Biasanya dan memang sudah umum, ketika berada di suatu tempat bersama rombongan untuk melakukan penjelajahan pasti dilakukan secara bersama-sama atau berkelompok. Hal itu juga dilakukan oleh peserta training kali ini. Ubyung-ubyung bareng bareng. Terkesan kompak dan maklum untuk berpergian di negeri yang jauh dari rumah paling tidak kalau ada apa-apa bisa ada yang saling membantu. Tapi ada juga sih kelemahan dari pergi beramai-ramai, waktu yang dibutuhkan untuk mengunjungi menjadi semakin lama karena semua akan dieksplore secara mendetail berdasarkan hasrat masing-masing. Nah, pada kesempatan libur Hari Pembangunan tersebut kemudian aku pergi sendiri, sebenarnya pada awalnya mau pergi bersama-sama, namun karena ternyata tempat tujuan dari rombongan tidak sesuai dengan agenda tempat yang akan aku kunjungi, maka aku dengan terpaksa (halah) memutuskan untuk menjelajahi Tokyo sendirian. Bermodalkan peta dan one day pass (tiket kereta seharian) maka aku meluncur menyusuri tiap sudut kota Tokyo.
Berjalan dari Tokyo International Center aku berjalan menuju stasiun Yoyogi Uehara, berjalan kaki menyusuri jalan yang mirip dengan gang di film Doraemon aku membutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk sampai di stasiun Yoyogi Uehara. Tapi karena kondisi udara yang dingin tentu saja dapat mengurangi rasa capek dan keringat (keringat tidak ada sama sekali, karena kondisi dingin). Ya..kalau kaki kaki sih terasa pegelnnya, namun semua akan dijalani untuk sebuah petualangan bukan...hehehehe....
Dengan melihat peta, aku pelajari mana tujuan-tujuan yang segaris. Aku daftar kemudian untuk aku jadikan rencana kunjungan. Tempat tujuan pertama yang aku kunjungi adalah Asakusa. Oh, Asakusa ini adalah tempat pusat oleh-oleh pernak-pernik khas Jepang. Di samping terdapat kuil untuk sembahyang di sana. Oh iya, perjalanan ku kali ini sebenarnya tidak sendirian, ada salah satu rekan pelatihanku yang ikut bersamaku, namun destinasinya adalah Asakusa (mengingat ini adalah salah satu pusat oleh-oleh di Jepang). Setelah menaiki kereta listrik Chiyoda Line kemudian transit di stasiun Omote Sando, kemudian kami transit ke kereta Ginza Line. Untuk sampai di Asakusa kami turun di dua pemberhentian terakhir.
Setelah sampai di Asakusa, akhirnya kami memutuskan untuk memisahkan diri (sebelumnya aku memberitahu informasi tentang rute dan destinasi yang terdapat di peta kepada rekanku). Akhirnya kami berpisah untuk masing-masing membeli barang atau oleh-oleh yang ingin di beli.







Setelah puas melakukan potret - potret dan barang untuk oleh-oleh sudah terbeli maka tanpa pikir lama perjalanan aku lanjutkan. Setelah mempelajari peta, tujuan berikutnya adalah Tokyo Sky Tree. Untuk mencapai tujuan ini tiada diperlukan naik moda tranportasi lagi, karena lokasi sudah dekat sehingga untuk menuju ke Tokyo Sky Tree dilakukan melalui jalan kaki. Lagi-lagi karena tempat untuk pejalan kaki dibuat nyaman di Jepang sehingga nyaman saja berjalan kaki meski agak jauh sih sebenarnya untuk ukuran di Indonesia, yah mungkin sekitar 2 kilometer deh.. tapi ya karena hawanya sejuk dan jalan sangat nyaman untuk dilalui so ya enjoy enjoy saja.



Setelah puas mengambil foto, akhirnya aku segera menuju ke tempat tujuan berikutnya yaitu Ueno Park... untuk sampai ke tempat ini aku harus menuju ke stasiun Asakusa lagi dan menaiki kereta Ginza Line ke arah Omote Sando. Hanya melewati dua stasiun akhirnya aku sampai di stasiun Ueno. Turun di sini kemudian aku berjalan kaki menuju Ueno Park. Di Ueno Park ini terdapat beberapa tempat tujuan yang memang dijadikan satu oleh pemerintah Jepang. Ada kebun binatang, dan beberapa museum.






Dari Ueno Park kemudian aku melanjutkan perjalanan ke Imperial Palace (haduh kali ini aku lupa tepatnya dimana) yang jelas aku naek kereta dari Ueno menuju Omote Sando, kemudian transit menggunakan kereta Chiyoda Line lalu turun di stasiun di bawah Imperila Palace (aku lupa nama stasiunnya apa). Dari sini aku mendapatkan beberapa foto yang yah lumayan bagus lah, tapi untuk di Imperial Palace pengunjung tidak bisa bebas memasuki bangunan itu. Karena Imperial Palace ini hanya dibuka dua kali dalam satu tahun.





Tak lama di sini, yah karena situasinya gitu-gitu aja, akhirnya untuk mengefisienkan waktu akhirnya aku segera meluncur menuju Tokyo Tower (hehehe...sebenarnya pada awalnya di peta aku bacanya mau menuju Pokemon Town Center, eh malah nyasar ke Tokyo Tower), yah lumayan deh, sebenarnya nih tempat sudah direncanakan untuk dikunjungi bersama dengan rombongan, eh malah nyasar di sini ya sudah lah. Hehehe... Sebelum ada Tokyo Sky Tree di Jepang, Tokyo Tower ini merupakan icon dari tower di Jepang, bahkan tahun 70an ni Tower sudah berdiri. Biasa kan sebagai icon negara maju, banyak negara membangun tower pencakar langit. Gak tau juga kan fungsi dari tower ini wong juga gak dijadikan sebagai menara telekomunikasi kok.











Waktu sudah menunjukkan jam 16.15 ketika aku dengan agak capai menjelajahi Tokyo Tower ini. Udara semakin dingin, jalanan makin sepi. Aku tetap saja menyusuri jalan di sekitar Tokyo Tower. Sebenarnya sempat mau makan di Yoshinoya di salah satu sudut di jalan dekat Tokyo Tower. Namun mengingat waktu makin sore dan memang sebenarnya tidak ada list tempat tujuan yang ingin aku kunjungi, maka aku segera memutuskan untuk kembali ke Tokyo International Center. Setelah sempat bertanya kepada polisi setempat dimana letak stasiun yang menuju Omote Sando, akhirnya aku terbaring terkapar di dalam kereta dengan mata tertutup, sesampai di Omote Sando kemudian aku berganti kereta dan menuju stasiun Yoyogi Uehara. Sampai di Yoyogi Uehara aku segera mempercepat langkah untuk segera tiba di Tokyo International Center. Selain udara yang makin dingin menusuk, aku juga tidak ingin ketinggalan waktu untuk sholat ashar. Dengan sedikit terengah-engah mengingat kontur jalan menuju Tokyo International Center turun naik, akhirnya aku tiba di kamarku yang hangat. Segera berwudhu, mandi kemudian menuju tempat makan. Ahhhh...capek sekali hari ini...tapi paling tidak ada pengalaman dan petualangan yang sudah aku jalani hari ini.
No comments:
Post a Comment