
Mentari pagi sudah menyilaukan mata
Menggugah semangat hatiku yang sebenarnya sudah berkobar
Menyongsong masa-masa yang terbang dalam angan-angan
Masa-masa menjelang pernikahanku
Masa-masa untuk memikirkan uba rampe dari pernikahan itu
Masa-masa untuk memikirkan rencana setelah pernikahan itu
Salah satunya adalah pencarian rumah
Petualangan sebenarnya sudah tidak hanya sekali
Mungkin ini kali kedua aku menyusuri jalan cerita
Bersama calon istriku dan motor bututku
Petualangan bukan mencari cinta
Namun petualangan mencari naungan hidup dan tempat tinggal
Panas terik saat itu hampir saja memupuskan semangat
Namun lagi-lagi
Calon istriku dan motorku senantiasa mendongkrak amarah tuk gapai mimpi
Kami telusuri jalan-jalan pinggiran ibukota
Yang sama sekali kami belum pernah lewati
Hanya samar-samar pernah kami lihat dalam aplikasi peta di dunia maya
Menyusuri petak demi petak perumahan
Kala itu kami memang sudah fokus
Untuk pencarian di daerah Tangerang Selatan
Terbawa orang-orang?
Atau memang kami telah melakukan studi kelayakan hunian
Kompleks demi kompleks kami susuri
Kami sengaja mengambil jalur yang dekat dengan akses transportasi menuju Jakarta
Kereta Api Listrik
Yah, apalagi
Mungkin untuk saat ini akses Kereta Api Listrik
Atau yang sering disebut dengan istilah Ka Er El
Merupakan alternatif yang paling memadai di ibukota ini
Panas terik mentari pun senantiasa mengingatkan kami
Bahwa adzan berkumandang merupakan sebuah panggilan
Kamipun sisihkan waktu untuk menunaikannya
Aku, Calon Istriku dan Motor Bututku berpanas-panasan
Penjelasan demi penjelasan marketing properti
Menusuk kian dalam di telinga kami
Seakan merayu untuk menjadi pembeli
Namun tidak cocok di hati kami akhirnya kami pun pergi
Hingga akhirnya motor bututku mengantar kami ke kompleks belakang STAN
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
Sebuah tempat pendidikan
Yang berhasil menghantarkan calon istriku
Menjadi pengemban amanat dalam menjaga keuangan negara
Kami lihat rumah dengan seksama
Bagus
Good looking
Dan kemudahan akses yang ditawarkan lumayan menggiurkan
Memang harga cukup membuat kami mengernyitkan dahi
Tanda air ludah pun tenggelam dalam sebuah harapan
Selesai kami mencari untuk hari itu
Yang pasti akan kami lanjutkan di lain hari
Mendung menggumpal
Hitam mengandung air
Guntur pun menggelegar memecah gelapnya langit
Yang memang sudah saatnya untuk berubah warna menjadi gelap
Hujan...
Dan banjir...
Akhirnya perjalanan Tangerang Selatan - Jakarta kami tempuh
Dalam guyuran air hujan yang lumayan deras
Di bawah kaki kami menggempur jutaan kubik air
Setengah betis terasa
Motor bututku terendam sepertiga tingginya
Namun tetap hidup mengenduskan nafas
Dengan hantaman arus air
Dan gelegar petir
Akhirnya kami pun melewati hari itu
Panas terik
Jarak nun jauh
Guyuran hujan
Menyertai perjalananku bersama
Calon istriku dan motor bututku
Untuk sebuah penggapaian mmimpi
Kepemilikan rumah