Thursday, 18 September 2014

Aku dan Dua Puluh Ribu Rupiah

Sudah lima tahun aku tinggal di Ibukota Negara Indonesia
Mengais rejeki di sebuah instansi yang dibiayai dari APBN
Dari numpang tinggal di rumah Pakde di daerah Cinere, Depok
Kemudian kos di daerah Petojo Selatan, Jakarta Pusat
Kontrak di daerah Slipi dan Bintaro setelah menikah
Dan alhamdulillah sekarang tinggal di rumah kreditan di daerah Jombang, Tangerang Selatan

Lima tahun banyak yang kurasakan di Ibukota Negara ini
Kembali ke angan-angan jaman di desa
Mendapatkan gaji atau upah dengan nominal juta
Membeli beberapa barang kebutuhan dan menabung untuk masa depan

Ney ney ney
Teryata memang tidak semudah yang diangankan
Ya memang gaji dengan nominal juta aku peroleh
Membeli beberapa barang juga sudah aku lakukan
Menabung meski sedikit juga alhamdulillah sudah aku lakukan

Tapi...
Biaya hidup disini ternyata tidak murah sobat
Dua puluh ribu
Dulu waktu di desa bisa untuk perjalanan dua hari PP ke kota Jogja
Tambah dua kali makan siang
Dan masih ada sisa untuk biaya nongkrong di warung desa
Ibarat kata masih bisa beli rokok eceran dan kopi susu satu gelas

Di Jakarta
Saat masih tinggal di tempat Pakde
Bisa cukup untuk ongkos perjalanan PP Cinere ke Harmoni Jakarta Pusat
Masih defisit untuk makan siang

Dua puluh ribu cukup untuk makan siang tiga kali di jalan juanda IV
Dengan menu nasi sayur dan telur goreng, atau pindag, atau tempe
Minumnya teh tawar panas yang gratisan

Saat tinggal di kos
Dua puluh ribu cukup untuk beli mie ayam 2 mangkok untuk dua hari tentunya
Minumnya teh tawar anget atau panas yang gratisan
Masih sisa empat ribu

Saat kontrak di Slipi
Dua puluh ribu cukup untuk ongkos perjalanan Slipi - Gatsu - Harmoni satu hari setengah
Makannya?
Ya kalau gak bawa bekal masakan istri ya musti rogoh kocek lebih dari dua puluh ribu

Saat kontrak di Bintaro
Dua puluh ribu cukup untuk ongkos perjalanan Bintaro - Harmoni PP satu setengah hari
Makannya?
Masih sama, bekal dari masakan istri atau rogoh kocek lagi

Kini tinggal di rumah kreditan?
Dua puluh ribu cukup untuk ongkos perjalanan Jombang - Harmoni PP satu setengah hari
Itu kalau naik motor
Kalau naik KRL?
Dua puluh ribu cukup untuk perjalanan Sudimara - Harmoni PP selama satu empat perlima hari
Masih ada sisa untuk beli makan siang sembilan ribu

Tapi tentu saja tidak semudah itu hitungannya
Karena kian hari biaya mengalami kenaikan
Yang kata orang ekonomi bilang itu adalah inflasi

Yang paling kelihatan adalah biaya konsumsi
Dulu memang masih bisa dapat makan siang dengan enam ribu rupiah
Tapi kini...
Standar makan siang adalah lima belas ribu
Jadi tinggal dikurangi saja
Dua puluh ribu dikurangi lima belas ribu sama dengan lima ribu
Lima ribu untuk biaya perjalanan??
Tidak cukup bukan kalau dilihat dari hitungan di atas

Jadi dua puluh ribu itu sekarang sudah tidak cukup untuk biaya hidup sehari
Lalu berapa biaya hidup ideal bagi yang ingin tinggal di Jakarta?
Monggo silakan dihitung sendiri


No comments: