KERJA….
Hhhh…yah itulah salah satu hal yang akan dan harus ditempuh setiap manusia setelah selesai maupun belum selesai mensempuh sebuah studi..apalagi kalo bukan uang tujuannya, untuk hidup istilahnya, bertahan hidup demi mencapai sebuah hidup yang sebenarnya.
Dan yang gue tahu cari kerja hari gini kagak gampang, gak asal baca info lowongan di koran, situs atau dari rekan terus masukkan resume, cv dan berbagai embel-embelnya kita dengan mudah diterima kerja di sebuah perusahaan. Ta semudah itu sobat. Ribuan bahkan jutaan penduduk Indonesia yang berjuang mati-matian demi sebuah pekerjaan. Entah itu SMP, SMA, Diploma bahkan sarjana hiruk pikuk dalam suasana pencarian kerja. Tak menjadi jaminan semakin tinggi pendidikan semakin mudah mendapatkan peluang kerja. Yah..gak dipungkiri memang perbedaan terletak pada gaji yang kelak akan diperoleh, tapi lucu bukan ketika kita membicarakan gaji sementara kita sendiri belum memiliki pekerjaan. Tak jarang porsi kerja SMA dan Diploma direbut oleh kalangan sarjana, hal itu terjadi tidak lain karena minimnya kesempatan kerja di Indonesia, selain itu sering terjadi mismatch dalam kebutuhan tenaga kerja di pasar. Gak dipungkiri tidak sedikit mahasiswa dengan jurusan yang kurang bonafit mencoba menembus pasaran internasional (bukan dengan menjadi babu tentunya). Hasilnya??NIHIL. "Universitas Negeri Bonafit (UNB) aja belum tentu bisa kok mas, masak lu mau saingi kita-kita dengan jurusan kagak jelas kayak gitu". Eit, jangan salah memang dalam mata perusahaan UNB memiliki penialaian tersendiri dalam hal kualitas sumber daya manusia, tapi ingat yang kita bicarakan bukanlah Universitas/ instansi pendidikannya tapi individunya. Sebuah hal yang mungkin khan seorang ahli/ pakar ekonomi lahir dari universitas yang kurang bonafit? Kemauan dan kerja keras lah yang menciptakan sebuah individu yang memiliki potensi atau kesempatan untuk menembus pasar tenaga kerja.
Wiraswasta??yah mungkin itu merupakan salah satu strategi dalam menghadapi minimnya permintaan tenaga kerja di negeri ini, tapi lagi-lagi kita terbentur pada masalah modal (masalah klasik) dan sumber daya manusia kita (terkait dengan what, how and for whom). Meskipun sesungguhnya berwiraswasta sungguhlah sebuah strategi yang sangat bagus untuk mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia. Terkait dengan regulasi pemerintah yang mengatur aspek permodalan dalam usaha kecil menengah haruslah benar-benar berpihak pada rakyat kecil yang benar-benar membutuhkan modal untuk mengembangkan potensi yang dimiliki.
Ups..gue terlalu asyik dengan tema ini namun sayang gue harus beranjak dari meja komputer gue, gue harus berjuang keras demi mendapatkan sebuah pekerjaan. Gue yakin masih banyak orang kayak gue yang berjuang mati-matian demi mendapatkan pekerjaan. Para joob seeker, mari kita berjuang!!!!!