Friday, 31 March 2017
Aristo Hotel Ho Chi Minh City
Wednesday, 29 March 2017
BenThan Market
Di Benthan Market ni (kalau siang ya) di bagian dalam pasarnya ada semacam toko atau gerai yang menawarkan harga fixed... wah gak bisa nawar dong....eit..tenang sobat..harga fixed di sini ternyata sudah sepertiga dari harga yang ditawarkan di penjual yang kalau kita mau beli harus menawar dulu..hehehehe so lebih murah kan, dan lebih membantu kalau kita memang tidak memiliki keahlian dalam melakukan tawar menawar.Oh, iya selain berbelanja, di dekat atau bahkan di sekitar area Benthan Market ini kita dapat menemukan warung atau tempat makan yang menyajikan makanan halal. Tentu bagi umat muslim sangat penting untuk memperhatikan halal nya makanan yang masuk ke dalam tubuh. Nah, jangan khawatir, di dekat Benthan Market ini ada beberapa spot yang menyajikan makanan halal. Kebanyakan penjual makanan halal ini berasal dari Malaysia yang notabene adalah Muslim, so kita gak akan ragu untuk memakan makanan di sini karena selain melabeli makannya dengan label halal, si empunya warung sendiri juga merupakan orang Muslim so mengerti tentang apa itu Halal apa itu Haram.
Kerja di Vietnam

Sunday, 26 March 2017
Vietnam Air Waktu Setempat
Yak...sesuai judul kali ini...Vietnam...negara kunjungan ku kali ini, setelah sebelumnya gagal ke DC akhirnya aku kembali ditugaskan untuk mengikuti acara di Vietnam.
Belum terbayang bagaimana kondisi Vietnam. Beberapa waktu yang lalu sempat browsing tentang Vietnam. Dari hasil penelusuran itu kondisi Vietnam tidak jauh berbeda dengan kondisi di Jakarta, terutama kondisi jalan raya nya dimana para pejalan kaki akan mengalami kesulitan untuk menyeberang jalan, saking ruwetnya, well itu masih dari hasil penelusuran, let's see tommorrow.
Oh iya, di perjalanan ku kali ini aku mendapatkan titipan dari adikku tentang membuatkan tulisan penyemangat atau apalah istilahnya dengan latar belakang pemandangan di Vietnam. Apalah itu awalnya aku tidak tahu, hingga akhirnya kemarin istriku memberikan contoh tulisan dengan latar belakang pemandangan alam, gunung kalau tidak salah. Oke baiklah, kita liat apakah aku punya kemampuan menulis kata kata penyemangat dengan paduan pemandangan alam.
Berat sebenarnya meninggalkan dua orang yang aku sayangi, Aidan yg lagi lucu gemesin plus nyebelin...wekekekek nyebelin juga tetep ngangenin kok....lalu Ibunya alias istriku yang sekarang sedang mengandung memasuki trimester ketiga. Luv u all...
Aku jadi kangen lho nyetiri mobil buat nganter kalian ke tempat kerja sekaligus ke Daycare Aidan. Hihihi padahal ini aku nulis masih di pesawat, belum sampai di Vietnam. Yah, semoga kalian baik baik saja di sana, dan sampai ketemu di hari kamis ya...hehehehe...
Oh iya bu, bekal yang ibu bawain belum sempat ayah makan, soalnya tadi langsung nemenin pimpinan di ruang tunggu, aku baru makan bala bala alias bakwannya...nanti malam so ayah masih punya cadangan makan malam yang lezat, kok tau kalau lezat, hehehe...tadi aku ngintip sebentar ke wadah bekal makanannya..hehehehe...
Oh iya, tadi pas perjalanan dari rumah ke bandara aku diantar oleh driver Uber yang luar biasa, ramah dan orangnya sharing tentang kehidupannya, dimana dari pembicaraan yang ngalor ngidul itu dapatlah suatu kesimpulan...menjadi manusia sabar dan ikhlas itu tidak mudah, butuh niat, tekad dan usaha yanh luar biasa, tapi yakinlah bahwa Alloh telah menentukan apa apa yang terbaik untuk manusia.
Yah, sepenggal kisah ini harapannya menjadi pengantar kisahku berkelana, mungkin tidak tepat ya kalau dibilang berkelana lha wong dibiayai negara..hehehehe...lha gimana mau berkelana, ni beneran di dompet uangku tinggal Rp150.000...hello..beneran lho ini...dan aku pegangnya Rupiah, enggak pegang Dong (mata uang Vietnam) atau dollar..hehehe aku sedang menikmati ketiadaanku...eh tepatnya ketiadaan uang saku...hehehehe....
Ya sudah, nanti ceritanya disambung lagi...pengen sih sebenarnya nge Vlog kayak orang orang itu, tapi ya mau gimana lagi belum punya kemampuan eeiting foto, sama muka diedit juga kali ya biar camera face...wkwkwkwk...yowis lah sementara nulis dulu, lha wong nulis aja kadang masih enggak konsisten je, apalagi bikin Vlog...hehehehe...
Lho tadi katanya udah, kok masih ngecipris aja...oke oke...kusudahi dulu ya pengantar kisahku di Vietnam...nanti aku sambung lagi...
Ditulis di pesawat Vietnam Air pukul 16.18 waktu setempat
Friday, 17 March 2017
Pernah Akan ke DC, tapi GAK JADI
Aku sendiri sebenarnya gak pernah mimpi atau pengen pergi ke DC. Ya, dari beberapa negara yang sudah aku kunjungi memang aku punya list negara yang ingin aku kunjungi seperti Inggris dan Arab Saudi. Aku gak pernah mimpi pergi ke negara paman Sam. Alasannya...entahlah, gak pengen aja..hehehehe....
Eh, tiba tiba kok dipanggil pak bos...penugasan negara untuk mengikuti acara konferensi International Competition Network di Washington DC. Antara percaya gak percaya, soalnya biasanya negara tujuan Eropa dan Amerika sono tuh udah jadi konsumsinya para pejabat dan staf senior. Loh emang aku belum senior secara udah bekerja selama 9 tahun...xexexexe
Aku masih bertanya tanya sama pak bos, "pak, beneran saya yang ditugasin?", Pak bos sih jawab saja, "iya, setelah pembahasan dengan pimpinan, kamu yang dipilih".
Kabar ini langsung saja ku sampaikan ke istri aku, gimana menurutnya mengingat istriku saat ini sedang mengandung anakku yang kedua. Lalu istriku mengiyakan untuk berangkat mumpung ada kesempatan.
Setelah mengantongi ijin itu aku semangat deh untuk menerima tawaran tugas dinas itu (apalagi pembiayaan dinas ini menggunakan APBN bukan donor yang konon katanya bisa bawa pulanh uang saku puluhan juta). Beberapa dokumen kemudian aku coba siapkan...Eladalah ternyata aku baru ingat kalau pasporku udah habis 2 bulan yang lalu...musti siap siap untuk urus perpanjangan paspor deh...
Nah pas nya, pas mau ngurus perpanjangan itu, anakku, aku, dan istriku terkena sakit. Pink Eye alias konjungtivitis kata dokter. Enggak tau dapatnya darimana, tapi kecurigaan sih anakku dapat dari Daycare barunya (setelah beberapa waktu mencoba memindahkan Aidan ke Daycare yang relatif lebih dekat dari rumaj, eh ternyata malah langsung dapat cinderamata sakit mata)
Tahu sendiri rasanya sakit mata kan, selain mata yang memerah kepala terasa nyut nyut an badan juga lemes. Nah pas itu, bos juga bilang kalau dokumen terkait paspor dan visa harus diurus segera. Karena memang undangannya tergolong mepet...waktu itu aku cuma diberi waktu seminggi untuk mengurus dokumen itu.
Nah, kabar lainnya, ternyata dokumen dokumen yang aku butuhkan untuk perpanjangan paspor berada di kampung halaman Yogyakarta (baca Wates, Kulonprogo). Selain itu juga ada pertimbangan biaya pengurusan paspor dan visa yang saat itu memang aku tidak punya spare money lagi (maklum pas itu penugasannya turun di tanggal yang sangat tua).
Akhirnya dengan kondisi real yang ada, aku dengan berat dan tidak berat hati menyampaikan kepada bos kalau aku tidak bisa mengikuti tugas dinas ini karena dokumen paspor. Dengan berat hati pula pak bos menyampaikan," wah sayang lho Dhik, jarang jarang soalnya staf dikirim ke DC pakai APBN lagi". Yah mau gimana lagi, emang kondisinya g bisa.
Yah, akhirnya penugasan itu kemudian di alihkan ke seniorku (tuh kan ke senior, bukan ke teman sejawat, eh temen seangkatan).
Hehehe...cerita yang mungkin bisa jadi kenangan kalau aku pernah akan pergi ke DC tapi ENGGAK JADI....wkwkekekek....