Lewati cerita yang kita rangkai berdua
Tak pernah terlintas semua kan berakhir
Saat kau mendua hancurkan segala
Kuakui aku memang terlanjur lemah
Tak mampu puaskan lagi semua inginmu
Apakah selamanya cinta harus memberi
Bukankah kita terlahir untuk berbagi
Benarkah diriku yang memang sudah tak mampu
Ataukah engkau yang tak pernah menginginkanku lagi
Harusnya kusadar semua menjadi terbakar
Dan aku terlanjur, terlanjur sayang
Tak pernah terlintas semua kan berakhir
Saat kau mendua hancurkan segala
Lagu hancur milik safe band ini mengiringi kesedihanku sesaat setelah kau bilang. Pengakuan yang selama ini mungkin engkau rahasiakan. Meskipun secara tersirat aku sudah tahu akan hal itu. Tapi saat itu terasa kaget, sakit, bingung dan entah mau ngapain.
Air mata ini pun menetes, yah..mungkin terlalu cengeng bagi ku untuk menangis. Terlintas kembali semua kenangan, cerita tentang cinta yang melukaiku. Apakah ini kan terulang lagi?dan lagi?
Air mata ini pun menetes, yah..mungkin terlalu cengeng bagi ku untuk menangis. Terlintas kembali semua kenangan, cerita tentang cinta yang melukaiku. Apakah ini kan terulang lagi?dan lagi?
Aku benci jatuh cinta. Ya, itu masih tertanam lekat di hatiku. Aku mencoba untuk menghadapi semua ini dengan ikhlas. Meski hati ini hancur, tapi aku berusaha untuk menerima segalanya. Meski sakit biarlah sakit.
Waktu demi waktu pun berlalu masih berkutat dengan lukaku. Dalam hati pun akuberkata "I have nothing", bahkan untuk sebuah rasa ingin disayangi pun benar tak ada. Biarlah aku sendiri, kembali menata hati. Dan lagi.
Waktu demi waktu pun berlalu masih berkutat dengan lukaku. Dalam hati pun akuberkata "I have nothing", bahkan untuk sebuah rasa ingin disayangi pun benar tak ada. Biarlah aku sendiri, kembali menata hati. Dan lagi.
Terlintas pula ingatan saat engkau melantunkan lagu terlalu lelah milik evo, maafkan aku bila selama ini ku bagi cintamu dengan dia, seseorang yang mampu meluluhkanku, apakah memang seperti itukah dirimu?
Meski sakit aku mencoba untuk bisa menerimanya. Asal engkau melakukan yang lebih baik daripada kemarin. Aku memang bukan siapa-siapa. Tak punya rasa ataupun sesuatu yang bisa dimiliki bahkan untuk dibanggakan.
Ku biarkan dan mencoba hilangkan rasa sakit karena sayang. Ku biarkan aku melenggangkan langkah seperti biasa. Aku menerima. Dan aku mencoba untuk tak merubah sikap. Mungkin memang aku terlalu bodoh sehingga tak bisa bahkan tak kuasa membalas semua rasa yang kau tebarkan. Biarlah aku meluka asal engkau bahagia.
The shinny future yang selalu menunggumu pun tak goyah meski aku tiada. Meski aku terluka. Dan aku tak berubah, masih seperti dulu. Yang dengan lugu membiarkan orang lain untuk melukaiku.
Tak ada yang salah dan tak ada yang benar. Karena semua ini adalah jalan hidup yang memang harus dilalui, dihadapi.
Aku bukan siapa-siapa. Aku tahu itu.
Namun berjanjilah untuk better than ever untukku.
Aku baik-baik saja. Aku kan berdiri tersenyum menatapmu bercahaya di sisi gelapku, dengan setiap sudut senyum yang melintas di wajahmu.
Meski sakit aku mencoba untuk bisa menerimanya. Asal engkau melakukan yang lebih baik daripada kemarin. Aku memang bukan siapa-siapa. Tak punya rasa ataupun sesuatu yang bisa dimiliki bahkan untuk dibanggakan.
Ku biarkan dan mencoba hilangkan rasa sakit karena sayang. Ku biarkan aku melenggangkan langkah seperti biasa. Aku menerima. Dan aku mencoba untuk tak merubah sikap. Mungkin memang aku terlalu bodoh sehingga tak bisa bahkan tak kuasa membalas semua rasa yang kau tebarkan. Biarlah aku meluka asal engkau bahagia.
The shinny future yang selalu menunggumu pun tak goyah meski aku tiada. Meski aku terluka. Dan aku tak berubah, masih seperti dulu. Yang dengan lugu membiarkan orang lain untuk melukaiku.
Tak ada yang salah dan tak ada yang benar. Karena semua ini adalah jalan hidup yang memang harus dilalui, dihadapi.
Aku bukan siapa-siapa. Aku tahu itu.
Namun berjanjilah untuk better than ever untukku.
Aku baik-baik saja. Aku kan berdiri tersenyum menatapmu bercahaya di sisi gelapku, dengan setiap sudut senyum yang melintas di wajahmu.