Tuesday, 14 May 2013

dr. Sadina... kami rindu konsultasi dengan anda

Perpindahan hunian aku dan istriku dari Slipi ke Bintaro tentu saja menimbulkan beberapa dampak. Entah itu dampak positif atau dampak negatif. Tapi salah satu dampak yang dirasakan adalah saat periksa kehamilan dedek.. Dulu saat kami tinggal di Slipi kami biasa melakukan pemeriksaan kandungan ke RSAB Harapan Kita. Dengan rekomendasi dokter terbaik yaitu dr. Sadina.

Pemeriksaan rutin yang kami jalani di RSAB Harapan Kita menimbulkan kesan tersendiri. Meskipun dari sisi pelayanan kami mesti harus sedikit bersabar, tapi paling tidak hasil yang kami peroleh saat kami melakukan pemeriksaan dengan dr. Sadina cukup sangat memuaskan. dr. yang atraktif, komunikatif, memiliki pengetahuan yang cukup luas tentang kandungan (maklum dokter kandungan kali ya..hehehehe), memiliki jiwa humoris yang bagus...wah pokoknya kesan yang tiada terlupakan deh..te o pe pokoknya... Jadi bisa buat rekomendasi teman-teman yang tinggal di seputaran Jakarta Barat deh... Cuma ya harus sedikit bersabar karena sibuknya dr. Sadina paling sehari hanya dapat melayani 10-12 pasien saja. Tapi sepadan lah dengan hasil konsultasi yang diperoleh.

Nah, ketika kami tinggal di Bintaro, setelah mempercayakan kepada mbah Google tentang informasi dokter kandungan yang oke, akhirnya kami tiba pada babak baru kontrol kehamilan di RSPB alias Rumah Sakit Premiere Bintaro. Suasana yang kami rasakan ketika pertama kali menginjakkan kaki di rumah sakit ini adalah takjub. Mungkin karena ini merupakan rumah sakit swasta kali ya, jadi desain ruang, kamar, dan ruang pemeriksaan sangatlah nyaman. Serasa tidak berada di rumah sakit deh pokoknya, ya meski pasti yang namanya rumah sakit tu punya bau-bauan yang khas (bau obat maksudnya).

Proses pelayanan pun sangat memuaskan, kami merasa nyaman untuk mengantri, karena antrian tidak banyak mengingat diantisipasi oleh jumlah counter yang memadai. Kemudian ruang antrian pun terasa nyaman, tepat di hadapan para pengantri terdapat televisi yang kebetulan menyiarkan acara yang menurut kami menyenangkan.

Tibalah kemudian kami berpindah ke antrian di depan ruang konsultasi. Lagi-lagi kami merasakan kenyamanan, ruang yang dingin, bersih, dan lagi-lagi di hadapan kami tengah ditayangkan acara yang menurut kami menarik di dalam sebuah layar televisi berukuran 32 inchi. Respon yang diberikan oleh perawat atau suster pun menyenangkan. Supel, ramah dan mmurah senyum membuat kami berpikir, wah luar biasa enak banget di Rumah Sakit ini, gak salah deh jawaban Mbah Google tentang rumah sakit ini.

Tiba kemudian kami masuk ke ruang konsultasi dengan dokter yang direkomendasikan oleh Mbah Googel dan beberapa teman istriku. Kesan pertama yang kami lihat, dokternya smart, simple, ramah. Tak perlu lama, kami pun masuk ke tahapan periksa kandungan dengan beberapa pertanyaan yang diajukan dan langsung menuju USG.

Waktu konsultasi terasa singkat, padahal kami sebenarnya ingin lama-lama menatap foto dedek yang sedang mulai beraksi di layar USG. Tapi entah kenapa, atau memang karena baru pertama kali, kami sedikit merasa canggung untuk berlama-lama. Sebenarnya bukan kami yang ingin cepat-cepat sih, tapi ketika dokter sudah mengatakan "sudah ya?, yah kami mau bilang apa, wong dokternya yang berkuasa. Kemudian kami kembali ke tempat duduk di hadapan dokter tersebut. Setelah diberikan sedikit penjelasan akhirnya kami diberikan buku periksa. Di sini dokter tidka memberikan resep secara tertulis, melainkan dokter telah mengetik resep tersebut dan kemudian langsung mengirimkannya melalui entah apa (mungkin jaringan internet atau intranet) ke bagian pembayaran.

Langsung kami menuju loket pembayaran dan menyelesaikan proses administrasinya dan selesai. Semua proses dari konsultasi sampai ke proses pembayaran mungkin hanya memakan waktu kurang lebih 45 menit.

Setelah beres semua kemudian kami duduk-duduk sebentar di lobi rumah sakit itu. Kami ngobrol sebentar dan saling mengatakan, "duh, enakan dr. Sadina ya?, dedek diajak bercanda, digodain, terus banyak hal yang dijelasin"...

Yah, tapi gimana lagi, jarak Bintaro - Slipi yang cukup jauh membuat kami kesulitan untuk melakukan konsultasi dengan dr. Sadina.
Sebenarnya kemarin kami juga sempat menyambangi RSAB Harapan Kita untuk bertemu dengan dia, namun apa daya dr. Sadina sedang cuti, yah mungkin inilah sudah tiba saatnya kami harus berpisah dengan dr. Sadina



2 comments:

Mama Habibi said...

Kalau boleh tahu sekarang masih di dokter Obgyn di RSPB atau pindah ke dokter Obgyn lainnya? Saya jg baru tinggal di Bintaro dan butuh rekomendasi dokyer Obgyn sekitar Bintaro. Tks sebelumnya

Mama Habibi said...

Kalau b oleh tahu sekarang dokter Obgyn-nya masih di RSPB atau pindah ke dokter lainnya? Saya juga baru pindah di Bintaro dan butuh rekomendasi dokter obgyn di Bintaro. Tks sebelumnya.