Jerami itu coklat
Menggelayut semrawut di cabang pohon mangga
Tak rapi memang
Berwarna coklat kumuh dan sedikit berbau tahi burung
Sangkar itu berwarna emas
Megah nan kokoh tatkala memandangnya
Seolah mahligai dan kebahagiaan hidup bisa tercapai di dalamnya
Berhiasan makanan nan mewah
Namun
Sarang jerami lebih hangat tatkala malam memeluk
Tatkala bulu basah tersiram rintik hujan
Sarang jerami tak pernah sedih
Ketika sang burung terbang mengepakkan sayap
Bebas ke angkasa
Dia akan senantiasa siap menjadi penghangat tubuh sang burung
Meski dia sendiri tidak bisa berteduh tatkala hujan beriringan menari
Di tengah awan yang memendam mentari
Sangkar emas memang menawarkan kemewahan
Kemegahan pagi hari
Terpantul dari kilau tiap sayat cahaya mentari
Membusungkan dada tiap burung yang berada di dalamnya
Makanannya pun burung tak perlu mencari
Mahal tentu dan bergizi
Namun sangkar emas tak menawarkan kebebasan
Tak rela semenit pun burung membuka pintu
Untuk sekedar bercicit di luar sangkar
Dan sangkar emas tak mampu memberikan kehangatan
Tatkala malam mendera dengan dinginnya
No comments:
Post a Comment