Yesss.....
Setelah beberapa jam perjalanan terbang menggunakan maskapai Qantas, akhirnya sayup-sayup terdengar pengumuman dari speaker di kabin pesawat bahwa sebentar lagi pesawat akan mendarat di daratan Australia...wekekekek...tepatnya di Sydney. Seperti biasa suara speaker itu memberitahukan kondisi cuaca di daratan, waktu setempat dan perbedaan waktunya, serta ucapan terima kasih telah terbang bersama maskapai mereka. Melongok ke arah jendela yang agak jauh dari tempat duduk kami terlihat pemandangan nan jernih di luar sana, langit biru dan sedikit sapuan awan putih di setiap sisinya. Hmmm...masih biasa saja sih...hehehe....
Perlahan tapi pasti, roda pesawat pun menempel di landasan pacu pesawat, getaran?tidak terlalu berasa..mungkin karena bodi pesawat yang besar kali ya..Setelah pesawat berhenti dengan sempurna, para penumpang pun mulai mengambil barang bawaan mereka yang tersimpan di bagasi kabin pesawat. Demikian pula kami, pelan-pelan aku mulai mengambil beberapa tas di bagasi kabin di atas kepalaku...satu tas punggung ukuran medium dan beberapa tas kecil milik istriku dan perlengkapan anak-anak. Oh, iya...sebelum pendaratan ini kami juga mengisi beberapa isian dalam formulir yang menjelaskan tentang identitas diri, kondisi kesehatan, dan informasi mengenai barang bawaan kami. Dari beberapa kali penerbangan internasional sebelumnya, aku selali dengan jujur mengisi formulir barang bawaan sesuai benar dengan apa yang aku bawa. Kali ini, karena ada beberapa perhatian khusus terhadap barang bawaanku, aku menyatakan bahwa aku membawa produk madu (dan ternyata aku lupa satu hal, aku lupa menyatakan aku membawa tanah dari Indonesia, padahal ini sangat tidak diperbolehkan, lha wong kalau ada tanah yang menempel di sepatu saja harus dibersihkan kok, bahkan bisa bisa sepatunya diminta untuk ditinggal). Tanah ini dititipkan oleh bude (almarhumah) yang masih memegang budaya jawa lama, bukan tanah biasa melainkan tanah di dekat area tempat mengubur atau menyimpan ari-ari anakku (kebetulan ari-ari Aidan dan Ahza itu disimpan di area yang sama, jadi bisa satu untuk berdua..hehehe). Tanah ini aku simpan di dalam tas punggungku, yang untungnya tidak diketahui oleh petugas bandara Sydney.
Nah, setelah turun dari pesawat, kemudian kami menuju area kedatangan internasional yang memeriksa identitas diri (pasport dan visa), scanning barang bawaan baik yang dari bagasi pesawat maupun yang hand carry, serta mengisi beberapa formulir yang kami lupa isi ketika berada di dalam pesawat. Kesan pertama melihat petugas bandara (baik dari imigrasi maupun bea cukai nya) aku melihat kok kebanyakan mereka sudah atau kelihatan tua ya, kemudian mereka semua mayoritas bertato (mungkin stigma tato di Australia tidak senegatif di Indonesia barangkali, sehingga tato dinilai hal yang wajar dalam kehidupan sehari-hari mereka). Biasanya, ketika melewati pemeriksaan pasport, pasport akan di stempel...tapi di Sydney tidak, hanya di scan saja ke dalam komputer...aku berpikir...oh mungkin nanti akan di stempel di Melbourne, pikirku demikian...meskipun nanti di Melbourne pun bahkan kami sudah tidak melalui proses imigrasi atau bea cukai lagi. Dan karena tadi aku menyatakan barang bawaan kami mengandung madu, lalu kami diharuskan untuk melalui area khusus dengan anjing besar di sana yang mengendus endus kami dan tas-tas kami. Para petugas berpesan kepada kami, anjing-anjing ini sudah terlatih jadi tidak berbahaya namun tetap saja dihimbau agar tidak melakukan gerakan yang tiba-tiba atau mendadak, biasa saja...rileks katanya...Sempat deg-deg an sama tanah yang tadi sih, tapi alhamdulillah semua beres, lancar, tidak ada kendala suatu apa.
Setelah melalui proses imigrasi dan bea cukai tersebut, kemudian kami berpindah ke area terminal yang lain untuk menunggu pesawat yang menuju Melbourne. Mampir sebentar ke area toilet dan refill air minum, saat itu kami tiba di bandara Sydney sekitar jam 07.00 waktu setempat, sementara penerbangan kami menuju Melbourne adalah jam 09.00 waktu setempat. Hmmmm...lumayan nunggunya, gegoleran di area ruang tunggu bandara Sydney. Sarapan anak-anak gimana? mbuh..karena gak begitu paham dengan makanan Australia, tapi untungnya bekal kami dari Indonesia masih ada..roti rotian biasa...dan alhamdulillah saja anak-anak tidak rewel kelaparan, kalau Aidan sih malah betah kalau g makan...hahahaha...Mondar-mandir...ke depan ke belakang, ke samping kanan samping kiri, ngglethak atau gegoleran di ruang tunggu hingga akhirnya ada pemberitahuan boarding pesawat yang sedang kami tunggu. Yeaaayyy.....lanjut kita....proses check in dan masukin koper ke dalam bagasi pesawat sudah dilalui sebelum gegoleran tadi ya...hehehe...
Pesawat Qantas dari Sydney menuju Melbourne ini sejenis Boeing yang lebih kecil daripada penerbangan sebelumnya. Setelah semua tas masuk bagasi kabin, duduk di kursi penumpang...memasang sabuk hingga berbunyi klik...lalu ealah...ada pengumuman kalau pesawat mengalami gangguan teknis dan mengalami sedikit keterlambatan...oh okeeee...baiklah....Sembari menunggu proses pemeriksaan pesawat tersebut, pramugari mulai membagikan kudapan (kue snack kecil dan minuman serta buah) kepada para penumpang. Lumayan cukup lama sih waktu pemeriksaan pesawat ini, sebenarnya anak-anak juga mulai resah, karena ga ada fasilitas hiburan di pesawat ini, jaringan wifi juga tidak ada. Sampai kalau tidak salah, akhirnya pada jam 10.00 waktu setempat pesawat kami mulai take off. Penerbangan dari Sydney ke Melbourne ini ditempuh dalam waktu 2 jam, sehingga kami tiba di Melbourne sekitar jam 12.00 waktu setempat. Dalam penerbangan ini ndak ado alias tidak ada yang spesial, biasa saja...so tidak banyak cerita yang bisa dituliskan di sini.
Sesampai di bandara Melbourne, tepatnya bandara Tulamarine...ternyata kami langsung menuju area pengambilan bagasi, tidak ada lagi urusan sama imigrasi dan bea cukai. Setelah mengambil 3 koper, kami pun berjalan menuju area kedatangan domestik bandara Tulamarine. Sebelum berangkat ke Australia ini kami sudah bergabung dalam grup orang Indonesia di Melbourne (terkenal dengan sebutan Indomelb), untuk memperoleh informasi tentang akomodasi dan penjemputan dari bandara menuju tempat yang kami tuju. Setelah itu, kami kemudian berkomunikasi dengan salah seorang warga Indomelb yang kebetulan memberikan atau melayani jasa penjemputan dari bandara Tulamarine. MMM....tidak aku sebutkan namanya ya, hehehe....Setelah komunikasi tersebut kami pun juga sudah menyepakati area penjemputan kami. Meskipun sebenarnya kami bingung dimanakah area penjemputan yang telah disepakati tersebut. Setelah menunggu beberapa saat, dan tetap bekomunikasi (sudah mengaktifkan paket roaming internasional sekaligus paket data internet sejak dari Indonesia) kami pun menunggu di area parkiran mobil sekaligus area penjemputan yang terletak di area lobi hotel Park Royal yang terletak persis di depan bandara Tulamarine. Dan setelah beberapa saat, yang menjemput kami pun tiba, dan ternyata yang menjemput kami adalah perempuan...hehehe...padahal waktu janjian dari Indonesia nanti yang akan menjemput adalah bapak-bapak..hehehe...tidak masalah...
Kami dijemput menggunakan mobil sedan ukuran medium, yang sebenarnya sempat gak yakin apakah muat koper-koper kami masuk ke dalam bagasi mobil tersebut, tapi ternyata muat juga...hehehehe....Setelah semua barang masuk dan kami sudah duduk di bangku penumpang, perlahan dan sesuai kecepatan yang berlaku mobil pun meninggalkan area bandara Tulamarine menuju daerah Coburg....
Alamat yang kami tuju berada di area Moreland Road.....
171 Moreland Road....yang akan menjadi cerita selanjutnya, termasuk kebaikan salah satu keluarga Indonesia kepada kami sehingga bisa muncul 171 Moreland Road dalam cerita perjalanan kami....
No comments:
Post a Comment