Tuesday, 19 October 2010

SICC 12 Oktober 2010


Sentul International Convention Center

12 Oktober 2010
Pagi itu aku bangun lebih pagi, aku mandi lebih pagi dan aku segar lebih pagi
Pagi itu aku telah memesan taksi

Jam 04.15 aku membuka mata, dan dengan segera aku melihat bahwa ternyata aku harus segera untuk menyiram tubuhku dengan air dari kamar mandi kosku. Kos di daerah Petojo Enclek belakang Kantor Walikota Jakarta Pusat. Setelah sebelumnya aku memesan taksi Ekspress, aku menengadahkan diriku dalam barisan ayat sholat subuh.Sesaat kemudian aku selesai dengan segala persiapanku termasuk membawa surat undangan, kamera digital aku seger amenghamipi taksi yang telah menungguku sejak dari 10 menit yang lalu. Sebenarnya aku telah bilang kepada pihak taksi bahwa aku pesan untuk jam 05.00, namun ternyata sang sopir sangat bersemangat dan datang pada pukul 04.30. Mungkin karena kali ini dia akan mengantarkan orang dengan tujuan yang relatif jauh sehingga dapat memperoleh keuntungan berlebih.

Setelah sesaat pintu taksi dan aku mengatakan arah tujuan, taksi itupun meluncur dengan kecepatan sedang menuju arah tol Jagorawi yang pada nantinya akan mengantarkan aku ke sebuah gedung di pinggiran Jakarta. Sambil berbagi cerita dengan sang sopir aku melihat betapa lengangnya Jakarta sepagi itu. Sambil sesekali aku mengetikkan beberapa pesan pendek kepada seseorang di sana yang juga sedang bersiap-siap untuk menghadapi salah satu hari yang tak akan dilupakan seumur hidupnya.

Setelah beberapa saat taksi meliuk-liuk di antara tikungan ibukota, akhirnya taksipun sampai di gerbang tol Jagorawi yang kemudian setelah sang sopir membuka jendela dan kemudian menutupnya kembali, taksi pun meluncur dengan lebih cepat. Kuketikkan kembali beberapa pesan kepada seseorang di sana, menanyakan bagaimana keadaan dia, bagaimana persiapan dia.

Sesaat setelah mendapat balasan dari seseorang di sana, tak terasa taksipun sudah perlahan meninggalkan Jakarta.Sejuk benar udara pinggiran Jakarta ini batinku. Meski saat itu aku berada dalam terpaan udara dalam mobil yang berpendingin namun aku bisa melihat samar-samar guratan kabut yang melayang di sela-sela dedaunan yang mengambang di antara langit dan bumi.

Sambil sesekali membuka undangan yang mencantumkan denah lokasi untuk memberikan petunjuk kepada sopir taksi yang kian lama kian menikmati perjalanan ini serasa sesekali melirik argo yang sekiranya meenguntungkan dia. Ternyata lokasi tersebut sudah dekat. Keluar di kilometer tiga tujuh Sentul City. Roda taksipun akhirnya berbelok mengikuti alur jalan keluar itu. Di depanku juga nampak orang-orang yang sedang berkendara dan sepertinya adalah satu tujuan. Aku bisa mengatakan hal itu karena sekelabatan mata aku melihat nampak undangan yang sama di baca oleh orang yang berada di mobil lain tersebut.

Sampai pada akhirnya aku sampai di pelataran sebuah gedung nan megah. Sopir hanya menurunkan aku di depan gerbang. Ya, karena aku yang meminta, karena pada nantinya aku akan menunggu seseorang di gerbang itu. Seseorang yang telah berdandan di sana, yang memakai kebaya nan elok dan polesan wajah nan cantik. Terpaan udara sejuk menyeka rambutku bahkan mampu menggoyahkan untaian rambutku yang tak terlalu lembut. Krrruuuukkkk.....perutku mendendangkan sebuah melodi. Aku ingat aku belum memasukkan sesuatu ke dalam mulutku sejak tadi pagi. Dendangan perutku pun mengantarkanku pada sebuah warung kecil di dekat gerbang tadi. Ku raih sebuah air mineral yang tertampung dalam sebuah botol berkapasitas 600 mili liter. Setelah menukarkan uangku dengan jumlah yang lebih kecil, aku kembali duduk di sebuah kursi yang sedikit empuk karena ada busa di sana. Aku duduk menunggu seseorang di sana. Sambil meneguk beberapa tetes air mineral, aku mengetikkan kembali beberapa pesan pendek. Aku menanyakan dimana keberadaanya. Karena aku tak sabar melihatnya.

Setelah beberapa saat aku terkesima dengan indahnya perbukitan di sana. Sebuah pesan pendek mengingatkanku bahwa seseorang itu telah sampai. Sampai di pelataran sana. Aku bergegas hendak mencari. Di sebuah bus yang bernomorkan 11. Aku mencari. Aku menemukan, namun baru menemukan bus tersebut. Lalu aku bergeas mengikuti orang-orang yang berlalu turun dari bus itu. Ku dapati seseorang disana. Cantik. Sungguh cantik nan anggun dalam balutan kebaya dan kecantikan wajahnya yang bagaikan tersiram cahaya malaikat. Sungguh dalam hati ini aku bangga, aku bahagia tak bertepi saat itu. Namun mungkin dia tidak tahu perasaanku saat itu.

Dengan teliti dan seksama aku membantunya mengenakan beberapa atribut pakaiannya. Sampai pada akhirnya aku harus melepaskannya untuk memasuki gedung terlebih dahulu.

Aku menunggu di luar. Aku menunggu beberapa orang lagi yang tak lain adalah orang tua dan saudara dari seseorang yang ku kagumi. Beberapa saat aku menunggu akhirnya datang juga. Setelah beberapa momen, pada akhirnya kami memasuki gedung dan mengikuti prosesi dengan khitmat dan penuh rasa bangga dan bahagia.

WISUDA SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA

Begitulah samar-samar aku dengar dari kerasnya MC membacakan susunan acara.

Beberapa waktu prosesi. Beberapa ubarampe prosesi wisuda akhirnya tergelar usai sudah. Sampai pada saatnya kami bertemu kembali dengan seseorang itu. Seseorang yang telah membuat orang yang duduk di sebelahku berkaca-kaca tatkala namanya di kumandangkan dalam rentetan ratusan wisudawan. Berkaca-kaca dan menetes tipis yang kemudian di seka dengan tissu.

Sebagaimana orang lainnya, maka beberapa momen pun diabadikan dalam sebuah potret. Potret sebuah keluarga yang sedang berbahagia. Potret keluarga yang sedang berbangga hati sekaligus meneteskan air mata kebahagiaan.

SICC 12 Oktober 2010.

Merupakan momen dimana seseorang akan memulai beberapa kehidupannya
Momen dimana air mata kebahagiaan bercampur jadi satu dengan haru kebanggaan
Momen dimana seseorang itu mampu menjadi bukti bahwa keinginan orang tuanya bisa tercapai.
Momen itu...adalah momen tanggal 12 Oktober 2010

Seseorang itu adalah De'...
Seseorang yang beberapa tahun lalu aku panggil Pieranha
Seseorang yang beberapa tahun lalu bersamaku menghasilkan rangkaian angka bermakna
Seseorang yang diharapkan menjadi sebuah bagian lembaran hidup
Seseorang yang pernah mendengar bahwa masa depan yang cerah tengah setia menanti

Selamat De'....
SICC 12 Oktober 2010 mungkin bisa menjadikanmu tak lupa
Bahwa hari itu ada dan akan terkenang