Tidak terasa bulan demi bulan kehamilan istriku merangkak perlahan. satu bulan, dua bulan...hingga akhirnya sekarang menginjak usia kehamilan 5 bulan. Perut yang sudah menampakkan wajahnya. Dedek bayi yang sudah mulai berpolah menendang-nendang pada jam-jam tertentu (bahkan kami, terutama istriku sudah hafal betul jam-jam dedek akan nendang-nendang).
USG yang rutin dilakukan juga perlahan menunjukkan pergerakan dedek di dalam perut. Polah yang asyik, aktif dan tampak energik. Apalagi tatkala dokter menempelkan alat USG nya di perut istriku. Entah bercanda atau memang alamiah, dedek akan menggerakk-gerakkan tubuhnya layaknya ingin menunjukkan sesuatu.
Alhamdulillah dari hasil kontrol bulanan yang kami lakukan menunjukkan dedek normal dan sudah kelihatan sih tanda-tnda kelaminnya. Meski dokter agak ragu untuk menyatakan jenis kelaminnya, karena sang dokter pun masih bilang,"...hmmm...sepertinya kayak bapaknya, tuh ada monasnya". Entah kenapa rasanya tiap liat istriku di USG kami bahagia banget. Bahkan kami menamakan momen USG adalah moment take a picturenya dedek. Makanya kami sering bilang kalau mau USG dedek mandi dan dandan yang rapi biar nanti hasil USG nya bagus. hihihihi... menyenangkan sekali.
Kini aku sudah tidak tinggal lagi di Slipi, melainkan tinggal di Bintaro karena istriku melanjutkan studi di STAN again. Alhamdulillah, paling tidak besok pas hamil usia tua tidak perlu menempuh perjalanan yang jauh. Sebenarnya agak jauh juga sih..hihihi..maklum tidak gampang cari kontrakan suami istri di lingkungan dekat kampus.
Mumpung rumah juga belum jadi akhirnya kami memutuskan untuk ngontrak di daerah Bonjol, sebelah timur Perumahan Jurang Mangu Indah (PJMI). Untuk satu minggu ini, karena istriku masih ngantor di Gatot Subroto akhirnya istriku naik bus jemputan tiap pagi (berangkat pukul 06.00) dan aku naek motor menuju Juanda Jakarta Pusat.
Hari-hari yang semula kami berangkat kerja pukul 07.10 sekarang diubah menjadi berangkat pukul 05.30... hihihi..istriku jadi bangun pagi sekarang....
Tapi yang jelas seneng banget rasanya kalau denger kabar dedek nendang-nendang. Cuma sampai saat ini yang bisa merasakan tendangan dedek baru istriku. Mungkin karena usia kandungan yang masih umur 5 bulan kali ya. Ngiri kalau istri bilang," mas...dedek nendang-nendang lho..". Tiap denger kata itu pasti aku mengelus pertu istriku dan mencoba mendengar sedang apa gerangan dedek kok nendang-nendang. Tapi ya itu, aku belum bisa merasakan tendangan dedek secara seksama. Jadi sering deh ngobrol ama dedek melalui perut istriku. "dedek...tendang ayah donk..yang keras ya biar ayah terasa"...hihihi lucu sekali. Bahkan istriku juga bilang "dedek, ni ada ayah...tunjukin tendangan dedek yang paling kenceng dong"....
Wednesday, 17 April 2013
Monday, 15 April 2013
Blusukan di Tokyo
Mendapat kesempatan training di Tokyo, Jepang tentu saja tidak akan disia-siakan oleh peserta training untuk melakukan penjelajahan di negeri Sakura tersebut. Hal itu juga berlaku pada kesempatan yang aku dapatkan. Kebetulan training yang dilakukan adalah hari senin sampai Jumat. Dan dari jadwal itu aku dan rombongan memiliki kesmepatan untuk menikmati Tokyo di hari Sabtu dan Minggu. Bahkan pada saat itu kebetulan jadwal training kami pada salah satu hari seninnnya bertepatan dengan Hari Pembangunan di Jepang. Jadi pada saat itu jadwal training diliburkan. He...he..hee....
Biasanya dan memang sudah umum, ketika berada di suatu tempat bersama rombongan untuk melakukan penjelajahan pasti dilakukan secara bersama-sama atau berkelompok. Hal itu juga dilakukan oleh peserta training kali ini. Ubyung-ubyung bareng bareng. Terkesan kompak dan maklum untuk berpergian di negeri yang jauh dari rumah paling tidak kalau ada apa-apa bisa ada yang saling membantu. Tapi ada juga sih kelemahan dari pergi beramai-ramai, waktu yang dibutuhkan untuk mengunjungi menjadi semakin lama karena semua akan dieksplore secara mendetail berdasarkan hasrat masing-masing. Nah, pada kesempatan libur Hari Pembangunan tersebut kemudian aku pergi sendiri, sebenarnya pada awalnya mau pergi bersama-sama, namun karena ternyata tempat tujuan dari rombongan tidak sesuai dengan agenda tempat yang akan aku kunjungi, maka aku dengan terpaksa (halah) memutuskan untuk menjelajahi Tokyo sendirian. Bermodalkan peta dan one day pass (tiket kereta seharian) maka aku meluncur menyusuri tiap sudut kota Tokyo.
Berjalan dari Tokyo International Center aku berjalan menuju stasiun Yoyogi Uehara, berjalan kaki menyusuri jalan yang mirip dengan gang di film Doraemon aku membutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk sampai di stasiun Yoyogi Uehara. Tapi karena kondisi udara yang dingin tentu saja dapat mengurangi rasa capek dan keringat (keringat tidak ada sama sekali, karena kondisi dingin). Ya..kalau kaki kaki sih terasa pegelnnya, namun semua akan dijalani untuk sebuah petualangan bukan...hehehehe....
Dengan melihat peta, aku pelajari mana tujuan-tujuan yang segaris. Aku daftar kemudian untuk aku jadikan rencana kunjungan. Tempat tujuan pertama yang aku kunjungi adalah Asakusa. Oh, Asakusa ini adalah tempat pusat oleh-oleh pernak-pernik khas Jepang. Di samping terdapat kuil untuk sembahyang di sana. Oh iya, perjalanan ku kali ini sebenarnya tidak sendirian, ada salah satu rekan pelatihanku yang ikut bersamaku, namun destinasinya adalah Asakusa (mengingat ini adalah salah satu pusat oleh-oleh di Jepang). Setelah menaiki kereta listrik Chiyoda Line kemudian transit di stasiun Omote Sando, kemudian kami transit ke kereta Ginza Line. Untuk sampai di Asakusa kami turun di dua pemberhentian terakhir.
Setelah sampai di Asakusa, akhirnya kami memutuskan untuk memisahkan diri (sebelumnya aku memberitahu informasi tentang rute dan destinasi yang terdapat di peta kepada rekanku). Akhirnya kami berpisah untuk masing-masing membeli barang atau oleh-oleh yang ingin di beli.







Setelah puas melakukan potret - potret dan barang untuk oleh-oleh sudah terbeli maka tanpa pikir lama perjalanan aku lanjutkan. Setelah mempelajari peta, tujuan berikutnya adalah Tokyo Sky Tree. Untuk mencapai tujuan ini tiada diperlukan naik moda tranportasi lagi, karena lokasi sudah dekat sehingga untuk menuju ke Tokyo Sky Tree dilakukan melalui jalan kaki. Lagi-lagi karena tempat untuk pejalan kaki dibuat nyaman di Jepang sehingga nyaman saja berjalan kaki meski agak jauh sih sebenarnya untuk ukuran di Indonesia, yah mungkin sekitar 2 kilometer deh.. tapi ya karena hawanya sejuk dan jalan sangat nyaman untuk dilalui so ya enjoy enjoy saja.



Setelah puas mengambil foto, akhirnya aku segera menuju ke tempat tujuan berikutnya yaitu Ueno Park... untuk sampai ke tempat ini aku harus menuju ke stasiun Asakusa lagi dan menaiki kereta Ginza Line ke arah Omote Sando. Hanya melewati dua stasiun akhirnya aku sampai di stasiun Ueno. Turun di sini kemudian aku berjalan kaki menuju Ueno Park. Di Ueno Park ini terdapat beberapa tempat tujuan yang memang dijadikan satu oleh pemerintah Jepang. Ada kebun binatang, dan beberapa museum.






Dari Ueno Park kemudian aku melanjutkan perjalanan ke Imperial Palace (haduh kali ini aku lupa tepatnya dimana) yang jelas aku naek kereta dari Ueno menuju Omote Sando, kemudian transit menggunakan kereta Chiyoda Line lalu turun di stasiun di bawah Imperila Palace (aku lupa nama stasiunnya apa). Dari sini aku mendapatkan beberapa foto yang yah lumayan bagus lah, tapi untuk di Imperial Palace pengunjung tidak bisa bebas memasuki bangunan itu. Karena Imperial Palace ini hanya dibuka dua kali dalam satu tahun.





Tak lama di sini, yah karena situasinya gitu-gitu aja, akhirnya untuk mengefisienkan waktu akhirnya aku segera meluncur menuju Tokyo Tower (hehehe...sebenarnya pada awalnya di peta aku bacanya mau menuju Pokemon Town Center, eh malah nyasar ke Tokyo Tower), yah lumayan deh, sebenarnya nih tempat sudah direncanakan untuk dikunjungi bersama dengan rombongan, eh malah nyasar di sini ya sudah lah. Hehehe... Sebelum ada Tokyo Sky Tree di Jepang, Tokyo Tower ini merupakan icon dari tower di Jepang, bahkan tahun 70an ni Tower sudah berdiri. Biasa kan sebagai icon negara maju, banyak negara membangun tower pencakar langit. Gak tau juga kan fungsi dari tower ini wong juga gak dijadikan sebagai menara telekomunikasi kok.











Waktu sudah menunjukkan jam 16.15 ketika aku dengan agak capai menjelajahi Tokyo Tower ini. Udara semakin dingin, jalanan makin sepi. Aku tetap saja menyusuri jalan di sekitar Tokyo Tower. Sebenarnya sempat mau makan di Yoshinoya di salah satu sudut di jalan dekat Tokyo Tower. Namun mengingat waktu makin sore dan memang sebenarnya tidak ada list tempat tujuan yang ingin aku kunjungi, maka aku segera memutuskan untuk kembali ke Tokyo International Center. Setelah sempat bertanya kepada polisi setempat dimana letak stasiun yang menuju Omote Sando, akhirnya aku terbaring terkapar di dalam kereta dengan mata tertutup, sesampai di Omote Sando kemudian aku berganti kereta dan menuju stasiun Yoyogi Uehara. Sampai di Yoyogi Uehara aku segera mempercepat langkah untuk segera tiba di Tokyo International Center. Selain udara yang makin dingin menusuk, aku juga tidak ingin ketinggalan waktu untuk sholat ashar. Dengan sedikit terengah-engah mengingat kontur jalan menuju Tokyo International Center turun naik, akhirnya aku tiba di kamarku yang hangat. Segera berwudhu, mandi kemudian menuju tempat makan. Ahhhh...capek sekali hari ini...tapi paling tidak ada pengalaman dan petualangan yang sudah aku jalani hari ini.
Biasanya dan memang sudah umum, ketika berada di suatu tempat bersama rombongan untuk melakukan penjelajahan pasti dilakukan secara bersama-sama atau berkelompok. Hal itu juga dilakukan oleh peserta training kali ini. Ubyung-ubyung bareng bareng. Terkesan kompak dan maklum untuk berpergian di negeri yang jauh dari rumah paling tidak kalau ada apa-apa bisa ada yang saling membantu. Tapi ada juga sih kelemahan dari pergi beramai-ramai, waktu yang dibutuhkan untuk mengunjungi menjadi semakin lama karena semua akan dieksplore secara mendetail berdasarkan hasrat masing-masing. Nah, pada kesempatan libur Hari Pembangunan tersebut kemudian aku pergi sendiri, sebenarnya pada awalnya mau pergi bersama-sama, namun karena ternyata tempat tujuan dari rombongan tidak sesuai dengan agenda tempat yang akan aku kunjungi, maka aku dengan terpaksa (halah) memutuskan untuk menjelajahi Tokyo sendirian. Bermodalkan peta dan one day pass (tiket kereta seharian) maka aku meluncur menyusuri tiap sudut kota Tokyo.
Berjalan dari Tokyo International Center aku berjalan menuju stasiun Yoyogi Uehara, berjalan kaki menyusuri jalan yang mirip dengan gang di film Doraemon aku membutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk sampai di stasiun Yoyogi Uehara. Tapi karena kondisi udara yang dingin tentu saja dapat mengurangi rasa capek dan keringat (keringat tidak ada sama sekali, karena kondisi dingin). Ya..kalau kaki kaki sih terasa pegelnnya, namun semua akan dijalani untuk sebuah petualangan bukan...hehehehe....
Dengan melihat peta, aku pelajari mana tujuan-tujuan yang segaris. Aku daftar kemudian untuk aku jadikan rencana kunjungan. Tempat tujuan pertama yang aku kunjungi adalah Asakusa. Oh, Asakusa ini adalah tempat pusat oleh-oleh pernak-pernik khas Jepang. Di samping terdapat kuil untuk sembahyang di sana. Oh iya, perjalanan ku kali ini sebenarnya tidak sendirian, ada salah satu rekan pelatihanku yang ikut bersamaku, namun destinasinya adalah Asakusa (mengingat ini adalah salah satu pusat oleh-oleh di Jepang). Setelah menaiki kereta listrik Chiyoda Line kemudian transit di stasiun Omote Sando, kemudian kami transit ke kereta Ginza Line. Untuk sampai di Asakusa kami turun di dua pemberhentian terakhir.
Setelah sampai di Asakusa, akhirnya kami memutuskan untuk memisahkan diri (sebelumnya aku memberitahu informasi tentang rute dan destinasi yang terdapat di peta kepada rekanku). Akhirnya kami berpisah untuk masing-masing membeli barang atau oleh-oleh yang ingin di beli.







Setelah puas melakukan potret - potret dan barang untuk oleh-oleh sudah terbeli maka tanpa pikir lama perjalanan aku lanjutkan. Setelah mempelajari peta, tujuan berikutnya adalah Tokyo Sky Tree. Untuk mencapai tujuan ini tiada diperlukan naik moda tranportasi lagi, karena lokasi sudah dekat sehingga untuk menuju ke Tokyo Sky Tree dilakukan melalui jalan kaki. Lagi-lagi karena tempat untuk pejalan kaki dibuat nyaman di Jepang sehingga nyaman saja berjalan kaki meski agak jauh sih sebenarnya untuk ukuran di Indonesia, yah mungkin sekitar 2 kilometer deh.. tapi ya karena hawanya sejuk dan jalan sangat nyaman untuk dilalui so ya enjoy enjoy saja.



Setelah puas mengambil foto, akhirnya aku segera menuju ke tempat tujuan berikutnya yaitu Ueno Park... untuk sampai ke tempat ini aku harus menuju ke stasiun Asakusa lagi dan menaiki kereta Ginza Line ke arah Omote Sando. Hanya melewati dua stasiun akhirnya aku sampai di stasiun Ueno. Turun di sini kemudian aku berjalan kaki menuju Ueno Park. Di Ueno Park ini terdapat beberapa tempat tujuan yang memang dijadikan satu oleh pemerintah Jepang. Ada kebun binatang, dan beberapa museum.






Dari Ueno Park kemudian aku melanjutkan perjalanan ke Imperial Palace (haduh kali ini aku lupa tepatnya dimana) yang jelas aku naek kereta dari Ueno menuju Omote Sando, kemudian transit menggunakan kereta Chiyoda Line lalu turun di stasiun di bawah Imperila Palace (aku lupa nama stasiunnya apa). Dari sini aku mendapatkan beberapa foto yang yah lumayan bagus lah, tapi untuk di Imperial Palace pengunjung tidak bisa bebas memasuki bangunan itu. Karena Imperial Palace ini hanya dibuka dua kali dalam satu tahun.





Tak lama di sini, yah karena situasinya gitu-gitu aja, akhirnya untuk mengefisienkan waktu akhirnya aku segera meluncur menuju Tokyo Tower (hehehe...sebenarnya pada awalnya di peta aku bacanya mau menuju Pokemon Town Center, eh malah nyasar ke Tokyo Tower), yah lumayan deh, sebenarnya nih tempat sudah direncanakan untuk dikunjungi bersama dengan rombongan, eh malah nyasar di sini ya sudah lah. Hehehe... Sebelum ada Tokyo Sky Tree di Jepang, Tokyo Tower ini merupakan icon dari tower di Jepang, bahkan tahun 70an ni Tower sudah berdiri. Biasa kan sebagai icon negara maju, banyak negara membangun tower pencakar langit. Gak tau juga kan fungsi dari tower ini wong juga gak dijadikan sebagai menara telekomunikasi kok.











Waktu sudah menunjukkan jam 16.15 ketika aku dengan agak capai menjelajahi Tokyo Tower ini. Udara semakin dingin, jalanan makin sepi. Aku tetap saja menyusuri jalan di sekitar Tokyo Tower. Sebenarnya sempat mau makan di Yoshinoya di salah satu sudut di jalan dekat Tokyo Tower. Namun mengingat waktu makin sore dan memang sebenarnya tidak ada list tempat tujuan yang ingin aku kunjungi, maka aku segera memutuskan untuk kembali ke Tokyo International Center. Setelah sempat bertanya kepada polisi setempat dimana letak stasiun yang menuju Omote Sando, akhirnya aku terbaring terkapar di dalam kereta dengan mata tertutup, sesampai di Omote Sando kemudian aku berganti kereta dan menuju stasiun Yoyogi Uehara. Sampai di Yoyogi Uehara aku segera mempercepat langkah untuk segera tiba di Tokyo International Center. Selain udara yang makin dingin menusuk, aku juga tidak ingin ketinggalan waktu untuk sholat ashar. Dengan sedikit terengah-engah mengingat kontur jalan menuju Tokyo International Center turun naik, akhirnya aku tiba di kamarku yang hangat. Segera berwudhu, mandi kemudian menuju tempat makan. Ahhhh...capek sekali hari ini...tapi paling tidak ada pengalaman dan petualangan yang sudah aku jalani hari ini.
Posted by
Andhika Willy Wardana
Jam
08:31
Subscribe to:
Posts (Atom)