Monday, 11 June 2012

the Last Day in Korea (episode 4)

Akhirnya perjalanan waktu ku mengikuti kegiatan Merger Workshop di Pulau Jeju, Korea menapaki pada akhir akhir masa. Akhir akhir masa aku menikmati gelapnya matahari di negeri tetangga. Beberapa hari di negeri dengan bendera Taegukgi cukup membuatku merindukan negeri asalku. Indonesia. Bahkan aku rindu kolotnya pemikiran pemikiranku dan ndesonya lingkunganku di kampung nun jauh di sana. Girinyono, Sendangsari, Pengasih, Kulonprogo.

Dengan beberapa masakan di sini yang rata rata tidak aku jumpai waktu aku kecil dulu. Nasi? ada sih cuma lauknya aja yang berbeda. citarasa masakan di sini pun berbeda ding. Kimci, seafood dan beberapa masakan yang terkadang disajikan dalam kondisi mentah atau setengah matang. Meski tak dapat aku pungkiri aku rindu dengan panasnya cuaca di Indonesia, hiruk pikuk manusia yang tiada teratur menapaki setiap kehidupan. Apalagi di Jakarta. Tapi aku akui aku rindu itu. Benar juga kata Mbak Lili (salah seorang seniorku di tempat aku bekerja). Bahwa sebagus apapun negeri orang pasti akan merindukan negeri sendiri.

Tapi paling tidak, perjalanan dinas kali ini membawa kesan tersendiri bagiku. Di mana aku bisa mengeksplore beberapa pengetahuan yang dimiliki oleh utusan utusan dari berbagai negara terkait regulasi tentang merger yang berlaku di negara mereka masing masing. Meskipun sebenarnya aku bisa mendapatkannya di website atau internet yang sering disebut sebagai jendela dunia. Tapi paling tidak, aku bisa bercakap-cakap dengan mereka secara langsung. Meski dengan logat bahasa Inggrisku yang kuentel dengan logat bahasa Jawa. hahahaha...dasar ndeso..

Sebagai oleh oleh hari terakhir, ternyata sang fotografer yang punya gawe memiliki misi untuk mengambil foto dari peserta workshop secara sembunyi sembunyi alias candid. Dan ternyata hasilnya bagus juga loh...hihihi entahlah emang kalao aku sendiri kalau dipoto dalam kondisi berpose hasilnya malah tak seindah aslinya alias lebih buruk dari kenyataannya. Emang aslinya juga gak bagus ding. Sebagai gambarannya berikut adalah foto yang diambil oleh sang fotografi.
Nah kalau tidak salah foto itu diambil saat peserta workshop sedang dalam agenda cofeebreak. Itu seseorang yang berjilbab putih dalam foto itu adalah Mbak Lili, iya dia saja yang mengenakan jilbab dalam workshop tersebut. Sampai Mr Jamal yang berasal dari Pakistan terpesona. hihihi..piss...

Oke perjalanan kemudian dilanjutkan sama persis ketika aku berangkat. Hanya saja dibalik. Dan untuk perjalanan pulang sampai di Bandara Incheon aku berdua saja dengan Mbak Wulan karena jadwal penerbangan Mbak LIli dan Mas Mulyawan dari Pulau Jeju berbeda atau selisih kurang lebih satu jam saja. Namun sayang sekali kami tidak sempat untuk mampir ke tempat perbelanjaan oleh oleh. Meskipun di bandara terdapat beberapa toko yang menjual oleh oleh dengan harga nominal yang sampai 5 kali lipat dari harga normal atau aslinya.

Beli sedikit oleh oleh untuk yang dirumah.

Selamat tinggal Korea..and I have to say that I love Indonesia so much...