Friday, 31 March 2017

Aristo Hotel Ho Chi Minh City

Mmmmm.....kenapa dengan Aristo Hotel?

So begini, pertama aku akan menjelaskan dulu, di sini aku tidak bermaksud menjelekkan, mempromosikan atau apalah penyebutannya. Aku juga tidak terafiliasi dengan pihak manapun dalam menulis tulisan ini. Aku cuma mau kasih review singkat aja tentang hotel Aristo dimana aku pernah menginap di sini, di Vietnam tentunya.

Aristo Hotel merupakan salah satu hotel bintang 3 di daerah Ho Chi Minh City, Vietnam. Lokasinya tidak terlalu jauh dari bandara Ho Chi Minh, yah kira kira waktu tempuh perjalanan antara 45 menit sampai satu jam.

Kemudian ketika masuk ke lobby nya, mmmm.... Mungkin tidak jauh berbeda dengan hotel pada umumnya, ada meja rsepsionist tentu dengan resepsionist nya yg siap menyambut kita dengan bahasa mereka dan mereka ngerti kok bahasa Inggris. Ya meski musti dicampur campur sedikit dengan bahasa isyarat alias bahasa tubuh, hehehehe...

Oke, selain resepsionist tadi kita juga bisa melihat ada tourdesk yg punya daftar tujuan wisata di Vietnam, ada rak kaca berisi merchandise, dan jangan salah ya, harga merchandise di hotel lebih murah daripada di Benthan Market. Kok bisa? Ya gak tau..hehehe..Oh iya, di Vietnam ini kalian tidak perlu khawatir menukarkan uang Rupiah, karena di sini kita bisa menukarkan Rupiah kita ke Dong langsung..hehehehe...


Lanjut ke bagian kamar, kebetulan pas dinas kali ini aku dapat jatah kamar yang suite, mmm...kemungkinan sih ini alokasi kamar untuk pimpinan ku, tapi karena beliau menginginkan kamar yang berdekatan dengan staf, akhirnya pimpinanku mendapatkan kamar suite family, sementara rekan ku yang lain dapat kamar tipe deluxe. Nah, di kamar ini luasnya ya cukup lumayan lah buat sendirian ya lega banget, mungkin ideal kali untuk bertiga atau bapak ibu dengan dua anak, soalnya selain tempat tidur king size juga ada sofanya. Fasilitas lain ada lemari pakaian, bath up dan shower serta perlengkapan mandi standar lainnya, tv dengan saluran international (subtitle nya bahasa Vietnam), kemudian ada water heater (bisa untuk nyeduh pop mi atau bubur instan), minibar, yah standar hotel bintang 3 deh.

Kemudian tiba saat sarapan, nah menunya di sini sebenarnya standar juga dengan masakan masakan hotel lainnya (hotel international ya), cuma karena lidahku lidah Indonesia dan tepatnya lidah Jawa beberapa menu makanan yanh bisa aku terima dan aku konsumsi antara lain, nasi goreng (tidak setasty di Indonesia), dimsum, mi goreng, omellete, sunnyside egg (ini ada cerita lucu juga dimana aku niat hati mau pesen telor ceplok eh malah salah bilang boiled egg, disuguhilah aku dengan telur rebus...wkkkk huuuu ndesoooo), sereal, buah buahan (kayaknya buah khas di sini jambu biji, jambu air, dan nangka), oh iya di sini kalau makan buah buahan pakai taburan garam dan cabe.

Nah, di sini juga disediakan kolam renang dan gym, so kalau kalian mau renang atau olahraga bisa deh. Terus, lokasi Hotel Aristo ini deket sama beberapa spot foto yang bagus seperti Gereja Katedral, museum perang Vietnam, Water puppet, museum perjuangan, mall atau depertment store, topi kopi (nah ini lagi, kan katanya Vietnam terkenal dengan Tran Nguyen, atau apa ya aku lupa namanya) banyak di daerah Hotel Aristo ini. Bagi yang mau cari supermarket juga ada kok deket Hotel Aristo, yang mau beli minuman atau snack ringan bisa pergi ke supermarket itu.

So, finally kayaknya itu aja review ku tentang Hotel Aristo di Ho Chi Minh. Yah, semoga saja bisa berguna bagi rekan rekan yang ingin jalan jalan ke Vietnam. Oh, iya satu lagi, di sini kita juga bisa pakai aplikasi taxi online Grab dan Uber. Kemarin sih aku rencana mau review taxi online di Vietnam, tapi coba deh tar bisa atau tidak. Masalah tarif yang jelas ya lebih murah taxi online daripada taxi reguler. Cuma PR nya ya pas mau ngobrol sama drivernya karena mereka bener bener tidak ngerti bahasa Inggris (kejadian ini juga sama halnya kalau kita naik taxi reguler, blue bird nya Vietnam itu namanya Vinashun).

Oke deh....aku akhiri dulu tulisan review tentang Hotel Aristo, nanti ku upload sekalian tentang kondisi Hotel Aristo nya sama beberapa spot di sekitarnya.

Tulisan ini diakhiri di pesawat Vietnam Airlines VN631 tujuan Jakarta penerbangan dari Vietnam pukul 09.00 waktu setempat.

Wednesday, 29 March 2017

BenThan Market

Benthan Market

Mbuh ding, piye nulise nek cara Indonesiane sih munine kayak gitu. Tempat ini merupakan salah satu tempat yang kayaknya wajib dikunjungi wisatawan atau traveler yang sedang ada di Vietnam. Emmmm...bentuknya sih seperti pasar tradisional layaknya Malioboro atau pasar baru gitu. Di Benthan Market itu banyak dijual pernak pernik khas Vietnam, mulai dari gantungan kunci, tempelan magnet kulkas, kaos kaos, tas, kopi. Oh, iya katanya di sini ada kopi yang khas kalau gak salah bunyinya Trang Ngu Yen. Nah itu kopi juga dapat kamu temui di pasar eh...kok pasar..di Benthan Market.

Nah uniknya, di pasar ini sebenarnya terbagi dua jadwal..apa ya bilangnya..pokoknya memang ada jadwal yang berbeda di pasar ini. Pada pagi hari ada beberapa penjual yang menjajakan dagangannya (dengan jenis yang aku sebutin tadi, plus kayaknya ada pasar sayurnya. Nah kemudian, nanti mulai jam 19.30 waktu setempat (eh tidak ada perbedaan waktu antara Vietnam dengan Indonesia ding)...nanti akan ada penjual alias pedagang yang mulai membuka lapaknya...diiii...badan jalan, layaknya pasar tumpah pasar malam di Indonesia. Jualannya sama? iya sama..tapi konon katanya yang di pasar malam ini lebih murah..

Eit..jangan senang dulu, murah di pasar ini sangat relatif, tergantung kemampuan dalam menawar...pengalaman menawar di sini aku memulai dari sepertiga dari harga yang ditawarkan..yah paling paling nanti kita dapat di harga setengahnya...kan gak mungkin ya penjual rugi, so asumsinya ketika penjual melepas dengan harga setengah mereka udah dapat untung kan. 
Nah, kali ini aku mencoba mengunggah video pas aku ada di Benthan Market itu. MMmm..aku mungkin belum jelaskan sebelumnya ya, kalau di sini aku bersama beberapa rekan dari Indonesia..ya seperti dalam video ini, salah satu nya adalah bos ku..hehehehe...hayo yang mana bosku...hehehehehe... So, beneran di sini kamu musti bener bener pinter nawar, kalau tidak ya hasilnya kamu pasti akan dapat harga yang lebih mahal. Oh, iya di sini juga "katanya" kainnya bagus bagus dan murah pula. Tapi ingat ya , murah di sini relatif dengan kemampuan kita melakukan negosiasi atau proses tawar menawar. Tapi tenang, ada solusi bagi kalian yang tidak pandai menawar.

Di Benthan Market ni (kalau siang ya) di bagian dalam pasarnya ada semacam toko atau gerai yang menawarkan harga fixed... wah gak bisa nawar dong....eit..tenang sobat..harga fixed di sini ternyata sudah sepertiga dari harga yang ditawarkan di penjual yang kalau kita mau beli harus menawar dulu..hehehehe so lebih murah kan, dan lebih membantu kalau kita memang tidak memiliki keahlian dalam melakukan tawar menawar.Oh, iya selain berbelanja, di dekat atau bahkan di sekitar area Benthan Market ini kita dapat menemukan warung atau tempat makan yang menyajikan makanan halal. Tentu bagi umat muslim sangat penting untuk memperhatikan halal nya makanan yang masuk ke dalam tubuh. Nah, jangan khawatir, di dekat Benthan Market ini ada beberapa spot yang menyajikan makanan halal. Kebanyakan penjual makanan halal ini berasal dari Malaysia yang notabene adalah Muslim, so kita gak akan ragu untuk memakan makanan di sini karena selain melabeli makannya dengan label halal, si empunya warung sendiri juga merupakan orang Muslim so mengerti tentang apa itu Halal apa itu Haram.
Beberapa menu yang ditawarkan di sini adalah menu masakan melayu seperti nasi goreng, ayam goreng, dan beberapa mie rebus atau mi goreng. OH iya untuk kalian yang sempat makan di sini, jangan lewatkan untuk makan bakmi khas Vietnam atau sering dikenal dengan istilah Pho...khas Vietnam dan halal..(khusus di warung halal ya) soalnya kalau yang di jual di warung biasa tidak bisa menjamin kehalalanya baik dari cara memasak maupun daging yang dimasak. hehehehe... selamat mencoba 



Kerja di Vietnam

Kerja? di Vietnam? Dhik Andhi? ngapain?

wkwkwkwkwk.... mungkin pertanyaan itu juga melinatas di pikiran sang penulis...cie cie cie bilangnya sang penulis padahal kualitas tulisannya juga mbuh mbuh an...


Awalnya sebenarnya aku mau nulis daily report gitu, trus juga kepikiran buat vlog...tapi emang lagi lagi...nulis atau bikin video itu ternyata enggak cuma tentang waktu luang untuk berkarya, tapi yang palinh penting adalah ide dan mood untuk menulis.

Yah...semalam sih aku iseng iseng coba buat video pakai movie maker, hasilnya? Bubar dan berakhir dengan tombol delete..

So, akhirnya kuputuskan untuk merangkum saja beberapa aktifitas di sini dalam....yaaa..mungkin beberapa kegiatan, mungkin akan kubagi sesuai dengan jenis kegiatannya kali ya...misal kegiatan formal, dan informal....dan mungkin juga nanti ada beberapa foto dan video yang ku unakuggah di sini, atau mungkin cenderung membiarkan foto dan video yang akan berbicara...whwhwheheh..kalau kek gitu berarti emang aku lagi males nulis atau g punya mood

So, first impression saat pertama tiba di vietnam itu...apa ya....sama kayak di Jakarta dari sisi transportasi atau cuaca...yah cuma beda bahasa yang bener bener g ngerti...masih pula ada beberapa orang di sini yang enggak ngerti bahasa Inggris...ini terjadi saat nannya alamat misalnya, atau pas ngobrol sama driver uber...yaaaaa...aku dan rekan plus bos di sini ngerasain taxi online..ya lumayan murah lah...oh iya mata uang di Vietnam itu namanya Dong dan ternyata nilai tukarnya lebih murah dari Rupiah...


yah, beginilah kira-kira gambaran aku yang sedang bekerja, wallpaper laptopku yang berisi gambar atau foto Aidan waktu masih umur berapa bulan ya itu, hehehehe.... Dalam forum ini, hadir beberapa delegasi dari beberapa negara seperti Singapura, Jepang, Myanmar, Malaysia, Indonesia (ini mah negara asal penulis), Laos, Kamboja, Fillipina, Thailand, ...yah anggota negara ASEAN lah, minus Brunai Darussalam kayaknya. Ya seperti aku bilang sebelumnya, karena memang bahasa emak dari masing masing negara ini bukan bahasa Inggris, so far obrolan bahasa Inggris nya yang penting pesan tersampaikan saja. hehehehehe...grammar mbuh ra urus.  wkwkwkwk... tapi yang penting ya itu, pesan tersampaikan to...wong speaker dari Jepang aja glagep glagep kok omong nganggo bahasa Inggris. hehehehe.

 Nah, kalau ini kira kira gambaran jalan di Vietnam saat malam tiba. Di sini model jalanya searah gitu, dan tata kotanya di bikin blok blok gitu, apa karena dulu ini negara bekas jajahan Inggris ya...ah embuhlah..so far gilanya pemotor di sini gak jauh beda dengan di Indonesia, masih ada beberapa pengendara yang nyelonong saat lampu merah, melawan arah, dan lain sebagai nya, bedanya mungkin di sini lebih rapi karena model blok dan searah itu kali ya...
So...so far enjoylah dengan nilai tukar rupiah di sini, dari pengalaman belanja harganya juga relatif lebih murah atau paling tidak sama dengan Indonesia..

Lho...ha trus mana kerjanya? Wkwkwkek...singkat aja deh, di sini aku mengikuti kegiatan workshop antar negara ASEAN membahas atau lebih tepatnya sharing tentang pengalaman menangani merger di negara masing masing. Ya meskipun terdapat kendala dari sisi bahasa karena memang basic bahasanya bukan bahasa Inggris tapi paling tidak tersampaikan lah pesannya...wehehrhehehe...

Oke ini dulu deh sementara, selanjutnya biar foto atau video yang menjelaskan...udah dilirik sama panitia workshop nya...wkwkwkwkwk

Sunday, 26 March 2017

Vietnam Air Waktu Setempat

Yak...sesuai judul kali ini...Vietnam...negara kunjungan ku kali ini, setelah sebelumnya gagal ke DC akhirnya aku kembali ditugaskan untuk mengikuti acara di Vietnam.

Belum terbayang bagaimana kondisi Vietnam. Beberapa waktu yang lalu sempat browsing tentang Vietnam. Dari hasil penelusuran itu kondisi Vietnam tidak jauh berbeda dengan kondisi di Jakarta, terutama kondisi jalan raya nya dimana para pejalan kaki akan mengalami kesulitan untuk menyeberang jalan, saking ruwetnya, well itu masih dari hasil penelusuran, let's see tommorrow.

Oh iya, di perjalanan ku kali ini aku mendapatkan titipan dari adikku tentang membuatkan tulisan penyemangat atau apalah istilahnya dengan latar belakang pemandangan di Vietnam. Apalah itu awalnya aku tidak tahu, hingga akhirnya kemarin istriku memberikan contoh tulisan dengan latar belakang pemandangan alam, gunung kalau tidak salah. Oke baiklah, kita liat apakah aku punya kemampuan menulis kata kata penyemangat dengan paduan pemandangan alam.

Berat sebenarnya meninggalkan dua orang yang aku sayangi, Aidan yg lagi lucu gemesin plus nyebelin...wekekekek nyebelin juga tetep ngangenin kok....lalu Ibunya alias istriku yang sekarang sedang mengandung memasuki trimester ketiga. Luv u all...

Aku jadi kangen lho nyetiri mobil buat nganter kalian ke tempat kerja sekaligus ke Daycare Aidan. Hihihi padahal ini aku nulis masih di pesawat, belum sampai di Vietnam. Yah, semoga kalian baik baik saja di sana, dan sampai ketemu di hari kamis ya...hehehehe...

Oh iya bu, bekal yang ibu bawain belum sempat ayah makan, soalnya tadi langsung nemenin pimpinan di ruang tunggu, aku baru makan bala bala alias bakwannya...nanti malam so ayah masih punya cadangan makan malam yang lezat, kok tau kalau lezat, hehehe...tadi aku ngintip sebentar ke wadah bekal makanannya..hehehehe...

Oh iya, tadi pas perjalanan dari rumah ke bandara aku diantar oleh driver Uber yang luar biasa, ramah dan orangnya sharing tentang kehidupannya, dimana dari pembicaraan yang ngalor ngidul itu dapatlah suatu kesimpulan...menjadi manusia sabar dan ikhlas itu tidak mudah, butuh niat, tekad dan usaha yanh luar biasa, tapi yakinlah bahwa Alloh telah menentukan apa apa yang terbaik untuk manusia.

Yah, sepenggal kisah ini harapannya menjadi pengantar kisahku berkelana, mungkin tidak tepat ya kalau dibilang berkelana lha wong dibiayai negara..hehehehe...lha gimana mau berkelana, ni beneran di dompet uangku tinggal Rp150.000...hello..beneran lho ini...dan aku pegangnya Rupiah, enggak pegang Dong (mata uang Vietnam) atau dollar..hehehe aku sedang menikmati ketiadaanku...eh tepatnya ketiadaan uang saku...hehehehe....

Ya sudah, nanti ceritanya disambung lagi...pengen sih sebenarnya nge Vlog kayak orang orang itu, tapi ya mau gimana lagi belum punya kemampuan eeiting foto, sama muka diedit juga kali ya biar camera face...wkwkwkwk...yowis lah sementara nulis dulu, lha wong  nulis aja kadang masih enggak konsisten je, apalagi bikin Vlog...hehehehe...

Lho tadi katanya udah, kok masih ngecipris aja...oke oke...kusudahi dulu ya pengantar kisahku di Vietnam...nanti aku sambung lagi...

Ditulis di pesawat Vietnam Air pukul 16.18 waktu setempat

Friday, 17 March 2017

Pernah Akan ke DC, tapi GAK JADI

Aku sendiri sebenarnya gak pernah mimpi atau pengen pergi ke DC. Ya, dari beberapa negara yang sudah aku kunjungi memang aku punya list negara yang ingin aku kunjungi seperti Inggris dan Arab Saudi. Aku gak pernah mimpi pergi ke negara paman Sam. Alasannya...entahlah, gak pengen aja..hehehehe....

Eh, tiba tiba kok dipanggil pak bos...penugasan negara untuk mengikuti acara konferensi International Competition Network di Washington DC. Antara percaya gak percaya, soalnya biasanya negara tujuan Eropa dan Amerika sono tuh udah jadi konsumsinya para pejabat dan staf senior. Loh emang aku belum senior secara udah bekerja selama 9 tahun...xexexexe

Aku masih bertanya tanya sama pak bos, "pak, beneran saya yang ditugasin?", Pak bos sih jawab saja, "iya, setelah pembahasan dengan pimpinan, kamu yang dipilih".

Kabar ini langsung saja ku sampaikan ke istri aku, gimana menurutnya mengingat istriku saat ini sedang mengandung anakku yang kedua. Lalu istriku mengiyakan untuk berangkat mumpung ada kesempatan.

Setelah mengantongi ijin itu aku semangat deh untuk menerima tawaran tugas dinas itu (apalagi pembiayaan dinas ini menggunakan APBN bukan donor yang konon katanya bisa bawa pulanh uang saku puluhan juta). Beberapa dokumen kemudian aku coba siapkan...Eladalah ternyata aku baru ingat kalau pasporku udah habis 2 bulan yang lalu...musti siap siap untuk urus perpanjangan paspor deh...

Nah pas nya, pas mau ngurus perpanjangan itu, anakku, aku, dan istriku terkena sakit. Pink Eye alias konjungtivitis kata dokter. Enggak tau dapatnya darimana, tapi kecurigaan sih anakku dapat dari Daycare barunya (setelah beberapa waktu mencoba memindahkan Aidan ke Daycare yang relatif lebih dekat dari rumaj, eh ternyata malah langsung dapat cinderamata sakit mata)

Tahu sendiri rasanya sakit mata kan, selain mata yang memerah kepala terasa nyut nyut an badan juga lemes. Nah pas itu, bos juga bilang kalau dokumen terkait paspor dan visa harus diurus segera. Karena memang undangannya tergolong mepet...waktu itu aku cuma diberi waktu seminggi untuk mengurus dokumen itu.

Nah, kabar lainnya, ternyata dokumen dokumen yang aku butuhkan untuk perpanjangan paspor berada di kampung halaman Yogyakarta (baca Wates, Kulonprogo). Selain itu juga ada pertimbangan biaya pengurusan paspor dan visa yang saat itu memang aku tidak punya spare money lagi (maklum pas itu penugasannya turun di tanggal yang sangat tua).

Akhirnya dengan kondisi real yang ada, aku dengan berat dan tidak berat hati menyampaikan kepada bos kalau aku tidak bisa mengikuti tugas dinas ini karena dokumen paspor. Dengan berat hati pula pak bos menyampaikan," wah sayang lho Dhik, jarang jarang soalnya staf dikirim ke DC pakai APBN lagi". Yah mau gimana lagi, emang kondisinya g bisa.

Yah, akhirnya penugasan itu kemudian di alihkan ke seniorku (tuh kan ke senior, bukan ke teman sejawat, eh temen seangkatan).

Hehehe...cerita yang mungkin bisa jadi kenangan kalau aku pernah akan pergi ke DC tapi ENGGAK JADI....wkwkekekek....