Seiring air mata dan tawa yang menghias tiap langkah kami. Susah senang yang mendera tiada henti. Berjalan dan berhenti tiada kenal waktu menuju.
Untuk memperingatinya aku berpikir. Kado apa yang tepat untuk perayaan ini. Moment seperti apa yang harus aku persembahkan untuk istriku. Jujur sangatlah tidak mudah membuat sebuah kejutan untuk istriku. Selama ini kejutan-kejutan yang aku buat justru cukup sukses untuk membuat istriku jengkel atau kesal. Yahhh...misalnya tiba-tiba aku bilang tanggal sekian aku akan melakukan perjalanan dinas. Hihihihi.....
Akhirnya terpikir olehku untuk membeli kue. Sebagai orang awam dengan perkuean akhirnya aku bertanya-tanya pada beberapa orang termasuk mbah Google. Dimana sih pesan kue biasanya. Kata rekan dan atasan di kantorku, biasanya untuk perayaan gitu kue pesen di Harvest. Lalu aku kemudian mencari di internet mengenai keberadaan Harvest di daerah Tangerang Selatan. Jeng...jeng...jeng... tidak ada Harvest di sana...toeng...toeng..toeng... memutar otak kemudian aku melakukan penjelajahan lagi dengan kata kunci toko kue di Bintaro. Muncullah beberapa nama seperti Cheese Cake Factory, Toko Jojo. Lalu aku menjelajahi tiap halaman web toko-toko tersebut. Satu per satu contoh kue aku lihat di katalog mereka. Setelah melihat, akhirnya aku putuskan untuk menuju Toko Jojo.
Oh iya, perjalanan menuju Toko Jojo pun tidak mudah kawan-kawan. Secara aku dan istriku selalu bilang kalau mau pergi kemana saja. Walhasil hari itu aku baru saja pulang dari dinas luar di daerah Kalimantan Selatan. Sebelumnya aku pernah bilang pada istriku suatu saat akan melakukan pijat refleksi, karena akhir-akhir ini badanku tidak enak. Namun ketika aku di Banjarmasin aku sempat mengalami sakit pada telapak kaki. Entah kenapa ketika turun dari taksi tiba-tiba saja kakiku sakit secara mendadak. Sampai di hotel kemudian rekanku berbaik hati untuk memijat kakiku. Namun mungkin karena sifatnya sukarela dan gratisan dan tentunya temanku belum memiliki sertifikat pijat memijat, walhasil sakit di kakiku tidak sembuh, justru makin sakit. Hingga akhirnya bengkak deh kakiku.
NAh, kembali lagi ke perjalanan menuju Toko Jojo. Setelah menjemput istriku dari tempat kuliah, istriku secara kebetulan menyuruhku untuk menuju tempat pijat refleksi. Tempat pijat refleksi tersebut sebenarnya sudah sering kami lihat ketika kami jalan-jalan di wilayah Bintaro Sektor 3. Oke lah, aku kemudian meluncur ke tempat pijat refleksi tersebut. Setelah sampai di tempat tersebut ternyata aku tidak diterima sebagai konsumen di tempat pijat tersebut. Bukan karena apa-apa, melainkan karena telapak kakiku agak bengkak sehingga pemijat di tempat itu tidak berani mengambil resiko. Hmhhh.... Akhirnya setelah aku beritahukan kepada istriku perihal tersebut aku meluncur ke Toko Jojo (untuk ke Toko Jojo aku tidak memberitahukannya, hihihi...namanya aja usaha untuk membuat kejutan).
Setelah sampai di Toko Jojo, aku melihat beberapa contoh roti yang lucu-lucu. Lalu aku menemui mbak-mbak penjual. "Mbak, mau pesen kue". Setelah bercakap-cakap agak lama kemudian penjual roti di tempat tersebut ternyata tidak bisa membuatkan kue dalam waktu yang relatif cepat. Waktu itu kan hari Jumat, aku pesan untuk hari sabtu. Eh gak sanggup. Kemudian aku disarankan untuk ke toko kue yang berada di dalam Bintaro Plaza. Clairmont namanya. Setelah berjalan kaki menuju Bintaro Plaza (kebetulan letak Toko Jojo dengan Bintaro Plaza memang bersebelahan), akhirnya aku melihat beberapa contoh kue yang dipajang di gerai toko tersebut. Sebagai laki-laki yang awam dengan dunia perkuean tentu saja aku bingung, roti jenis apa yang cocok untuk merayakan moment ini ya, pikirku dalam hati. Lalu aku teringat dengan cerita istri jaman masih kerja di daerah Gatot Subroto, waktu itu istriku bercerita dengan antusias mengenai roti pelangi alias Rainbow Cake. Yo wis, akhirnya aku pilih Rainbow Cake dengan memilih beberapa hiasan di atasnya. Oke akhirnya kegiatan memesan kue sudah selesai, aku putuskan untuk aku ambil hari Sabtu jam 21.30.
Hari Sabtu itu kebetulan Biro di kantorku mengadakan acara Family Gathering di kawasan wisata Dunia Fantasi Jaya Ancol dengan penutup acara makan malam di Bandar Jakarta. Damn... kalau aku ikut sampai acara selesai tentu acara kejutan yang aku siapkan untuk istriku bisa berantakan. Akhirnya kebetulan posisinya istriku hamil, tentu saja gak bisa ikut acara dari awal sampai selesai. Kan aku juga khawatir nanti kalau istriku kecapekan. Mengingat pula Bintaro ke Ancol itu jarakanya lumayan cukup jauh.
Hari sabtu di Dunia Fantasi aku rasa cukup menyenangkan. Suasana yang tidak terlalu ramai membuat para pengunjung dapat menikmati setiap wahana tanpa perlu mengantri lama. Meski aku tidak naik ke semua wahana karena menemani istriku (alibi...hihihihi). Pokoknya menyenangkan deh hari itu..hihihi...alhamdulillah wajah istriku juga berser-seri...
Pulang dari Dunia Fantasi kami menggunakan moda tranportasi Taxi, mengingat waktu sudah sore (jam macet) dan jarak memang relatif cukup jauh akhirnya kami baru tiba di Bintaro pada pukul 19.30. Mengambil motor di parkiran Stasiun Pondok Ranji lalu pulang dulu ke kontrakan. Rencananya sih kami masih mau makan malam keluar. Whaaattt...kalau keluar makan malam lalu kapan aku bisa ngambil kue pesenanku..hahahahaha... Kebetulan pas pulang itu sudah ada kunjungan dari ibu kontrakan yang menawari baju muslim (maklum, emak-emak yang punya mental penjual..hihihihi). Ngobrol ngalor ngidul bla..bla..bla.. akhirnya waktu berjalan sampai jam 20.30. Ibu kontrakan pamit, istriku mandi. Akhirnya tanpa pikir panjang aku meluncur ke Bintaro Plaza untuk mengambil kue pesenanku.
Sampai di kontrakan lagi aku sedikit mengendap-endap melihat dimana istriku berada, di ruang tidur dan menunjukkan sudah agak ngantuk mukanya... hihihi... "dari mana mas?, tanya istriku kepadaku. "ini, dari isi bensin", jawabku sambil meletakkan kue pesenanku di lemari pakaianku. Lalu aku bertanya "jadi kita makan?. "Mas, beliin aja ya, terserah mau makan apa, makan di kontrakan aja", jawab istriku dengan nada agak ngantuk. Siaaappp kumendaaaaannnn.....
Misi memasukkan kue ke rumah kontrakan sudah berhasil. Akhirnya aku pergi ke tmepat orang jualan nasi goreng sekalian mampir ke Indomaret yang letaknya tidak jauh untuk membeli lilin (lucu juga kan beli kue perayaan gak ada lilin-lilinnya. Setelah terbeli semua akhirnya aku meluncur pulang. Lilin aku letakkan di bagasi motor agar tidak ketahuan. Kami pun makan malam.
Saat itu ada dua skenario di otakku. Mengucapkan selamat sekaligus ritual tiup lilin saat tengah malah pergantian hari, atau di pagi hari setelah istriku menunaikan sholat subuh. Untuk menunggu skenario yang pertama, aku sengaja untuk tidak tidur sampai tengah malam. Akhirnya aku bermain bola PES di netbook ku untuk menjaga agar aku tidak mengantuk. Saat pukul 23.30 istriku terbangun untuk minum air dan buang air kecil. Ketika mengambil air minum, istriku melihat kotak lilin yang ternyata aku lupa untuk menyimpannya. Istriku bertanya "loh mas, itu apa?". Aku menjawab dengan sekenanya, "oh gak tau itu, tadi pas mas bongkar-bongkar kardus nemu itu lilin". Mungkin karena rasa kantuk yang mendera istriku, dia lalu meluncur kembali ke tempat tidur. Teng..teng..teng... Jam 00.00, aku tengok istriku, masih terlelap..hmmhhh...rasanya skenario pertama tidak dapat dijalankan. Aku tidak tega membangunkan istriku dalam kondisi yang letih itu. Kemudian aku hanya berbisik pada istriku seraya mencium keningnya dan berucap, "selamat ulang tahun sayang, I love you".
Setelah mengucapkan itu kemudian aku menyiapkan rencana kedua untuk besok. Lilin sudak aku tata di tatakannya (biar besok tinggal tancap di kuenya), kemudian kue aku masukkan ke dalam kulkan agar tidak meleleh. Setelah semua beres dan rapi akhirnya aku beranjak tidur.
Alarm berbunyi pukul 04.30, aku terbangun kemudian mandi biar segar (cieee..menyambut perayaan soalnya musti segar jadinya)... aku cek lagi semua persiapan, oke beres. Setelah mandi kemudian aku menunaikan sholat subuh. Jam sudah menunjukkan pukul 05.00, aku kemudian bangunkan istriku untuk segera menunaikan ibadah sholat subuh. Ketika istriku beranjak menunaikan sholat subuh, kemudian aku mengambil sapu untuk berpura-pura sedang membersihkan dapur. Padahal aku ingin mempersiapkan kue yang sudah nongkrong di kulkas sejak tadi malam. Pintu dapur aku tutup, kemudian setelah lilin aku nyalakan dan kue siap, aku tengok istriku apakah sudah selesai menunaikan sholat subuh. Ternyata sudah selesai, saat itulah kemudian aku keluar dengan membawa kue yang ada lilin diatasnya sambil menyanyikan lagu ulang tahun.
Setelah meletakkan di atas meja,dan mengucapkan selamat kepada istriku, kami pun sama-sama berdoa untuk keluarga kami. Agenda tiup lilin pun berjalan sukses. Dan kemudian kami memakan kue tersebut...Hihihihi...
Happy 1st Anniversary for Our Wedding and Happy Birthday 23rd
Ayah Sayang Ibu, Ayah Sayang Dedek, Dedek Sayang Ibu... kita sekeluarga saling menyayangi
