Thursday, 21 March 2013

Tokyo

Aduuuhhhh telat psotingnya padahal aku udah sampai di Indonesia sebulan yang lalu...hihihi...maklum bercengkerama dengan istri dan pekerjaan membuat waktu ini menjadi relatif sempit. hehehe..baiklah saatnya kembali bercerita...

Setelah pelatihan di Kobe usai, kemudian rombongan kami pindah ke Tokyo lebih tepatnya pelatihan akan diadakan di Kantor Pusat JFTC. Kemudian untuk penginapan kami, kami ditempatkan di bangunan milik JICA yang memang digunakan sebagai tempat untuk menginap para peserta pelatihan dari berbagai negara. Banyak kami bertemu dengan berbagai orang yang berasalh dari belahan lain dunia ini. Di sana kami juga berjumpa dengan sesama orang Indonesia yang juga sedang mengikuti pelatihan. Lama waktu pelatihan mereka pun beragam, dari 2 minggu hingga ada yang mencapai 6 bulan.

Pindahan kami dari Kobe menuju Tokyo sepertinya sudah aku ceritakan di post sebelum ini yaitu menggunakan Kereta Super Cepat Sinkanzen (bener gak ya ni nulisnya..). Tiba di Tokyo kemudian kami dijemput menggunakan bus JICA untuk menuju asrama (Tokyo International Center, atau sering disebut TIC), perjalanan dari stasiun pemberhentian Sinkanzen menuju TIC ditempuh dalam waktu kurang lebih 45 menit.

Setelah menempuh perjalanan tersebut, sampailah kami di TIC tersebut. Tempatnya sepertinya agak dipinggiran, jauh dari keramaian, banyak pepohonan, dikelilingi taman, dan hawanya sejuk menusuk tulang...hahaha..maklum pada saat itu musim dingin masih tercatat dalam ramalan cuaca di Jepang. Sapuan salju juga terkadang masih menerpa lembutnya rambut orang tropis yang berkunjung ke Jepang.



Di TIC tersebut kami diberikan pengarahan sebentar oleh pemandu kami Mrs. Yamada, dijelaskan beberapa ketentuan tentang hal-hal yang boleh dan hal-hal yang tidak boleh dilakukan di TIC. Setelah melakukan briefing tersebut kemudian kami melakukan register di recepcionist TIC, setelah melakukan pendaftaran akhirnya kami mendapatkan kamar masing-masing. Sebenarnya gambaran kamar yang ada di TIC ini telah dijelaskan di Indonesia pada saat kami mendapatkan pengarahan dari kantor perwakilan JICA di Indonesia. Dan persis memang, kondisi kamar dan fasilitas yang ada di TIC sama dengan apa yang dijelaskan di Indonesia. Kamar ukuran sedang, kamar mandi minimalis, meja kerja, televisi, lemari, gantungan baju, serta fasilitas-fasilitas antara lain laundry room (cuci sendiri sendiri ya, untuk setrika pinjam..hehehe...), vending machine, arena olahraga, sarana komputer, tempat sarapan dan makan malam (makan siang juga boleh), klinik, serta jadwa-jadwal pelajaran tambahan yang menarik (budaya Jepang).





Kemudian dalam menjalani keseharian di TIC dilakukan secara rutin, pagi hari sarapan disediakan pada pukul 06.00 - 09.00 (weekdays), sementara untuk weekend adalah pukul 06.30 - 09.00. Menu di TIC ini lumayan bersahabat dengan lidah Indonesia ku, yah paling tidak bisa diterima lah kalau hanya telur ceplok, roti tawar, ayam yakiniku, sop ayam (yang jelas berlabel halal food). Kemudian untuk makan siang dan makan malam, tiap orang diberikan jatah masing-masing sebesar 700 Yen per hari. Kemudian jatah tersebut diberikan dalam bentuk meal card, kartu yang kalau makan digesek di mesin kasirnya gitu. Jadi nanti bisa keliatan surplus atau defisit..hehehehe.....

Kemudian untuk menuju kantor JFTC kami menggunakan moda transportasi yang pada umumnya digunakan oleh masyarakat Jepang, yah apalagi kalau bukan kereta listrik. Dari TIC kami berjalan sekitar 10 menit untuk mencapai stasiun Yoyogi Uehara, sayangnya jalannya aku lupa mengabadikan dalam kamera. Setelah sampai di Stasiun Yoyogi Uehara kami menggunakan kereta Chiyoda Line untuk menuju Stasiun Kasumigaseki, dari stasiun tersebut kemudian kami berjalan sekitar 5 menit untuk mencapai kantor JFTC. Ternyata kantor JFTC menjadi satu gedung dengan kantor kejaksaan di Jepang. Sehingga pada saat hendak memotret bangunannya eh dilarang sama petugas keamanannya...hihihi...

Kemudian tempat pelatihan kami berada di lantai 11 kantor JFTC. Standar sih ruangan pelatihan..meja melingkar, whiteboard, proyektor dan heater...maklum Jepang dingin bro..hihihi...



Keseharian masa-masa pelatihan di kantor JFTC ini yah standard lah, jam masuk jam 09.00 selesai jam 16.00. Jam istirahat adalah jam 12.30 - 13.30 . Waktu istrirhat digunakan untuk makan siang dan sholat. Oh iya di Jepang tu susah lho mencari mushola dalam bangunan, bahkan untuk wudhu aja gak ada keran khusus untuk wudhu. Jadi kami ramai-ramai wudhu di wastafel toilet, dan tau sendiri pasti akan meninggalkan jejak (jejak-jejak cipratan air). Dan ketika orang Jepang melihat mereka seolah-olah berkata "busyet dah..jadi becek ni lantai toilet..." dan mereka sepertinya tidak suka dengan kondisi basah. Makanya dari itu ketika di dalam toliet tersebut terdapat alat pel, maka kami pun setelah berbecek-becek ria melakukan kegiatan pengepelan lanti...hahahaha...
Kemudian di dekat toilet (di luar) terdapat vending machine...di Jepang harga minuman mineral 600ml seharga 70 Yen... setara Rp 8000,- . Untuk sholat kami juga mesti menggunakan kompas (untung salah satu teman membawa perlengkapan tersebut). Karena bahkan untuk arah barat orang Jepang terkadang tidak faham.
Okelah..itu sekelumit cerita tentang TIC dan kegiatan pelatihan di kantor JFTC... untuk penjelajahan ku di Tokyo nanti akan aku ceritakan dalam posting tersendiri....

No comments: