8 bulan yang lalu aku masih sibuk dengan agenda sabtuku
Berkutat dengan kail dan panasnya matahari
Kesejukan air yang kadang menyeka setiap keringat di kaki
Menuai kisah harapan dan berkah
Memupuk rasa sabar dan perjuangan
Gigih dan pantang menyerah
Usaha dan doa senantiasa kulantunkan dalam tiap nafas pagi hariku
MEnanti terik matahari mengguncang hati nurani
Terpekik kecil terkadang sudut-sudut penyesalan
Namun semua telah terjadi
Bukan sesal yang harus dijalani
Namun sejumlah rasa tanggung jawab akan sebuah konskuensi
Berjuang dalam sebuah filosofi kehidupan
Realistis dan religi
Membaur menuang mimpi
Membuka mata tuk berusaha
Pernah terucap setahun ingin beristirahat
Dan setaun itu pulalah aku bener2 beristirahat
Meski oirang berkata yang mengiris tiap senti perasaan
Sempat bersedih melihat orang tua meratap
Namun keteguhan hati yang kian menanjak
Mencoba istirahatkan pikiran orang tua tuk senantiasa memuja
8 bulan sudah
Teringat masa-masa kering keringat
Mendongak menatang matahari
Bersama teman sejawat yang jauh di bawahku
Teman yang memberikan pembelajaran banyak buatku
Tentang waktu
Tentang usia
Dan tentang kegigihan
Kini
Aku disini
Berkutat dengan komputer yang bersanding dengan ribuan mili kertas
Tergelar merata di atas meja
Dunia kerja
Aku sadar
Aku mengerti
Semua ini takkan lama
Kematian mengintai jiwa manusia
Semua bisa berakhir begitu saja
Secepat air mebasahi tiap bayang2nya
Secepat cahaya menyilaukan mata
Yang kurasakan saat ini
Penurunan kualitas diri
Penurunan kualitas iman
Terlena aku sadar
Terbuai aku mengerti
Bapak dan Ibuku
Senantiasa doakan anakmu
Tetap berjalan di jalan yang diridhoi Allah SWT
Menjadi anak yang berbakti pada orang tua
Berguna bagi keluarga, masyarakat dan bangsa
Meski aku telah dewasa
Ajari aku untuk menghadapNya
Ajari aku untuk mensyukuri apa nikmatNya
Ajari aku untuk menyebut tiap namaNYa
Dalam guratan nadi nan sepi