Momen pulang kampung merupakan momen yang memiliki beberapa arti. Nostalgia masa masa muda, silaturahmi dengan orang tua, relaksasi dari hiruk pikuknya bekerja dan salah satunya mengenalkan kepada anak bagaimana kehidupan di desa serta sejarah awal mula orang tuanya berasal.
Yes....Aidan yang menjadi objek di sini. Sifat dan watak Aidan yang tidak mudah dekat dengan orang baru menjadi satu hal yang menarik di sini. Kebetulan orang tua dan mertua memang berdekatan rumahnya. Maklum aku dan istriku termasuk dalam golongan "peknggo" alias dapat tetangga. So momen mudik kami bisa saling mengunjungi orang tua dan mertua sekaligus.
Nah lalu bagaimana dengan Aidan?. Tentu tidak dapat dipungkiri lagi bahwa sosok kakek dan nenek selalu ingin berbahagia dan bersenang-senang dengan cucunya. Mereka akan berupaya sedemikian rupa untuk dapat meraih perhatian dari sang cucu. Membelikan jajanan, membelikan mainan, dan berbagai aktifitas bermain lainnya di tengah nafas mereka yang tak lagi muda.
Aidan yang memang memiliki karakter tidak mudah dekat dengan orang baru mengakibatkan upaya upaya itu menjadi mudah. Bahkan tak jarang Aidan justru tidak suka dengan upaya yang dilakukan oleh sang kakek dan nenekny. Beringsut menjauh atau secara terang-terangan bilang tidak mau.
Lalu bagaimana respon kakek dan nenek? Beringsut menjauh atau terus berupaya???
Awalnya mereka pasti beringsut menjauh, karena kalau terus dilanjutkan upaya pendekatan Aidan justru akan menangis atau marah. Namun tentu saja upaya itu tetap dilanjutkan di lain waktu. Entah bagaimana caranya mereka akan selalu berusaha untuk mendapatkan hati Aidan....
Hehehehe....selamat berebut ya..