Saturday, 13 June 2015

Dinas Luar Dilema

Apa yang terbesit dari judul tulisan ini?pekerjaan?jalan-jalan?uang tambahan?. Yes...tiga hal tersebut memang ada dalam dunia dinas luar. Meskipun demikian terdapat hal lain yang memiliki hubungan erat dengan kata dinas luar.  Family Time atau waktu keluarga.

Dulu saat aku masih membujang dinas luar merupakan hal yang sangat luar biasa, di samping tiga hal yang sudah aku sebutkan di atas ada poin lain yang aku dapatkan tatkala itu. Keliling Indonesia, mendapatkan pengalaman-pengalaman baru ditambah pula tambahan pendapatan yang jumlahnya tentu berlipat dari pendapatan pokok. Berbagai hal menarik juga aku dapatkan tatkala mengunjungi daerah-daera pelosok. Kultur kehidupan, perekonomian, sosial, pariwisata termasuk kulinernya. Bahkan aku juga masih mendapatkan fasilitas poin penerbangan dari maskapai yang aku gunakan. Poin tersebut kemudian dapat aku tukar dengan beberapa merchandise atau bahkan aku tukar dengan penerbangan gratis. Sangat menarik bukan? Aku bisa bercerita kepada diriku sendiri, orang tua dan orang yang lain tentang perjalanan-perjalananku. Alhamdulillah hampir 60% wilayah Indonesia sudah pernah aku kunjungi. Bahkan aku juga pernah mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi negeri matahari terbit dan negeri ginseng. Suatu hal yang tak pernah aku bayangkan dapat terjadi padaku. Ya memang sih aku jaman kecil pernah memimpikan dapat pergi ke negara yang pernah menjajah Indonesia dan menerapkan politik tanam paksa. Tapi juga tidak kepikiran juga bagaimana mewujudkan mimpi itu, eh ternyata semua terwujud karena dinas luar.

Tapi kini, dinas luar menjadi tidak menarik lagi ketika aku sudah berkeluarga, istri yang cantik (komplit sama hobi marahnya) dan anak yang lucu (komplit dengan ngeyel dan hobi nangisnya). Berada di samping mereka menjadi hal yang paling luar biasa, apalagi dibandingkan dengan dinas luar.

Namun, ada pula dilema di sana. Masih ingat bukan beberapa hal yang berkaitan dengan dinas luar yang sudah aku sebutkan di atas tadi?Ya..salah satunya adalah penghasilan tambahan. Sangat menjadi amat dilematis. Di satu sisi aku ingin memberikan quality time untuk keluargaku, di satu sisi (aku melihat) semua memerlukan yang namanya biaya. Ya..barangkali aku berpikir agak kolot, tapi tidak dapat dipungkiri bukan jaman sekarang apa-apa pakai uang. Apalagi hidup di kota Jakarta (meskii aku tinggal di wilayah Tangerang Selatan, tapi aku kira gaya hidup disini tidak jauh berbeda).

Dengan metode kalkulasi sederhana saja, penghasilan pokok yang aku dapatkan sangat "PAS" untuk kehidupan sehari-hari di Jakarta dan Tangerang Selatan. Itupun untuk mencapai kata pas aku masih berhutang kepada beberapa teman.

Sudah kelihatan belum dilemanya?

Sederhananya, dinas luar itu memberikan tambahan penghasilan untukku namun dengan dinas luar itu juga memiliki hubungan negatif dengan family time, tentu saja waktu aku bercengkerama dengan keluarga menjadi berkurang.

Tidak mudah bukan?
Meskipun ada beberapa orang yang bisa enjoy aja menjalani kehidupan keluarga plus dinas luar. Namun bagiku, hal ini merupakan sesuatu yang sulit untuk dipilih, bahkan dapat dikatakan aku tak bisa memilih salah satu karena aku menk ganggap kedua hal ini sangat berhubungan erat. Kalau boleh memilih keduanya, pasti aku akan memilih keduanya...family time plus dinas luar..

Keluarga yang luar biasa tentu membutuhkan kehangatan di dalamnya, yang dapat diukur dari intensitas waktu keluarga yang dimiliki.

Hmhhhhhh....
Atau memang harus begini ya??dilema dan selalu menjadi dilema...membutuhkan keberanian memang untuk memilih salah satu, dan masing-masing pilihan tentu memiliki konsekuensi tersendiri.

Terbayang memang sih, dengan penghasilan pokok plus dinas luar ini apabila disatukan "jumlah nominalnya" menjadi murni penghasilan pokok aku rasa aku gak mondar-mandir di bandara soekarno hatta. Sudah cukup pendapatan pokokku untuk keluarga sekaligus memperoleh the best family time. Tapi ya itu barangkali masih mimpi, lagi-lagi mimpi...