Friday, 20 April 2012

Malam Seserahan


Hihihi...sebenarnya ini udah kejadian beberapa waktu yang lalu, namun karena saya sedang tidak memiliki inspirasi yang bagus dalam membuat tulisan ya saya tunda tunda tunda. Maksudnya sih biar nanti kalau ada inspirasi bisa terkumpul dan terkordinasi dengan baik tuh kata-katanya.

Malam seserahan adalah salah satu fase menuju pernikahan dalam adat istiadat Jawa. Ya saya kurang memahami mitologi dari agenda seserahan ini, tapi berdasarkan penuturan beberapa tetangga yang sudah memiliki umur di atas saya mengatakan bahwa makna dari seserahan merupakan salah satu bentuk tanggung jawab dari calon mempelai laki-laki kepada calon mempelai perempuan. Isi dari seserahan sih saya rasa beraneka ragam jenisnya namun pada dasarnya adalah barang-barang yang akan dipakai sang calon mempelai perempuan. Dari ujung kaki sampai ujung kepala.

Dalam hal pencarian dan pembelian barang-barang yang termasuk dalam daftar seserahan ini saya dan calon istri saya membutuhkan waktu energi yang lumayan dahsyatnya (agak lebay sedikit gak apa apa ya). Karena ternyata membeli sesuatu barang yang benarbenar diinginkan itu tidaklah semudah membeli barang kebutuhan sehari-hari yang suah jelas bentukany. Yang namanya barang yang dipakai perempuan tu.byeuh..byeuh..byeuuuhhh...susah karena banyak model banyak pilihan. Kembali pada selera sang calon istri saya dan terkadang masih banyak faktor yang lain.

Pada awalnya saya juga sudah bertanya kepada calon istri saya, apakah dalam seserahan ini akan menggunakan perhiasan atau tidak. Karena memang saya sudah mengetahui sebenarnya kebiasaan orang di kampung saya yang menggunakan perhiasan (biasanya terbuat dari emas) sebagai salah satu bahan yang digunakan dalam hantaran. Akhirnya karena memang calon istri saya ini sederhana orangnya (hehehe..kalau calon istri saya baca pasti berbunga-bunga hatinya) akhirnya memilih untuk tidak menggunakan perhiasan dalam hantaran kali ini.

Setelah memberikan tanda check pada daftar barang hantaran kami yang berarti barang sudah terbeli semua akhirnya kami sedikit bisa bernafas lega. "Alhamdulillah". Namun tiada hidup kalau tiada permasalahan atau ujian bukan, nah menjelang detik-detik acara seserahan eh ada sliweran dari mana bahwa memang pada umumnya seserahan menggunakan perhiasan emas. Dan calon istri saya galau deh.. Karena memang tidak dimungkinkan untuk membeli perhiasan tersebut akhirnya diputuskan bahwa instrumen perhiasan emas tersebut dikonversikan saja ada saat penyerahan mahar nanti saja.

Masuklah barang-barang kami ke tukang bungkus barang barang hantaran. Karena kami berdomisili di Jakarta dan tempat yang akan kami gunakan sebagai pernikahan adalah di kampung halaman kami, maka barang-barang tersebut pun mengalami migrasi dari kota ke desa . Untuk urusan ini saya meminta bantuan kepada orang tua saya untuk melakukan arahan arahan kepada si tukang bungkus tentang bagaimana tata cara atau apa saja yang dibungkus. Nah, kemudian suatu malam telepon berdering. Saya lihat siapa yang menelepon, ternyata ibu saya tersayang. Beliau menyebutkan bahwa barang dalam seserahan itu masih ada yang kurang. Glodaaaakkkkk!!!!! apalagi ini!!! Kemudian beliau mengatakan bahwa biasanya (lagi lagi menggunakan kamus pada umumnya) baju sang calon mempelai perempuan yang akan dipakai dala prosesi pernikahan dimasukkan dalam hantaran tersebut.

Sementara itu, pakaian yang akan digunakan calon istriku kelak salah satunya (bawahan) masih ada di tangan sang penjahit untuk dirangkai menjadi bawahan berbentuk jarik. Akhirnya dengan usaha susah dan payah ternyata sang kain tersebut belum mengalami proses mutilas untuk kemudian disambung kembali dalam rangkaian desain. Hasilnya, kain tersebut diambil dan kemudian saya bawa ke tukang bungkus untuk kemudian dibungkus. 1 hari sebelum prosesi.

Akhirnya malam yang ditunggu itu pun datang. Sabtu, 24 Maret 2012. Salah satu fase yang aku dan calon istriku lalui. Alhamdulillah. Segala prosesi berjalan lancar.

Terima kasih kepada segenap mas dan mbak yang telah membantu dalam prosesi fase seserahan ini. Coba saya sebutin deh, tapi mohoon maaf kalau tidak tersebut ya, ya saking banyaknya orang yang membantu saya soalnya.
Bapak dan Ibu
Bapak dan Ibu calon mertua saya
Segenap keluarga saya
Segenap keluarga calon istri saya
Para tetangga saya (pak Sadjiran, Pak Mujiwiyono, Pak Mulyadi, Pak Sumarjono, Pak Tohardi, Pak Riyadi, Pak Sumpeno, Mbak Darmo (simbah saya dari bapak saya), Om Heri (istrinya Bulek Maryati, Pak Jemirin, Mbak maryati (kebetulan ada 3 mbak maryati yang membantu keluarga saya dalam masak-memasak)..hmmm ada lagi gak ya...

Terima kasih juga untuk Kereta Api Senja Utama Yogyakarta yang senantiasa setia mengantarkan saya dan calon istri saya mengurusi semua ini.
Mbak-mbak yang mbungkusin hantaran saya
Matahari Department Store yang menyediakan barang-barang hantaran saya
Saya rasa sebenarnya masih ada lagi namun mungkin karena saya lupa atau kurang ingat, jadi mohon maaf ya yang kelewatan

Terimakasih semua!!!!
Semoga langkah saya dan calon istri saya ke depannya senantiasa dalam doa doa baik kalian.

Tuesday, 17 April 2012

Reparasi Komputer


Gambar di atas hanyalah ilustrasi saja ya. Soalnya gak sempat mengambil foto dari hasil rasa bersalah dan tanggung jawab saya. Jadi cerita berawal dari salah satu rekan kerja yang meminta saya untuk melakukan instalasi D-Link atas komputernya yang tidak bisa connect dengan sambungan internet kantor. Memang mungkin saya dianggap bisa melakukan tindakan teknis pertama, karena memang saya suka melakukan otak-atik dan alhamdulillah selama ini saya berhasil melakukannya. Meski diakui kalau saya agak lupa tehadap tindakan yang musti saya lakukan saya kemudian bertanya kepada simbah Google.

Nah instalasi D-Link baru tidak ada masalah yang berarti, koneksi tersambung dan si empunya sudah bisa memakainya untuk berselancar di dunia maya. Namun tak berapa lama kemudian komputer dirasakan lambat. Sebenarnya sih udah lambat dari tahun pembuatannya kali ya lha wong pentium empat dengan ram 512 diberikan beban kerja yang seabreg abreg mesti bersaing dengan kondisi persaingan teknologi global. Walhasil saya (karena entah kenapa saya suka merasa sok peduli) menyarankan untuk meminta Random Access Memory atau sering disebut RAM atau seiring perkembangan jaman kemudian disebut dengan DDR ke bagian umum perlengkapan. Saya mengatakan bahwa stok DDR untuk saat ini sedang banyak di bagian umum perlengkapan. Lalu berangkatlah rekan saya ke bagian tersebut, dan karena rekan saya tersebut memang luamayn disegani alias ditakuti maka untuk memperoleh sekeping DDR bukanlah sebuah masalah yang berarti untuk dia, bahkan ketika rekan saya meminta dua keping DDR tiada masalah.

Nah,lalu berdasarkan pengalaman yang sudah saya dapatkan ketika saya mulai duduk di bangku kuliah semester pertama (dimana saya berhasil menjejalkan OS Windows 98 pada pentium I dengan hardisk kapasitas 1GB dan RAM EDO sebanyak 64MB) akhirnya dengan cekatan saya memasang DDR tersebut tepat pada tempatnya. Sebelumnya saya juga berhasil melakukan upgrading memory pada komputer kerja saya sendiri.
Cek cek cek semua sudah terpasang rapi dan casing sudah mulai saya rapatkan. Dua keping DDR 1 dengan total kapasitas memory sebesar 2GB sudah terpasang di PC rekan saya tadi.

Lalu standar normal lah saya tekan tombol ON OFF nya. Awalnya sih normal sampai kemudian masa masa loading OS Windows XP. Setelah lama berjalan (sekitar 8-9 detik) ternyata PC itu malah kembali ke menu awal. Begitu terus selanjutnya. Dalam hati ini sudah berpikir kalau tidak crash memory pasti terdapat system yang corrupt pada hard disk. Dan sudah saya ulag beberapa kali hasilnya tetap sama. Hingga jam pulang kantor telah lewat lima belas menit, saya masih berkutat di meja rekan saya. Akhirnya saya putuskan untuk merapikan tempat rekan saya dan berencana untuk melanjutkan pekerjaan itu pada hari senin berikutnya (mengingat itu adalah hari jumat dan saya ada janji dengan tunangan saya).

Lalu kemudian cerita berlanjut ke hari senin, karena saya tidak cukup memiliki ruang dan peralatan untuk melakukan hard disk checking maka saya menghubungi pihak teknologi dan informasi kantor untuk mengangkut pc sang rekan saya ini. Karena saya juga memiliki kesibukan lain maka saya putuskan untuk mempercayakan komputer tersebut ke bagian TI tersebut.

Waktu bergulir, saya tidak memperoleh kabar tentang komputer itu. Hal itu menggiring saya untuk menengok keadaan sang komputer lawas tersebut. Setelah ku tengok, badan si CPU itu masih tergolek dan terbengkalai lengkap dengan baju alias casing yang terbuka. Lalu saya bertanya kepada rekan saya yang bertugas di TI tersebut. "Bad Sector mas", ups...masak gara-gara ganti DDR aja bisa bikin bad sector, akhirnya saya mengusulkan untuk dilakukan back up data dari hard disk sang rekan saya tadi. Dan pertama di bilang dari staf TI "tidak ke detect mas". Mati. Dalam batin ini, karena saya tahu dalam hard disk tersebut tersimpan banyak sekali data yang penting dan masih digunakan. Akhirnya saya menyarankan untuk menggunakan komputer lain untuk melakukan back up. Akhirnya bisa. Alhamdulillah. Proses selanjutnya karena saya pikir aman maka saya sudah percayakan kepada staf TI tersebut. Dan saya pun meninggalkan ruang TI.

Selang waktu sampai hampir pulang saya bertanya kok gak ada kabar lagi ya dari sang PC itu, lalu saya kembali menengok ruang dimana PC tersebut tergolek lemas. "Gak tau nih mas, gak bisa" "Instalasi sudah dilakukan, back up sudah oke OS juga udah terinstal dengan baik, tapi entah kenapa gak mau". Lalu adegan mnghidupkan PC pun diperlihatkan kepada saya, tak terduga tiba-tiba sang hard disk mengeluarkan asap. Cus...cus...cus... bau gosong menyebar akhirnya. Lalu aku berpikir nih hard disk pasti udah tidak bisa digunakan lagi karena saya melihat ada lelehan cairan pada salah satu komponen di papan hard disk tersebut. Untungnya di bagian TI tersebut terdapat stok hard disk dari bagian umum dan perlengkapan. Akhirnya tanpa pikir panjang hard disk tersebut sudah masuk ke badan sang PC tadi, instalasi kembali. Karena membutuhkan waktu maka proses tersebut kembali saya percayakan kepada rekan TI saya. Sampai kemudian sore hari setelah makan siang tepatnya. Waktu yang dijanjikan oleh staf TI untuk menyelesaikan PC tersebut, ternyata belum ada tanda-tanda PC tersebut selesai. Akhirnya dengan tekad yang bulat saya memutuskan untuk menangani sang PC ini. Jujur memang nih PC rewel amat. Sudah mengalami 6 kali reparation system. 1 kali format dan instal ulang. tetep aja tidak mau booting. Pernah sekali berhasil masuk sistem tapi ketika kemudian dilakukan restart yang tampil adalah blue screen. Hadeh matek ini pikirku kalau gara-gara DDR buyar semua. Tapi tidak, saya rasa hal tersebut tidak terjadi karena DDR yang saya pasang karakter nya sama dengan DDR yang terpasang sebelumnya. DDR 1 dengan PC 3200. Hanya kapasitasnya saja yang berbeda yang semula hanya 256MB per keping menjadi 1 GB per keping. Akhirnya saya berpikir untuk mengurangi jumlah DDR yang saya pakai yang semula 2 GB saya jojolkan di PC tersebut kemudian saya buat hanya 1GB saja. Dan hasilnya. Nice...booting lancar. Tapi blue screen masih saja terjadi. Hal ini membuat firasat di diri saya kalau ada program atau driver yang tidak sesuai atau mengalami crash sehingga system tidak mampu untuk menerimanya.

Akhirnya saya putuskan untuk melakukan format drive lagi. Dan pelan pelan sesuai prosedur yang sudah saya terapkan dari semenjak kuliah semester awal. Proses instalasi berjalan lancar dan seperti biasa. Hingga akhirnya aku bersyukur pada jam 16.30 semua selesai termasuk aplikasi aplikasi standar yang dibutuhkan dalam pekerjaan sehari-hari. Dan aku ingat aku harus cek untuk restart. Saya restart berulang-ulang dan akhirnya tidak ada masalah. Lalu akhirnya saya ucapkan terima kasih kepada staf TI yang telah membantu saya dan telah mengijinkan saya hampir seharian untuk ngejonggrok di ruang TI yang jadi satu dengan ruang Humas dan Hukum. PC saya bawa dan saya pasang di meja rekan saya yang ruangannya terletak di satu antai di atas ruang TI tersebut. Breg...breg..breg..ahirnya semua terpasang dan instalasi saya nyatakan selesai dan berjalan dengan alhamdulillah lancar.

Terima kasih untuk staf TI (Intan dan Panca) yang sudah mengijinkan saya untuk menduduki kursi staf TI dan menggunakan peralatan TI. Serta Mas Dedi yang mengajarkan kepada saya bagaimana melakukan crack kode aktivasi windows (mengingat dulu tiap saya melakukan instalasi saya tidak memerlukan kode aktifasi).

Oh iya sebenarnya ada cerita tentang VGA yang katanya Panca bermasalah,ini udah bener eh malah yang lain bermasalah, suara gak keluar, dan blue screen yang muncul tiba tiba (saya rasa itu tadi karena ada crash di driver soundcard) hehehe alhamdulillah hal itu tidak terjadi ya....

Sungguh menyenangkan bisa menyalurkan hobi otak-atik komputer saya yang sudah lama tidak tersalurkan..hehehe..tapi jangan tarik saya ke bagian TI ya, bukan apa-apa karena saya tidak memiliki tanda atau ijasah atau semacam sertifikat yang menyatakan keabsahan kebisaan saya dalam melakukan otak-atik perangkat komputer. He..he..he... text-align: justify;

Friday, 13 April 2012

4th Anniversary

Peringatan hari jadi aku dan pacarku yang keempat. Pada 12 April 2012. Sebenarnya pada tanggal itu pula aku sedang berada nun jauh di luar kota menjalankan tugas yang sering disebut dinas luar. Aku tahu pacarku pasti sangat berharap sebenarnya aku berada di sampingnya dan saling mendengar satu sama lain ketika bibir mulai bercerita. Bagaimana kemudian kenangan-kenangan yang dulu terjadi dalam suatu peristiwa. Hiruk pikuk bingung suka dan tawa pasti menjadi sebuah kenangan yang terkadang haru pilu dan membuat senyum ini merinding tak menentu. Sudah empat tahun rupanya aku dan pacarku menjalani sebuah penjajakan hati dan diri. Caci maki marah dan benci mengiringi tiap tumpahan rasa kasih dan sayang. Peringatan hari jadi ini sebenarnya adalah yang terakhir. Seperti yang ditulis dalam blog milik pacarku yang sebenarnya sekarang telah resmi menjadi calon istriku atau biasa disebut tunanganku. Tahun ini merupakan tahun terakhir kami menjalani hari hari yang disebut pacaran. Mulai tahun depan bahkan kira kira kurang dari 2 bulan ke depan, kami akan mulai dari titik nol lagi. Di mana disana kami akan menjalani kehidupan yang mungkin belum sama sekali pernah kami temui. Berbagi yang sesungguhnya berbagi, meski kami sudah saling mengenal satu sama lain beserta sifat kami satu sama lain pula. Namun mungkin saja dapat terluap apa apa yang belum sama sekali pernah kami temui. Sifat yang mungkin hanya akan muncul ketika kami sudah berada dalam sebuah kebersamaan yang benar-benar bersama dalam sebuah ikatan keluarga. Dan kami akan menjalaninya. Tentu saja semoga penuh cinta dan kasih sayang. Meski pada masa-masa lalu banyak pertengkaran yang mewujudkan air mata. Aku pun yakin kelak pasti akan terjadi, tapi semoga saja pertengkaran itu indah. Penuh cinta dan kasih sayang. Di peringatan hari jadi yang keempat dan sekaligus yang terakhir ini pacarku atau calon istriku memberiku hadiah. Hadiah untuk kami lebih tepatnya.
Terima kasih calon istriku... Jumpa lagi dalam peringatan peringatan hari jadi kita. Bukan untuk melanjutkan yang keempat ini Tapi yang kita awali pada bulan Juni ini... Mas sayang sama De'...

Monday, 2 April 2012

Anda Bukan Koruptor?Yakin?


Bicara tentang korupsi mungkin sudah tidak aneh lagi di telinga anda. Tiap hari anda pasti sudah mendengar kata ini. Sejak anda mulai membuka mata untuk menikmati dunia ini anda sudah disodori dengan satu kata ini.
Apa sih sebenarnya korupsi itu?
Iseng iseng tadi browsing di wikipedia langsung deh copy paste disini (jadi kalau anda menemukan kata-kata di sini mirip dengan yang ada di wikimapia, ya wajar lha wong saya cuma copy paste dari sana)
Korupsi (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok). Secara harfiah, korupsi adalah perilaku pejabat publik, baik politikus|politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka.
Nah, permasalahan tentang korupsi ini tentu sudah sangat pelik di negeri ini. Bahkan mungkin tidak hanya di negara berlambang burung garuda ini. Mungkin yang namanya korupsi menjadi permasalahan kompleks yang melanda seantero dunia ini. Berbagai cara telah dilakukan beberapa negara untuk menekan yang namanya korupsi. Dengan pembentukan badan penegak hukum yang khusus menangani tindakan korupsi (kalau di Indonesia di sebut dengan KPK), sosialisasi bahaya laten korupsi sampai hipnotis untuk pencegahan tindakan korupsi. Namun lagi lagi kok saya meragukan ya semua itu berhasil?
Dalam hal ini bukannya saya pesimis dengan segala tindakan atau upaya untuk menghilangkan yang namanya korupsi dari muka bumi ini. Kenapa demikian?karena dalam hal ini saya memandang korupsi itu bukan hanya dalam pengertian uang atau wewenang yang berujung pada kekayaan. Namun saya juga termasuk orang yang mengkategorikan waktu adalah suatu objek dari tindakan korupsi. Sudah banyak bukan adan dengar tentang korupsi waktu?
NAh mengapa kemudian saya pesimis terhadap tegaknya hukum tindakan korupsi?
Lagi-lagi tentang korupsi waktu (untuk korupsi yang kemudian masuk ke dalam KUHP Khusus, saya rasa saya tidak memiliki sama sekalai kompetensi untuk berbicara tentang itu).
Lihat saja betapa negeri ini semakin kehilangan waktunya.
Saya ambil contoh di Jakarta ya (maklum, saat ini saya sedang mencari sesuap nasi di kota yang sering disebut sebagai ibukota negara). Korupsi waktu. Menurut definisi saya adalah penggunaan waktu atau pencurian waktu yang bukan merupakan peruntukkannya. Misal, jam kerja anda gunakan untuk bermain demikian pula sebaliknya jam istirahat anda gunakan untuk bekerja. Bahkan saya pernah dengar dari seseorang mentor yang mengatakan bahwa mengerjakan sholat dhuha di sela waktu kerja itu erupakan korupsi waktu. Hmmm... lalu bagaimana negeri ini bisa bebas dari korupsi?
Coba liat saja berapa orang yang telat kantor?coba liat berapa orang yang telat menjalankan sholat fardhu..padahal tidak ada kompensasi atas korupsi waktu yang dilakukan loh. Bahkan malah yang muncul adalah rasa gundah, gelisah dan jengah. Tidak tahu tentang apa saja yang telah dilakukan, tau tau jiiaaahhhh waktu udah habis, tidak tahu apa saja yang telah dikerjakan.
Makanya itu, saya kok pesimis ya korupsi ini bisa diberangus?
Bahkan saya akui, saya juga seorang koruptor....