Saturday, 19 July 2008

Setibamu

Dulu kau dimana
Dulu kau siapa

Saat aku tak mengenalmu
Saat aku tak tahu dimana dirimu

Kini...
Telah datang dirimu
Membawa cerita-cerita yang baru
Mewarnai setiap sudut kanvas hidupku

Padahal
Kanvasku telah rusak
Rusak karena terlalu banyak warna yang menggelayut
Warna yang sedikit mulai merobek tiap rajut benang di dalamnya

Tapi
Kadang goresan kuasmu
Mengumbar kembali warna yang telah lalu
Warna yang sangat menodaiku

Merah kian menjadi merah
Namun sering pula hitam kau sapu menjadi putih kembali

Kadang ku sering bertanya
Kau sapukan warna biru hari ini
Warna apa yang kelak akan kau sapukan untukku
Hijaukah?
Kuningkah?
Atau bahkan gelapnya ungu?

Namun aku bahagia
Warna yang baru telah sedikit memulas dasar kanvas yang lama
Meskipun engkau tak bisa membelikan kanvas yang baru untukku
Tapi aku bahagia