Monday, 13 February 2012

Aku, Calon Istriku, Motorku dan Pencarian Rumah


Mentari pagi sudah menyilaukan mata
Menggugah semangat hatiku yang sebenarnya sudah berkobar
Menyongsong masa-masa yang terbang dalam angan-angan

Masa-masa menjelang pernikahanku
Masa-masa untuk memikirkan uba rampe dari pernikahan itu
Masa-masa untuk memikirkan rencana setelah pernikahan itu
Salah satunya adalah pencarian rumah

Petualangan sebenarnya sudah tidak hanya sekali
Mungkin ini kali kedua aku menyusuri jalan cerita
Bersama calon istriku dan motor bututku
Petualangan bukan mencari cinta
Namun petualangan mencari naungan hidup dan tempat tinggal

Panas terik saat itu hampir saja memupuskan semangat
Namun lagi-lagi
Calon istriku dan motorku senantiasa mendongkrak amarah tuk gapai mimpi

Kami telusuri jalan-jalan pinggiran ibukota
Yang sama sekali kami belum pernah lewati
Hanya samar-samar pernah kami lihat dalam aplikasi peta di dunia maya
Menyusuri petak demi petak perumahan

Kala itu kami memang sudah fokus
Untuk pencarian di daerah Tangerang Selatan
Terbawa orang-orang?
Atau memang kami telah melakukan studi kelayakan hunian

Kompleks demi kompleks kami susuri
Kami sengaja mengambil jalur yang dekat dengan akses transportasi menuju Jakarta
Kereta Api Listrik
Yah, apalagi
Mungkin untuk saat ini akses Kereta Api Listrik
Atau yang sering disebut dengan istilah Ka Er El
Merupakan alternatif yang paling memadai di ibukota ini

Panas terik mentari pun senantiasa mengingatkan kami
Bahwa adzan berkumandang merupakan sebuah panggilan
Kamipun sisihkan waktu untuk menunaikannya

Aku, Calon Istriku dan Motor Bututku berpanas-panasan

Penjelasan demi penjelasan marketing properti
Menusuk kian dalam di telinga kami
Seakan merayu untuk menjadi pembeli

Namun tidak cocok di hati kami akhirnya kami pun pergi

Hingga akhirnya motor bututku mengantar kami ke kompleks belakang STAN
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
Sebuah tempat pendidikan
Yang berhasil menghantarkan calon istriku
Menjadi pengemban amanat dalam menjaga keuangan negara

Kami lihat rumah dengan seksama
Bagus
Good looking
Dan kemudahan akses yang ditawarkan lumayan menggiurkan
Memang harga cukup membuat kami mengernyitkan dahi
Tanda air ludah pun tenggelam dalam sebuah harapan

Selesai kami mencari untuk hari itu
Yang pasti akan kami lanjutkan di lain hari
Mendung menggumpal
Hitam mengandung air

Guntur pun menggelegar memecah gelapnya langit
Yang memang sudah saatnya untuk berubah warna menjadi gelap

Hujan...
Dan banjir...
Akhirnya perjalanan Tangerang Selatan - Jakarta kami tempuh
Dalam guyuran air hujan yang lumayan deras
Di bawah kaki kami menggempur jutaan kubik air
Setengah betis terasa

Motor bututku terendam sepertiga tingginya
Namun tetap hidup mengenduskan nafas

Dengan hantaman arus air
Dan gelegar petir
Akhirnya kami pun melewati hari itu

Panas terik
Jarak nun jauh
Guyuran hujan

Menyertai perjalananku bersama
Calon istriku dan motor bututku
Untuk sebuah penggapaian mmimpi
Kepemilikan rumah

Thursday, 9 February 2012

Dini hariku dulu bersama Quranku...

Dingin dini hari saat itu
Membesuk diri dalam remangnya cahaya
Gelap hijau menerpa tiap derik suara serangga

Mata ini terbelalak jelas
Tiada kantuk membebani tuk menuntun langkah
Menyiram tiap pori pori epidermis

Tiada tulang kaku untuk ditekuk
Bersujud kepada Nya

Tiada waktu memburu untuk menari dalam lain hal
Tiada rayu yang menundukkan mata untuk kembali terlelap

Senandung ayat
Menggema dan menggaung
Dalam kamar dingin berpeluk dini

Sunday, 5 February 2012

Wedding Preparation


Menikah...
Merupakan fase sepasang manusia untuk melanjutkan kehidupan
Ke tahapan bersatunya dua insan dalam sebuah ikatan resmi
Mungkin menempati grade paling tinggi dalam hubungan sepasang manusia

Untuk memasuki tahapan tersebut tentu saja membutuhkan banyak persiapan
Mental, spiritual dan material

Akhirnya aku memasuki juga tahap-tahap Wedding Preparation
Setelah 26 tahun lamanya aku menapaki hidup
akhirnya aku memasuki masa-masa itu

Dulu,
Aku sering bertanya kepada orang-orang yang sedang dalam tahap Wedding Preparation
Apa saja yang dilakukan
Apa saja yang dibutuhkan
Dan akhirnya sekarang aku yang mengalami sendiri

Mulai dari perbincangan dengan pasangan
Menentukan komitmen
Belanjut ke perbincangan keluarga
Kemudian persiapan-persiapan material

Cincin
Undangan
Seserahan
Souvenir
Konsep resepsi
Mahar
Dan masih banyak lagi tentunya

Dan alhamdulillah
Calon istriku senantiasa mendampingi
Memberikan ini dan itu untuk kemudian menjadi pertimbangan
Masih ada orang tua yang senantiasa memberikan masukan
Tentu saja masukan mental dan material
Banyak pula orang-orang di sekelilingku yang memberikan nasehat
Mungkin aku juga sering bertanya pada mereka

Tentang Wedding Preparation