Thursday, 9 February 2012

Dini hariku dulu bersama Quranku...

Dingin dini hari saat itu
Membesuk diri dalam remangnya cahaya
Gelap hijau menerpa tiap derik suara serangga

Mata ini terbelalak jelas
Tiada kantuk membebani tuk menuntun langkah
Menyiram tiap pori pori epidermis

Tiada tulang kaku untuk ditekuk
Bersujud kepada Nya

Tiada waktu memburu untuk menari dalam lain hal
Tiada rayu yang menundukkan mata untuk kembali terlelap

Senandung ayat
Menggema dan menggaung
Dalam kamar dingin berpeluk dini