Sunday, 24 July 2011

Jakarta 23 Juli 2011

Jakarta..
Yah..ini jadi kota tempat tinggalku saat ini
Bahkan kemungkinan beberapa tahun ke depan

Malam ini tanggal 23 Juli 2011
Aku kembali menikmati malam di ibukota negara ini
Gemerlap lampu yang seolah tidak memejamkan mata manusia
Desingan deru kendaraan bermotor seolah aktifitas tidak pernah berhenti

Kunikmati malam ini dengan beberapa hembusan angin
Bersama sang kekasih diringi melodi pengamen jalanan
Menatap rembulan yang tidak terbit malam ini
Namun sepercik sinar bintang menghiasi malam ini
Meski hanya satu dua saja

Angin malam tak pernah dingin di sini
Bahkan terkalahkan oleh udara dingin ruangan saat matahari menunjukkan keperkasaannya
Sesekali hanya menghempaskan debu ke permukaan wajah saja
Atau angin yang disebabkan oleh deru kendaraan bermotor

Tapi paling tidak
Tanggal 23 Juli 2011 aku bisa menikmati malam
Dengan kerak telor di suasana klasik
Kota Tua

Meski sebelumnya baratayuda melanda
Namun mungkin itulah pemanis cerita
Penghantar cerita kisah
Yang membuat dewi asmara senantiasa memeluk dalam naungan sayap cintanya

2 comments:

Sejuta Wajah said...

puisinya bagus!!!salut

Andhika Willy Wardana said...

Terima kasih sudah mampir ya..hehehehe...