Monday, 25 August 2008

Dirimu dan Diriku

Terlintas saat aku mulai menyapamu
Dan disaat itu pula engkau menyambutku
Bukan dengan senyuman ataupun rajutan sapa yang lembut
Hanya sebuah tatapan

Seolah bertanya
Siapa aku…

Berlalu pergi lah engkau meninggalkanku
Tanpa meninggalkan bekas kenangan dalam hatimu dan pikirmu
Bahwa hari ini engkau bertemu denganku

Tersepi rasa dalam hati ini
Membayangkan engkau bergelayut mesra dalam hati ini
Membayangkan torehan senyummu membuyarkan setiap detik lamunku

Bila semua ini
Hanyalah perbedaan antara dirimu dan diriku
Kan ku biarkan semua tergeletak dengan rapi
Dalam butir-butir kasih sayangku
Yang terlepas begitu saja

Biarlah semua tersimpan rapi
Atau mengalir ke dalam lubuk hati
Dan mengendap selama-lamanya

Biarlah melekat dalam hatiku
Sampai aku benar-benar gak tahu
Apakah semua ini

Forward SMS mbak Tiwi

Saat itu aku sedang melakukan atau akan melakukan observasi pencarian data di kecamatan Sleman. Dengan target pencarian adalah desa di kecamatan Sleman. Ya, itu ku kerjakan dalam rangka tugas roleplay dari sebuah organisasi non goverment yang sedang ku coba untuk aku masuki. Organisasi yang peduli dengan perjuangan hak-hak perempuan.

Udah niat sih dari malem aku akan berangkat pagi-pagi tuk melakukan tugas ini. Yah, aku tahu sendiri lah bagaimana kebiasaan orang-orang yang bercokol di kursi pemerintahan.
Bangun pagi udah ku lakukan. Hari itu hari sabtu, ya tentu nganter adikku dulu ke sekolahnya. Abis itu, kebiasaanku di hari sabtu tuk melakukan perburuan, hehehe...job hunter je...
Koran dan internet pun kusambangi. Walhasil aku keluar, maksudku pulang jam 8.30.

De'...telepon...
sampai jam 9an kurang dikitlah, nah rencana sih karena dah siang ku langsung berangkat aja, gak perlu mandi alias cuma wudhu aja buat menunaikan shalat dhuha.
setelah perbincangan lewat telepon selesai, entah kenapa kebiasaan burukku untuk tidak mandi gak bisa aku lakukan. akhirnya kurenggut handuk dan mandilah diriku.
He..he,,,karena ku rada males mandi jadi kalo ku mandi tuh lama sekali. Jam 09.30 selesailah aku mandi. Pokoknya semua selesai dan aku siap untuk berangkat adalah pukul 10.00.

Ku pikir tuh tadinya yang namanya kecamatan Sleman tuh gak jauh-jauh amat...Weee...ternyata jauh brur...Jl. Magelang Km 14 (itu kantor kecamatannya) tapi gak nyampe sgitu sih, tapi tetep aja jauh...nyampe kilometer 9an sampai 13an lah.

Nah, disini ku mulai muncul tantangan yang sebenarnya sudah ku duga sebelumnya. Aku sampai di kantor para aparat desa di sana tuh jam 10.30an, yah kalo aku tahu sih jam segitu apalagi hari sabtu tuh para pejabatnya dah pada keloyoran kemana-mana.

1st destination, tepat dugaanku..aparat yang berkepentingan denganku sedagn tak ada di tempat, bahkan para pejabat lainnya pun lagi keenakan menikmati kudapan makan siang yang belum waktunya. Beberapa mankok bakso lengkap dengan abang penjualnya di depan kantor desanya. Meskipun tak dapat berjumpa dengan aparatnya namun aku bisa membawa monografi dari desa tersebut.

Perjalanan pun ku lanjutkan ke desa ke dua, tak jauh-jauh amat sih, namun hasilnya pun sama..."wah, mas jenengan datengnya kesiangan, pak Kesra nya dah pergi, besok senin tapi rada pagiain aja", jawab salah seorang aparat di kantor desa tersebut. Meski rada kecewa namun aku sadar posisilu emang kurang tepat, emang harusnya aku datang rada pagian. Disini pun aku tak dapat yang namanya monografi.

harapan dan semangatku pun sedikit menyusut, eh lumayan banyak dink...
Aku pun numpang duduk di serambi balai desa tersebut. Sedikit merenung, data yang harus aku peroleh harus dipresentasikan tar jam 1. padahal sekarang udah jam 11.00.

Gak ada pulsa!!!
Suddenly...3 messages received...
Aku lupa mana yang duluan...

Janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah kamu bersedih hati padahal kamulah orang yang paling tinggi derajadnya, jika kamu beriman.

Tugas kita bukan untuk berhasil, tapi untuk beramal sebaik-baiknya karena keberhasilan adalah keniscayaan bagi yang bersungguh-sungguh. Perlihatkanlah kompetensi kita di hadapan Allah SWT sampai kaki kita memasuki surga dan merasakan wanginya yang begitu nyata. Surga hanya untuk orang-orang yang kuat yang berjuang dan tetap teguh di jalan Allah SWT. Bukan untuk orang-orang yang lemah dan lalai.

Dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa. Dalam meraih suatu kebaikan dianjurkan untuk meraih yang terbaik diantara kebaikan yang ada. Hal ini dapat kita lihat dari kenyataan yang ada dalam doa ini, yang memohon kepadaNya agar kita dijadikan pemimpin orang yang bertaqwa bukan hanya sekedar orang yang bertaqwa. Dan tidak disangsikan lagi bahwa pemimpin orang-orang yang bertaqwa tentu lebih baik dari hanya sekedar orang yang bertaqwa. Untuk itulah kita sebagai Muslim jangan hanya puas kalau hanya menjadi Muslim yang biasa, tapi jadilah muslim yang luar biasa yang selalu berusaha menjadi pemimpin yang terdepan dalam segala kebaikan.

Sejenak ku renungkan kata-kata itu, meski sebenarnya hal yang paling bisa menenangkan segalanya bagiku dengan kata BIASA WAE namun terkadang hal itu pun bisa naik atau turun kadar keampuhannya dalam menangani stres yang terkadang menyerangku.

Ku hirup dalam-dalam udara yang semilir dibawah pohon perindang di halaman kantor desa tersebut. kuhempaskan perlahan-lahan. Dan akhirnya semangatku pun kembali bangkit. "Ah, kalau di desanya pada kelauar udah kepalang tanggung ke Kantor Kecamatannya aja".

Perjalanan ke kilometer 14 jalan Magelang, ku temukan sebuah papan nama Kantor Desa Triharjo...Aku belokkan motorku menuju kantor tersebut.
Kesan pertama sih sama aja dengan kantor desa yang sudah aku datangi. JAm segitu sepi, dah pada pergi..
Tapi alhamdulillah di sana masih ada beberapa aparat desa yang masih ngobrol di serambi-serambi meski dah ada yang menenteng tas hendak pulang. Namun kebetulan saja aparat desa yang berkepentingan denganku masih ada di tempat, setelah melakukan sedikit wawancara akhirnya aku dapakan apa yang ditugaskan oleh panitia rekruitmen organisasi.

Alhamdulillah....

Tuesday, 12 August 2008

August

Bulan perjuangan
Bulan kemerdekaan
Bulan kebahagiaan para pejuang
Bulan penebus nyawa yang tumbang

Dulu...

Bulan yang ramai dengan pesta rakyat
Bulan yang dipenuhi bumbu demokrasi
Demokrasi liberalis
Kapitalis nan puitis
Berpadu dengan janji-janji manis

Tikus-tikus politik bermain di atas kursi rakyat
Di atas keringat dan pedihnya air mata yang menetes

Ingatkah kalian pada merahnya darah yang mengalir
Pedihnya luka yang tak terasa saat itu
Menganga namun mereka tetap membisu

17 Agustus
Momen yang digunakan kalian untuk berlomba
Dengan dalih menghargai para pahlawan kemerdekaan
Dengan lomba
Umbul-umbul
Pentas seni

Mungkin sebagai bentuk rasa syukur
Namun apakah tiada yang lebih bermanfaat dari itu

Doa/ tirakatan hanya sebagai prosesi saja
Entah kalian yang melakukan nya bener2 tulus melakukannya
Atau sekedar memenuhi undangan dari para tetua di kampungmu
Bagaimana dengan jiwamu
Bagaimana dengan mental yang kamu miliki
Rasa yang ada untuk menghargai
Mereka yang telah wafat
Mendahului

Hidup memang akan mati
Tapi sadarlah engkau
Setiap nafas kebebasanmu
Adalah berkat keringat dan darah mereka

Hhhh...
Mungkin tulisan ini hanya menjadi tulisan
Dimana hati bahkan telinigamu tak mampu mendengar
Tak mampu merasakan

HIDUPLAH INDONESIA!!!!