Tak terasa masa studi ibuknya Aidan udah usai. Setelah anugerah mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan studi D4 di salah satu sekolah ikatan dinas yang bertepatan dengan kelahiran anak pertama kami. Kini setelah usia Aidan menginjak 2 tahun lebih 3 bulan, akhirnya masa-masa bermanja-manja sama ibuk di rumah akan berkurang.
Ketika nanti ibuk masuk kerja. Kamipun sudah berembug tentang temapt penitipan Aidan. Dapatlah di dekat kantor ibuk yang dulu. Karena kami masih berharap sangat ibuk ditempatkan kembali di kantor yang dulu. Sehingga kami yakin Aidan sukses di tempat penitipan anak ini. di LIPI tepatnya.
Hari pertama training Aidan di penitipan anak itu kami masih memberikan waktu yang fleksibel kepada Aidan. Kebiasan bangun siang Aidan masih kami berikan toleransi. Kami capcus dari rumah sekitar pukul 10.00. Tentu saja sebelum itu kami masih bermanja-manjaan bersama. Perjalanan dari rumah menuju tempat penitipan anak yang kami tempuh menggunakan KRL tidak terasa hingga akhirnya kami melanjutkan perjalanan dari stasiun palmerah menggunakan taksi menuju gedung LIPI.
Sampai di depan pintu LIPI, kami berharap agar tidak terjadi apa-apa terhadap Aidan. Kami sempat mencemaskan akan terjadi tragedi dimana Aidan akan menangis dan tidak mau lepas dari ibuknya sambil berteriak ibuuuukkkk...ibuuuukkkkk...(mungkin dalam hal ini ayahnya tergolong lebay maksimal #efeknontonsinetron).
Sampai di dalam tempat penitipan anak, kami disambut oleh beberapa pengasuh. Yah..sebelumnya kami memang sudah melakukan observasi di tempat penitipan ini. Jadi wajah aku dan istriku serta anakku tidak asing bagi mereka. Setelah itu, kemudian kami coba letakkan Aidan di alas karpet arena bermain. Si pengasuh langsung menyodori mainan mobil derek warna biru yang kemudian Aidan suka. Pengasuh mengisyaratkan agar kami meninggalkan tempat penitipan anak saat itu juga. Sebelumnya tentu kami sudah pamitan sama Aidan kalau hari itu Aidan akan di tempat penitipan anak.
Tiada tangis..tiada teriakan ibuuuukkk ibuuuukkkk (pengucapan Aidan biasanya aboooookkkkk.....)..tiada pula penolakan. Aidan enjoy..enjoy mainan mobil derek....Alhamdulillah...tidak seperti dugaan kami...
Lalu kami tinggalkan Aidan di tempat penitipan anak tersebut. Karena ini baru masa training, kami menyampaikan kepada penagsuhnya kalau habis ashar nanti Aidan kami jemput. Hingga akhirnya kamipun berputar-putar menghabiskan waktu dari pukul 11.00 sampai pukul 15.00 (agenda putar-putarnya tidak aku ceritakan ya....).
Lalu tibalah saat penjemputan Aidan. Oh iya..sebelumnya kami juga meminta report dari pengasuhnya melalui fasilitas instant messaging tentang aktifitas Aidan. Terlihat dari foto yang dikirimkan Aidan sedang makan, sedang bobok dengan nyenyak. Alhamdulillah...insyaAlloh cocok....lalu pas penjemputan, ternyata benar Aidan enjoy di tempat penitipan anak itu. Bahkan ibukny ditarik tarik tangannya seolah mau nunjukin ibuk ini lho, seharian Aidan mainan ini.... bahkan ketika kami ajak pulang nampak Aidan malas-malasan untuk pulang dengan menyibukkan dengan mainannya.
Hingga akhirnya kami pulang...
Ketika nanti ibuk masuk kerja. Kamipun sudah berembug tentang temapt penitipan Aidan. Dapatlah di dekat kantor ibuk yang dulu. Karena kami masih berharap sangat ibuk ditempatkan kembali di kantor yang dulu. Sehingga kami yakin Aidan sukses di tempat penitipan anak ini. di LIPI tepatnya.
Hari pertama training Aidan di penitipan anak itu kami masih memberikan waktu yang fleksibel kepada Aidan. Kebiasan bangun siang Aidan masih kami berikan toleransi. Kami capcus dari rumah sekitar pukul 10.00. Tentu saja sebelum itu kami masih bermanja-manjaan bersama. Perjalanan dari rumah menuju tempat penitipan anak yang kami tempuh menggunakan KRL tidak terasa hingga akhirnya kami melanjutkan perjalanan dari stasiun palmerah menggunakan taksi menuju gedung LIPI.
Sampai di depan pintu LIPI, kami berharap agar tidak terjadi apa-apa terhadap Aidan. Kami sempat mencemaskan akan terjadi tragedi dimana Aidan akan menangis dan tidak mau lepas dari ibuknya sambil berteriak ibuuuukkkk...ibuuuukkkkk...(mungkin dalam hal ini ayahnya tergolong lebay maksimal #efeknontonsinetron).
Sampai di dalam tempat penitipan anak, kami disambut oleh beberapa pengasuh. Yah..sebelumnya kami memang sudah melakukan observasi di tempat penitipan ini. Jadi wajah aku dan istriku serta anakku tidak asing bagi mereka. Setelah itu, kemudian kami coba letakkan Aidan di alas karpet arena bermain. Si pengasuh langsung menyodori mainan mobil derek warna biru yang kemudian Aidan suka. Pengasuh mengisyaratkan agar kami meninggalkan tempat penitipan anak saat itu juga. Sebelumnya tentu kami sudah pamitan sama Aidan kalau hari itu Aidan akan di tempat penitipan anak.
Tiada tangis..tiada teriakan ibuuuukkk ibuuuukkkk (pengucapan Aidan biasanya aboooookkkkk.....)..tiada pula penolakan. Aidan enjoy..enjoy mainan mobil derek....Alhamdulillah...tidak seperti dugaan kami...
Lalu kami tinggalkan Aidan di tempat penitipan anak tersebut. Karena ini baru masa training, kami menyampaikan kepada penagsuhnya kalau habis ashar nanti Aidan kami jemput. Hingga akhirnya kamipun berputar-putar menghabiskan waktu dari pukul 11.00 sampai pukul 15.00 (agenda putar-putarnya tidak aku ceritakan ya....).
Lalu tibalah saat penjemputan Aidan. Oh iya..sebelumnya kami juga meminta report dari pengasuhnya melalui fasilitas instant messaging tentang aktifitas Aidan. Terlihat dari foto yang dikirimkan Aidan sedang makan, sedang bobok dengan nyenyak. Alhamdulillah...insyaAlloh cocok....lalu pas penjemputan, ternyata benar Aidan enjoy di tempat penitipan anak itu. Bahkan ibukny ditarik tarik tangannya seolah mau nunjukin ibuk ini lho, seharian Aidan mainan ini.... bahkan ketika kami ajak pulang nampak Aidan malas-malasan untuk pulang dengan menyibukkan dengan mainannya.
Hingga akhirnya kami pulang...