Mobil merupakan salah satu moda transportasi yang digunakan oleh masyarakat di Melbourne, selain transportasi umum seperti tram, kereta, atau bus, sepeda, sepeda listrik, scooter, atau sepeda motor dengan kapasitas silinder di atas 500cc. Untuk para masyarakat sementara atau sering disebut temporary resident, mobil merupakan salah satu moda transportasi yang dapat digunakan sebagai faktor penunjang untuk mencari uang serta manfaat lainnya seperti belanja atau berlibur bersama keluarga. Apabila digunakan dengan bijaksana, memiliki atau menggunakan mobil di Melbourne memiliki nilai ekonomis yang lebih daripada menggunakan moda transportasi umum. Bijaksana dalam hal ini adalah pintar-pintar memilih tempat parkir, efisien dalam penggunaan bahan bakar, dan gunakan mobil untuk sarana mencari dollar...hehehe...
Dengan pertimbangan tersebut pula (serta didasari pada tulisanku sebelumnya, dimana mobil merupakan salah satu faktor penting untuk bekerja di sebuah distributor koran) maka akhirnya aku pun membeli mobil bekas. Kenapa bekas, ya jelas pertimbangannya adalah harga, dan toh tidak akan lama tinggal di Melbourne ini. Nah dari harga mobil bekas sendiri, sebenarnya harga jauh lebih murah apabila dibandingkan dengan harga mobil bekas di Indonesia. Kalau untuk harga mobil baru masih 11-12 lah dengan harga mobil baru di Indonesia. Harga mobil bekas di Melbourne ini, umumnya di wilayah Victoria yang sering menjadi incaran para temporary resident adalah berkisar AU1.500 s.d AU8.000, tergantung kantong nya masing-masing. Aku sendiri waktu itu menganggarkan AU2500 untuk membeli mobil dengan kriteria, mobil harchback, 4 pintu (plus satu pintu bagasi), kilometer di bawah 200.000 km, harga sudah termasuk rego dan RWC (dua hal ini akan aku jelaskan kemudian).
Setelah menetapkan anggaran tersebut, kemudian pencarian dimulai baik melalui FB Marketplace, Gumtree, atau Carsales.com.au. Media tersebut bisa memudahkan untuk melakukan pencarian mobil dengan filter harga dan spesifikasi tertentu yang kita inginkan.Meskipun pada akhirnya aku menghubungi semacam agen atau makelar mobil yang bekerja di showroom mobil. Tentu saja tetap menggunakan filter spesifikasi yang aku maksudkan tadi.
Nah, kembali ke rego dan rwc...eit..sebelumnya bahas dulu deh otoritas nya. Vicroads. Vic roads merupakan sebuah perusahaan yang dibuat oleh negara Victoria untuk mengurusi perihal perijinan mengemudi dan registrasi kendaraan, serta mengatur tentang regulasi tentang kecelakaan, parkir, dan derek. Vicroads sendiri merupakan bagian dari Departemen Transportasi di negara Victoria. Kalau di Indonesia kan semua-muanya diurus atau ditangani atau dibawah wewenang Kepolisian dan sebagian fungsi dari Kementerian Perhubungan. So, di Melbourne ini urusan semacam denda tilang, karcis parkir itu di bawah wewenang Vicroads, bukan polisi, tapi tetep yang menindak adalah polisi, tapi urusan bayar membayar menjadi tanggung jawab Vicroads. Mungkin hal ini juga membuat polisi lebih profesional ya dalam melakukan penindakan pelangaran lalu lintas serta urusan membuat sim yang di Indonesia bisa dipermudah menjadi profesional kalau di Victoria. Ini mungkin saja lho ya..hehehehe...
Nah, rego itu adalah registrasi kendaraan, mirip mirip lah kalau di Indonesia di sebut dengan STNK atau pajak kendaraan. Rego inilah yang menjadi dasar pendaftaran kendaraan bermotor baik itu sepeda motor atau mobil (roda empat atau lebih). Jadi setiap kendaraan yang beroperasi di Melbourne wajib hukumnya untuk didaftarkan (ya iyalah..kalau gak didaftarkan nanti namanya mobil bodong, hehehehe). So, begitu ya penjelasan Rego. Nah kalau RWC atau kepanjangannya adalah Roadworthiness adalah semacam surat atau sertifikat yang menyatakan bahwa mobil kita layak jalan, kalau di Indonesia mungkin sama dengan uji KIR ya...tapi kalau di Indo kan hanya mobil barang atau mobil transportasi umum yang di uji KIR, nah kalau di Melbourne ini semua mobil bahkan sepeda motor wajib menjalani uji kelayakan.Untuk kendaraan kinyis kinyis yang baru keluar dari dealer pun wajib menjalani uji kelayakan ini, apalagi yang mobil bekas. Untuk mobil bekas sendiri, uji kelayakan ini menjadi salah satu syarat untuk balik nama kendaraan. Tidak perlu balik nama? mmm...mbahaya mas bro dan mbak sist, karena kalau ada pelanggaran atau penyalahgunaan kendaraan, yang akan menanggung adalah si pemilik kendaraan yang terdaftar di Vicroads. Denda pelanggaran di Melbourne ini gak tanggung-tanggung nilainya...bisa bikin amsyong deh pokoknya...Nah, aspek-aspek yang menjadi objek dalam uji kelayakan ini meliputi roda dan ban, steering, suspensi dan sistem pengereman, tempat duduk dan sabuk pengaman, lampu kendaraan dan reflektor, jendela mobil termasuk wiper dan semprotan air, struktur bodi (masih lempeng atau tidak, bukan masalah penyok minor ya), dan hal keamanan lainnya di bodi atau rangka atau mesin kendaraan. So kalau tidak lulus uji kelayakan ini maka mobil sudah pasti tidak bisa dibalik nama. Nah, yang melakukan uji kelayakan ini kalau di Melbourne adalah bengkel-bengkel yang sudah memiliki sertifikat untuk melakukan uji kelayakan (kalau di Indonesia kan yang melakukan uji KIR adalah Dinas Perhubungan). So, sangat direkomendasikan kalau membeli mobil bekas minta include RWC nya kepada si penjual, karena lagi-lagi apabila membeli tanpa RWC kemudian kita melakukan uji kelayakan di bengkel dan dinyatakan tidak lulus dan perlu mengganti atau membeli part yang dirasa tidak aman, bisa bisa amsyong lagi...hehehehe...tapi ingat ya, RWC ini tentang kelayakan jalan, bukan tentang kondisi mesin misal seperti kondisi main engine masih sehat atau enggak, ada oil leaking minor atau tidak, sistem transmisi masih bagus atau tidak, sektor kaki-kaki masih nyaman atau tidak. Sepanjang mobil itu aman digunakan di jalan so RWC pasti lulus. Meskipun pada praktiknya ada saja bengkel yang nakal membuat RWC RWC an, ya semacam cingcay cingcay nan sama si seller nya deh, yang amsyong si pembelinya pastinya, tapi pembeli pun kalau mau lapor bisa saja lapor ke polisi tentang RWC bodong atau palsu. Nah itu tentang Rego dan RWC. Oh iya biaya untuk pembuatan RWC sendiri berkisar antara AU150-AU300 tergantung bengkelnya, ingat ini cuma biaya buat pemeriksaannya ya, kalau ada parts atau onderdil yang perlu diganti bakalan ada biaya tambahan baik dari harga parts nya sendiri ditambah dengan biaya penggantian atau pemasangan, dan ini Melbourne..biaya jasa bisa lebih mahal daripada harga sparepartsnya. Sementara untuk rego sendiri, bisa dipilih dari 3 bulanan, 6 bulanan, atau satu tahun, untuk rego 3 bulanan berkisar AU200 something, sementara apabila ambil yang 6 bulan atau 1 tahun harganya bisa lebih murah jatuhnya. Transfer name atau balik nama bianyanya berkisar di angka AU100an. Nah lumayan juga kan biaya buat administrasi kendaraannya, makanya kalau bisa dapat mobil sudah termasuk Rego dan RWC sudah tentu bisa menekan biaya yang akan dikeluarkan setelah membeli mobil.
Nah, pada akhirnya..aku membeli mobil melalui agen dealer yang dikenalkan oleh temanku. Ini kulakukan karena aku males ribet aja untuk cek kondisi mobilnya (oh iya, beberapa dealer bisa memberikan garansi kendaraan tentu saja dengan extra biaya ya..hehehe), urus Rego dan RWC nya. So aku bilang saja ke agennya kalau aku punya budget AU2500, pengen mobil hatchback 5 pintu, kilometer di bawah 200k, harga sudah termasuk Rego dan RWC. Nah dari spesifikasi yang aku inginkan itu kemudian si agen menawarkan beberapa opsi, waktu itu yang muncul adalah Holden Barina dan Kia Rio. Lalu setelah dikirimi beberapa foto dari masing-masing kendaraan itu akhirnya pilihan jatuh ke mobil Kia Rio tahun 2006...hehehehe...tuh bayangin saja dengan nilai tukar AU1=Rp10.000 (padahal sekarang nilai tukar di bawah 10k) berarti harga Kia Rio tahun 2006 dengan kondisi kilometer sebanyak 135k adalah senilai Rp25jt. Lha..murah to...wong mobil Daihatsu Ceria ku di Indonesia saja harganya Rp35jt..wkwkwkwk...
Setelah proses pembayaran, balik nama selesai, serta Rego 3 bulan dan mobil sudah dipastikan beralih menjadi atas namaku biasa lah, ritual setelah membeli mobil bekas tetap dilakukan, standar aja sih, cuma ganti oli mesin dan oli transmisi...
Setelah mendapatkan mobil baru ini, baru deh kisah perjalanan bekerja sebagai pengantar koran dimulai..hehehehe...bakal jadi cerita selanjutnya nih...keseharian bekerja sebagai pengantar koran di Melbourne. Begitulah pengalamanku membeli bekas di Melbourne, ini bukan semacam petunjuk atau panduan ya, ini hanya berbagi pengalaman saja...
Nah, kembali ke rego dan rwc...eit..sebelumnya bahas dulu deh otoritas nya. Vicroads. Vic roads merupakan sebuah perusahaan yang dibuat oleh negara Victoria untuk mengurusi perihal perijinan mengemudi dan registrasi kendaraan, serta mengatur tentang regulasi tentang kecelakaan, parkir, dan derek. Vicroads sendiri merupakan bagian dari Departemen Transportasi di negara Victoria. Kalau di Indonesia kan semua-muanya diurus atau ditangani atau dibawah wewenang Kepolisian dan sebagian fungsi dari Kementerian Perhubungan. So, di Melbourne ini urusan semacam denda tilang, karcis parkir itu di bawah wewenang Vicroads, bukan polisi, tapi tetep yang menindak adalah polisi, tapi urusan bayar membayar menjadi tanggung jawab Vicroads. Mungkin hal ini juga membuat polisi lebih profesional ya dalam melakukan penindakan pelangaran lalu lintas serta urusan membuat sim yang di Indonesia bisa dipermudah menjadi profesional kalau di Victoria. Ini mungkin saja lho ya..hehehehe...
Nah, rego itu adalah registrasi kendaraan, mirip mirip lah kalau di Indonesia di sebut dengan STNK atau pajak kendaraan. Rego inilah yang menjadi dasar pendaftaran kendaraan bermotor baik itu sepeda motor atau mobil (roda empat atau lebih). Jadi setiap kendaraan yang beroperasi di Melbourne wajib hukumnya untuk didaftarkan (ya iyalah..kalau gak didaftarkan nanti namanya mobil bodong, hehehehe). So, begitu ya penjelasan Rego. Nah kalau RWC atau kepanjangannya adalah Roadworthiness adalah semacam surat atau sertifikat yang menyatakan bahwa mobil kita layak jalan, kalau di Indonesia mungkin sama dengan uji KIR ya...tapi kalau di Indo kan hanya mobil barang atau mobil transportasi umum yang di uji KIR, nah kalau di Melbourne ini semua mobil bahkan sepeda motor wajib menjalani uji kelayakan.Untuk kendaraan kinyis kinyis yang baru keluar dari dealer pun wajib menjalani uji kelayakan ini, apalagi yang mobil bekas. Untuk mobil bekas sendiri, uji kelayakan ini menjadi salah satu syarat untuk balik nama kendaraan. Tidak perlu balik nama? mmm...mbahaya mas bro dan mbak sist, karena kalau ada pelanggaran atau penyalahgunaan kendaraan, yang akan menanggung adalah si pemilik kendaraan yang terdaftar di Vicroads. Denda pelanggaran di Melbourne ini gak tanggung-tanggung nilainya...bisa bikin amsyong deh pokoknya...Nah, aspek-aspek yang menjadi objek dalam uji kelayakan ini meliputi roda dan ban, steering, suspensi dan sistem pengereman, tempat duduk dan sabuk pengaman, lampu kendaraan dan reflektor, jendela mobil termasuk wiper dan semprotan air, struktur bodi (masih lempeng atau tidak, bukan masalah penyok minor ya), dan hal keamanan lainnya di bodi atau rangka atau mesin kendaraan. So kalau tidak lulus uji kelayakan ini maka mobil sudah pasti tidak bisa dibalik nama. Nah, yang melakukan uji kelayakan ini kalau di Melbourne adalah bengkel-bengkel yang sudah memiliki sertifikat untuk melakukan uji kelayakan (kalau di Indonesia kan yang melakukan uji KIR adalah Dinas Perhubungan). So, sangat direkomendasikan kalau membeli mobil bekas minta include RWC nya kepada si penjual, karena lagi-lagi apabila membeli tanpa RWC kemudian kita melakukan uji kelayakan di bengkel dan dinyatakan tidak lulus dan perlu mengganti atau membeli part yang dirasa tidak aman, bisa bisa amsyong lagi...hehehehe...tapi ingat ya, RWC ini tentang kelayakan jalan, bukan tentang kondisi mesin misal seperti kondisi main engine masih sehat atau enggak, ada oil leaking minor atau tidak, sistem transmisi masih bagus atau tidak, sektor kaki-kaki masih nyaman atau tidak. Sepanjang mobil itu aman digunakan di jalan so RWC pasti lulus. Meskipun pada praktiknya ada saja bengkel yang nakal membuat RWC RWC an, ya semacam cingcay cingcay nan sama si seller nya deh, yang amsyong si pembelinya pastinya, tapi pembeli pun kalau mau lapor bisa saja lapor ke polisi tentang RWC bodong atau palsu. Nah itu tentang Rego dan RWC. Oh iya biaya untuk pembuatan RWC sendiri berkisar antara AU150-AU300 tergantung bengkelnya, ingat ini cuma biaya buat pemeriksaannya ya, kalau ada parts atau onderdil yang perlu diganti bakalan ada biaya tambahan baik dari harga parts nya sendiri ditambah dengan biaya penggantian atau pemasangan, dan ini Melbourne..biaya jasa bisa lebih mahal daripada harga sparepartsnya. Sementara untuk rego sendiri, bisa dipilih dari 3 bulanan, 6 bulanan, atau satu tahun, untuk rego 3 bulanan berkisar AU200 something, sementara apabila ambil yang 6 bulan atau 1 tahun harganya bisa lebih murah jatuhnya. Transfer name atau balik nama bianyanya berkisar di angka AU100an. Nah lumayan juga kan biaya buat administrasi kendaraannya, makanya kalau bisa dapat mobil sudah termasuk Rego dan RWC sudah tentu bisa menekan biaya yang akan dikeluarkan setelah membeli mobil.

Setelah proses pembayaran, balik nama selesai, serta Rego 3 bulan dan mobil sudah dipastikan beralih menjadi atas namaku biasa lah, ritual setelah membeli mobil bekas tetap dilakukan, standar aja sih, cuma ganti oli mesin dan oli transmisi...
Setelah mendapatkan mobil baru ini, baru deh kisah perjalanan bekerja sebagai pengantar koran dimulai..hehehehe...bakal jadi cerita selanjutnya nih...keseharian bekerja sebagai pengantar koran di Melbourne. Begitulah pengalamanku membeli bekas di Melbourne, ini bukan semacam petunjuk atau panduan ya, ini hanya berbagi pengalaman saja...
No comments:
Post a Comment