Siang itu Tody pergi berbelanja dengan istrinya di salah
satu pusat perbelanjaan di kota Jakarta. Sebuah rutinitas memang bagi Tody dan
istrinya untuk memenuhi kebutuhan seminggu dalam waktu satu hari. Tak perlu
dress code yang muluk muluk atau mewah. Tinggal di hunian dengan konsep one
stop living menjadikan mereka bisa saja berbelanja hanya bercelana kolor dan
kaos singlet. Yaahh..meski itu tidak pernah dilakukan tapi sebagai gambaran
bagaimana mudahnya dan dekatnya hunian mereka ke tempat makan atau berbelanja.
Tapi hari itu, sebelum Tody berangkat belanja
smartphonenya menunjukkan tanda pesan masuk. Dari rekan rekan bergaulnya, temen
nongkrong waktu muda, bahkan ada teman yang sudah lama tidak jumpa. Tapi
rupanya Tody lupa akan hal itu, seperti biasa saja Tody dan istri pergi
berbelanja dengan penampilan ala kadarnya. Tapi memang beda sih, ala kadar Tody
dengan istrinya. Tody yang merupakan laki laki dengan tipe metroseksual hanya
berbalut kaos belel dan celana pendek serta sandal jepit pun sudah dapat membuat
mata terbelalak...hahaha tampaknya ini sedikit berlebihan. Tapi lain lagi
dengan sang istri, tanpa make up sebagai hiasan sangatlah membuat kontras
penampilannya. Bahkan (maaf) dia nampak seperti pembantu Tody.
Alkisah...wah lebay nya berkelanjutan...Tody dan istri
sibuk berbelanja kebutuhan sehari hari. Mulai dari sayur mayur, lauk pauk,
sampai tetek bengek peralatan cuci mandi. Selesai berbelanja, seperti biasa
Tody menyerahkan kewenangan pembayaran kepada bendahara umun. Begitu seringnya
Tody menyebut istrinya. Sementara Tody sibuk memainkan smartphonenya di kursi
tunggu yang kebetulan letaknya pas di depan sebuah kafe yang memang nyaman buat
sekedar kongkow menghabiskan kopi segelas dengan asyiknya fasilitas wifi.
Tiba tiba Tody melihat sekelebat bayangan yang sepertinya
dia kenal, beberapa onggok manusia yang tengah bercengkerama di meja kafe.
Secara otomatis kaki dan pandangan mata Tody beranjak menuju kafe itu.
"woy...cukkk...yo opo seh kampret koen kabeh kumpul
gak ngomong ngomong" seloroh Tody sambil menggaplok topi salah satu
temennya.
"hahahahaha..makane duwe hape larang larang iku
ditileki nek ono pesen..." Timpal temen Tody.
Sambil menggeser geser layar smartphone nya si Tody
tersenyum..."oalah iyo cuk..sapurane yo..hehehehe".
Kemudian mereka bergumul bercengkerama canda sambil
bercerita tentang masa lalu, masa kini dan esok. Biasa lah pertanyaan gimana
kabar, sekarang dimana, sibuk apa bla bla bla. Sampai Tody lupa bahwa hari itu
dia itu pergi sama istrinya.
"woiiii..sorry telat mau iki tuku udud disik nang
supermarket ngarep iku" tiba tiba temen Tody bertambah lagi sambil menepok
telapak tangan teman teman.
Obrolan kembali pada acara gimana kabar bla bla bla....
"eh iyo cuk, aku mau weruh cewek sing kayake ndisik
nate eruh tapi saiki kok rada beda yo, biyen iku arek e resik, rapi, tapi iki
mau kok rada kucel ngono yo cuk".
Lalu semua pada penasaran siapa gerangan, lalu si temen
Tody akhirnya menunjuk seorang perempuan yang tengah menoleh kiri dan kanan
seolah mencari sesuatu yang hilang. Tody pun tau siapa perempuan yang dimaksud
temennya tadi...
"oalah cuuukkj iku kan si Ratih kanca dewe biyen
jaman SMP...iku saiki dadi bojoku cukkkj...." Tody dengan semangat
menjelaskan.
"sik tak celukne...hihihihi"...
Kemudian Tody bergegas memanggil istrinya yang sedang
berdiri di depan mesin kasir lengkap dengan troli belanjaaan.
"iihhh...mas Tody kemana sih, orang ditinggal bayar
aja udah ilang kemana" gerutu istri Tody.
"duh..maaf ya, eh sini deh ayah kenalin ama temen
temen mas"seraya Tody mengajak istrinya untuk menemui teman temannya.
"dugh mas..malu aku penampilanku kayak gini masuk
kafe gitu g enak ah..tar diketawain temen temen mu" loroh istri Tody
menolak ajakannya.
Tapi tanpa sedikit mempedulikannya Tody tetap membawa
istrinya untuk diperkenalkan dengan teman temannya...
"hehehehe..ini lho cuk Ratih temen kita waktu SMP
yang dulu jadi bintang sekolah...sekarang jadi istriku..hebat to...."pamer
Tody.
Dasar orang Surabayaan, dengan lugas temen Tody
bilang..."hebat sih hebat Tod..tapi mbok ya perhatian gitu
lho...penampilan mantan bintang sekolah kok sekarang kayak gini, opo ndak kamu
rawat to istrimu itu, tadi kamu pamer kerjaanmu, gajimu, gaya hidupmu....ealah
Tod, itu lho pendamping hidupmu mbok diperhatikan...pantes ae aku mau
pangling..."
Jlebbbbbbbbbbbbb.... Tody pun termenung bahkan lama
waktunya untuk dia tersadar. Bagaimana ia melupakan sosok yang ia banggakan
dulu telah mendapatkan seorang bintang Sekolah. Seorang rupawati yang entah
kenapa mau menjalani hidup dengannya. Betapa ia telah mengoyak bunga yang dulu
tampak semerbak. Mencampakkan seolah merusak dalam pot bunga nan megah. Tanpa
melukis keindahan di sela sela kelopaknya.
Sejak rasa jlebbb itu pula kini Tody senantiasa menjaga
dan merawat istrinya. Bukan hanya penampilan luar nan palsu. Tapi kini Tody
sadar, dia tidak harus hanya bangga telah meraih bunga impian dan pujaan setiap
laki-laki. Tapi dia harus menjaga agar bunga itu tetap harum mewangi. Bukan
untuk dinikmati kumbang lain, tapi untuk menunjukkan bahwa Tody memang layak untuk
menjadi punggawa di atas cinta sang bidadari.
No comments:
Post a Comment