Melanjutkan postingan sebelumnya tentang proses pindahan dari Jambi ke Jakarta. Jadi di postingan sebelumnya kan sudah aku jelaskan tentang proses pindahan dari Jambi ke Jakarta kan ya, dan salah satunya adalah proses mengirimkan ASIP beku se freezer dari Jambi ke Jakarta.
Oke mari kita lanjutkan...
Jadi karena kami (aku dan istriku) punya komitmen untuk ASI eksklusif untuk anak, dari Aidan dan harpannya Ahza juga bisa lulus ASI eksklusif selama 2 tahun (bahkan dulu Aidan berhenti ngASIP setelah pas 2,5 tahun). So sejak dari dulu, karena istri memang masih bekerja jadi selalu memerah ASI. Banyak cerita saat ngeASIP Aidan dulu. Mulai dari pertimbangan beli freezer sendiri atau sewa freezer (hingga akhirnya kami kenal ID_AyahASI), pemilihan botol kaca atau botol plastik, pemilihan mesin perah, eh maksudnya pompa ASIP nya, proses sterilisasi botol kaca ASIP dan pompanya, kejadian freezer rusak jadi musti buang semua ASIP di freezer (kejadian ini sangat tragis sekali..oh no...sudahlah)
Nah kali ini di Jambi, karena memang tidak ada tempat penyewaan freezer ASIP, sudah tanya ke komunitas ASI di Jambi dan memang tidak ada, dan beberapa orang masih heran geleng-geleng tentang ASI yang diperah kemudian dibekukan di dalam freezer. Hehehehe..oke deh, akhirnya freezer merupakan salah satu benda yang harus kami miliki ketika kami menginjakkan kaki di kontrakan kami di Jambi. eh, sebentar, waktu itu kami awalnya karena gak tau akhirnya beli kulkas dulu ding, baru setelah beberapa hari atau minggu aku membelikan freezer ASI untuk istriku. Mereknya AQUA dengan desain rak lima susun.
Oke, itu cerita awalnya..lalu pas proses pindahan ini aku sendiri sempat bingung, bagaimana memindahkan ASIP yang sebegini banyaknya (satu freezer penuh) dari Jambi ke Jakarta. Tanya ke sana ke sini pada masih bengong tentang ASIP, tanya ke petugas tiket maskapai pesawat pun mereka heran dengan kata "mau ngirim ASI Beku", meskipun pernah nanya ke ibu-ibu petugas angkasa pura yang sedang bertugas dan saat itu sedang hamil, menginformasikan boleh membawa ASIP Beku ke dalam pesawat, seberapapun banyaknya. Tapi aku kok ragu.
Nanya ke sana nanya ke sini, akhirnya istri mendapatkan informasi kalau temennya juga sering mengirimkan ASIP dari Jambi ke Semarang. Via Kargo Pesawat. Maskapainya Garuda. Mmmm....meskipun untuk penerbangan Jakarta-Jambi aku merupakan pelanggan Lion Air, tapi untuk pengiriman kargo ini aku memilih untuk menggunakan Garuda Indonesia. Satu-satunya alasan adalah petugas kargo Lion Air menolak pengiriman ASIP karena menganggap itu adalah cairan.
Padahal ada aturannya lho. Diatur secara jelas dalam Pasal 3 ayat (1) Peraturan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Nomor 43 Tahun 2007, Meskipun sudah diatur secara jelas tapi masih saja banyak petugas yang belum mengerti tentang hal ini..wkwkwkwk..sebenarnya bisa-bisa saja sih berdebat sama petugas, tapi dengan jumlah ASIP sebanyak ini aku rasa gak worth it kalau harus berdebat, kalau cuma satu cooler bag sih ayok ajah.
Akhirnya tetap kembali ke keputusan ASIP dikirim menggunakan jasa kargo pesawat Garuda Indonesia. Lalu bagaimana mengemasnya? nah ini dia juga yang menjadi PR nya. Temen istriku menggunakan cooler box yang berbahan plastik itu lho, mirip sama wadah yang digunakan untuk membawa atau menyimpan es krim, uang kisaran harganya up to sejuta lah. Mikir-mikir dan browsing akhirnya menemukan artikel yang menunjukkan ASIP dapat dibawa menggunakan styrofoam box dan dilapisi dengan alumunium foil. Pertanyaan selanjutnya, dimana aku bisa mendapatkan styrofoam box di Jambi ini? nanya ke grup ibu ibu nya istri, diminta untukk ke toko plastik. Giliran ke toko plastik eh, ditunjukin styrofoam box yang buat wadah nasi kecil kecil itu...wakakakakakaka...dan ketika aku bilang untuk bungkus ASIP, lagi, langsung mereka terheran heran.
Lalu dari grup ibu ibu itu akhirnya ada yang menunjukkan tempat dimana aku bisa beli styrofoam box, yaitu di Pasar Angso Duo. Lalu akhirnya aku memutuskan untuk menuju ke pasar itu denga nmenggunakan jasa pak Gojek...hihihi makasih ya pak gojek yang sudah berkenan mengantarkan ke Pasar Angso Duo dan mengantarkan kembali ke rumah pelan-pelan karena kalau ngebut pasti bisa terbang itu styrofoam box nya.
Di Pasar Angso Duo ini kan ada bagian penjual ikan gitu. Dan memang styrofoam box itu sering digunakan para pedagang ikan atau nelayan untuk menyimpan ikan ikan hasil tangkapan atau ikan dagangan. So ketika lewat Pasar Angso Duo, langsung saja meluncur ke bagian pedagang ikan di bagian belakang pasar. Lansgung keliatan kok tempat penjual styrofoam box nya itu. Dan di sana dapat dijumpai deretan styrofoam box yang baru atau seken. Tapi kalau saranku sih untuk membawa ASIP ya usahakan beli styrofoam box yang baru saja.
Setelah membeli styrofoam box akhirnya dimulai lah pengemasan ASIP, eh pengemasan ASIP ke dalam styrofoam box dilakukan mepet waktunya dengan waktu keberangkatan, takut mencair. Nah, styrofoam box yang sudah dibeli tadi kemudian aku lapisi dengan alumunium foil di bagian dalamnya (untuk menjaga agar suhu di dalam styrofoam box tetep dingin), kemudian untuk bagian luar dilapisi dengan isolasi bening (untuk menjaga styrofoam box dari bahaya benturan, kan rawan pecah si styrofoam box ini). So setelah dilapisi itu, styrofoam box sudah siap untuk digunakan. Ohh iya, jangan lupa ya tetap diberikan ice gel untuk menjaga suhu di dalam styrofoam box.
Akhirnya satu freezer ASIP full muat ke dalam dua box styrofoam box ukuran medium. Di bawa ke terminal kargo Bandara Sultan Thaha Jambi, ditanya tanyasama petugasnya isinya apa, dan lagi-lagi ketika ku jawab ASIP mereka heran...wkwkwkwk....ASIP nya banyak banget pak...hehehehe. Setelah beres urusan administrasi pengiriman, akhirnya kami menuju terminal penumpang Bandara Sultan Thaha Jambi (kami terbang menggunakan pesawat Lion Air dengan jadwal penerbangan pukul 12.35, sedangkan ASIP kami terbang menggunakan pesawat Garuda Indonesia dengan jadwal penerbangan jam 13.20), doa kami hanya satu, semoga ASIP itu diperlakukan dengan baik dan tetap beku ketika nanti tiba di Jakarta.
Bla bla bla...akhirnya kami tiba di Jakarta, dan aku memutuskan untuk mengantarkan istri dan anak-anakku pulang sampai rumah dulu, baru kemudian aku mengambil ASIP itu di Terminal Kargo Bandara Soekarno Hatta. Sebentar...kayaknya sudah kepanjangan ini tulisan...untuk proses pengambilan ASIP di Terminal Kargo Bandara Soekarno Hatta kayaknya harus aku tulis di tulisan selanjutnya saja deh...hehehehehe...
Oke, sekian cerita tentang proses pengiriman ASIP dari Jambi ke Jakarta...sampai ketemu lagi pada cerita cerita dhikandhi selanjutnya.....
1 comment:
Maaf mas, mau nanya. Apa freezernya sudah di jual atau dibawa ke jkt? Sy lagi nyari persewaan freezer di Jambi, memang tidak ada yaa huhu
Post a Comment