Semenjak tanggal 29 Oktober 2019, Pemerintah Victoria mewajibkan kepada seluruh orang yang mengendarai kendaraan bermotor baik sepeda motor maupun mobil di Victoria untuk memiliki lisensi atau surat mengemudi Victoria apabila tinggal lebih dari 6 bulan. Sebelumnya para pemegang visa temporari bisa saja berlalu lalang bahkan bekerja menggunakan kendaraan dengan lisensi overseas atau dari negara asal asalkan di terjemahkan dalam bahasa Inggris.
Entah alasan keamanan dalam berlalu lintas atau pembatasan eksodus para imigran yang bekerja di Victoria atau alasan penerimaan negara di kala pertumbuhan ekonomi yang sedang sulit, yang jelas dengan penerapan aturan tersebut beberapa pemegang visa temporari yang menggunakan kendaraan baik untuk bekerja atau hanya sebatas untuk mobilisasi sehari-hari agak sedikit kelabakan dengan penerapan kebijakan ini.
Pekerjaanku yang sebagai tukang antar koran menggunakan mobil pun terkenda dampak dari kebijakan ini, karena otomatis semua pengemudi wajib mengurus lisensi ini, sanksi bukan hanya ditegakkan kepada si pengemudi, tapi juga diberikan kepada si pemberi kerja, tentu tahu sendiri kalau denda/sanksi di Victoria ini tidak main-main dari besarannya, bisa bikin auto misqueen.
Nah, kali ini aku akan membagikan pengalamanku dalam membuat surat ijin mengemudi negara bagian Victoria.
Tata cara dan peraturan tentang mengemudi di negara bagian Victoria ini sebenarnya sudah dijelaskan secara gamblangoleh Vicroads sebagai otoritas perlalu lintasan di Victoria. Pun semua diunggah ke dalam website Vicroads di www.vicroads.vic.gov.au. Nah dari web ini kita bisa mengerti bagaimana tata cara mengemudi di Victoria, aturan berkendara dan rambu-rambunya, proses mendapatkan lisensi mengemudi dan lain sebagainya.
Oke baiklah..tahap pertama
Sebagai pemegang lisensi mengemudi Indonesia (SIM A) pertama-tama aku harus membuat janji dulu ke Vicroads untuk mengajukan proses verifikasi (tahapan ini ada beberapa versi ya, ada beberapa officer yang mengatakan bahwa proses verifikasi bisa dilakukan kapan saja sepanjang sebelum dilakukannya tes praktik mengemudi, tapi sekali lagi di sini aku membagikan apa yang aku alami). Proses verifikasi ini bertujuan nantinya untuk mengklasifikasikan lisensi apa yang bisa kita dapatkan, ada beberapa klasifikasi lisensi mengemudi, seperti L, P1, P2, Full License, dan lisensi untuk kendaraan dengan sumbu roda lainnya. Penentuan klasifikasi lisensi tersebut salah satunya ditentukan dari lamanya kita telah memiliki lisensi dari negara asal kita. Apabila kita telah memiliki (mengemudi menggunakan lisensi secara resmi) lebih dari tiga tahun maka kita berhak untuk mendapatkan lisensi penuh atau Full License. Tentu masing-masing klasifikasi ini memiliki implikasinya, seperti mengemudi harus didampingi oleh pemegang full license (untuk pemegang lisensi dengan klasifikasi L) tidak boleh menggunakan bantuan GPS di smartphone yang diletakkan di dashboard (untuk pemegang lisensi dengan klasifikasi P), dan lain sebagainya.
Nah saat proses janji untuk verifikasi ini, bisa dilakukan dengan menghubungi Vicroads melalui telepon, atau datang langsung ke kantor nya (sebenarnya ada opsi untuk janji online, tapi sepertinya saat itu sedang ada perawatan fasilitas sehingga tidak bisa digunakan). Untuk janji temu menggunakan telepon nanti kita akan disambungkan ke operator yang akan menanyakan kepentingan janji temu kita, oh iya tantangan janji temu melalui telepon ini adalah durasi waktu tunggunya, bisa 10 menit, 16 menit, atau bahkan aku pernah 3 x 16 menit...jadi berapa menit tuh..hehehehe...sementara itu waktu aku datang ke kantornya, dari mulai proses awal datang sampai selesai, hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit (tentu saja kondisi ini tergantung dengan antrian di kantornya ya). Nah setelah membuat janji temu, nanti si petugas akan menawarkan kepada kita tanggal dan waktu yang tersedia untuk bertemu untuk melakukan verifikasi SIM Indonesia ku. Kita bisa memilih di sini, tentu sesuai dengan ketersediaan waktu kita. Dokumen yang dibutuhkan untuk verifikasi ini adalahp pasport asli, SIM Indonesia asli, terjemahan SIM dalam bahasa Inggris, bukti alamat kita di Victoria, dan kartu bank. Pada saat proses bikin janji temu ini kita akan dikenakan biaya sebesar AU19, nantinya semua proses ada janji temu nya dan tarifnya juga sama.
Oke, itu proses janji temu untuk verifikasi SIM Indonesia. Pada saatnya tiba, si petugas akan melakukan pengecekan dokumen lisensi mengemudi tersebut dengan mencocokkan dengan paspor, serta melihat tanggal terbit lisensi mengemudi kita untuk menentukan klasifikasi SIM Victoria kita nantinya (ada beberapa kasus yang SIM Indonesianya baru saja diperpanjang, maka perlu menyampaikan dokumen surat pernyataan dan salinan dari SIM yang lama kepada Vicroads dengan legalisasi dari Kedutaan Indonesia). Proses verifikasi ini memakan waktu sekitar 10 menit saja..hehehehe...
Nah setelah selesai dengan proses verifikasi lisensi mengemudi, selanjutnya akan masuk ke tahap tes pertama, yaitu Learner Permit Test. Learner Permit Test atau disingkat saja LPT ini merupakan tes pengetahuan dasar tentang tata cara berkendara dan aturan yang ada di Victoria. Wah..musti belajar lagi dong...tenang semua sudah ada di website Vicroads. Kalau mau baca ada buku panduannya, mmmm...kalau tidak salah sekitar 80 halaman..mblenger kan..hehehehe..nah kalau males baca seperti saya, bisa langsung mengikuti simulasi atau latihan soalnya, juga di website Vicroads nya. Nah, model latihan soal ini, kita akan mendapatkan latihan soal secara online dimana soalnya tersebut merupakan soal yang sesungguhnya yang diambil dari bank data atau bank soal Vicroads. Soal yang keluar pada saat LPT akan sama persis dengan latihan soal tersebut. Meskipun tidak 100% sama ya, biasanya akan ada 3-5 soal baru yang akan keluar, ya namanya bank soal bisa saja diacak waktu LPT nya. Tapi kalau kita sering latihan di web Vicroads, kemungkinan besar kita akan lulus LPT ini. Nilai minimal LPT ini adalah kita berhasil mengerjakan dengan benar 78% dari total keseluruhan soal. Tidak sulit bukan...
Nah, setelah lulus dari LPT, test tahap berikutnya adalah tes HPT (Hazard Perception Test). Tes ini semacam untuk mengukur tingkat kewaspadaan kita di jalan raya. Kalau yang LPT tadi adalah tes tertulis pilihan ganda, HPT ini tesnya menggunakan video. Jadi layar monitor akan menampilkan rekaman perjalanan, seolah-olah kita berada di dalam mobil dengan kondisi jalan yang riil, nah nanti kita akan diminta apa yang musti kita lakukan ketika dalam kondisi tertentu. Misal kita bisa mendahului, berhenti, atau minggir atau memelankan kendaraan dan lain-sebagainya. Nah, ukuran dalam tes ini sebenarnya aku tidak tahu berapa poin minimalnya, ketika mengerjakan tes ini, hasil nya banyak beberapa catatan utamanya adalah aku harus belajar untuk berbagi dan lebih menghargai pengendara lain di jalan raya, tapi intinya lulus.
Tes berikutnya adalah tes praktik mengemudi atau disebut sebagai Driving Test (DT). Nah, DT ini adalah tes penghujung yang paling menentukan lulus atau tidaknya untuk mendapatkan lisensi mengemudi di Victoria. Banyak yang bilang aturan di Victoria dan sikap penilainya sangat strict atau ketat, seperti ban mobil menginjak marka jalan langsung gagal, melampaui batas kecepatan langsung gagal. Ya, mungkin saja benar begitu mungkin saja tidak, yang jelas memang aturan mengemudi di Victoria ini sedikit berbeda dengan di Indonesia, tapi ya tidak semuanya, toh sama-sama mengemudi di sisi kiri jalan kan..hehehehe..so tinggal lebih ketat saja dalam mentaati peraturannya. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebiasaan mengendari di Victoria ini maka aku mengambil kelas mengemudi di salah satu instruktur mengemudi di Victoria yang kebetulan juga adalah orang Indonesia yang sudah lama menetap di Victoria. Nah dari mengikuti kelas mengemudi tersebut, aku sekaligus mengerti tips dan trik untuk dapat lulus DT. Hal krusial yang wajib dicatat adalah benar-benar stop di tanda stop, tidak boleh melampaui batas kecepatan yang ditentukan, headcheck (ini perlu dilatih juga, karena di Indonesia tidak mengenal istilah ini, di Indonesia bahkan kita diminta untuk mempercayakan kepada spion tidak boleh tengak tengok). Satu lagi poin penting, minimalisasi gugup saat hari H DT nya, karena kalau gugup buyar semua deh latihan-latihan yang sudah dijalani.
Nah pas di hari H DT, aku juga meminta pendampingan ke instruktur kursus ku serta sewa mobilnya untuk DT. Tapi ingat, instruktur tidak boleh sama sekali membantu pengemudi dalam mengemudikan mobilnya, sekali ketahuan membantu maka lisensi instruktur nya bisa dicabut dan si pengemudi dipastikan gagal mendapatkan lisensi. Sang instruktur duduk di bangku depan sebelah kiri,sementara si penilai/penguji duduk di bagian belakang, di posisi dia bisa melihat tanda kecepatan (speedometer) dengan jelas. Di tahap awal, si penguji akan menanyakan beberapa instrumen penting di mobil, seperti tuas sign, lampu utama, lampu hazard, wiper dan washer, demisher/fogger, rem tangan dan lain sebagainya. Setelah kita menunjukkan instrumen tersebut, maka si penguji akan segera memberikan instruksi untuk mengendarai kendaraan, seperti belok kiri, belok kanan, lurus, pindah lajur, parkir, putar balik, parkir paralel dan lain sebagainya. Mengemudi di kecepatan yang sesuai dengan rambu yang ada di jalan raya, serta memastikan semua aman apabila kita berbelok, pindah lajur, atau menyeberang di persimpangan. Nah, pentingnya headcheck tadi juga dipraktikkan. Secara teori apabila hendak berbelok ke kanan maka urutannya adalah, melihat spion tengah, spion kanan, memberikan tanda lampu sign, headcheck, lalu kalau kondisi aman baru bisa berbelok. Tingkat kewaspadaan dan ketidak gugupan pada saat mengendarai mobil juga akan diperhatikan oleh penguji di sini. DT ini berlangsung sekitar 30-45 menit, dimana 15 menit pertama penguji akan menguji kemampuan dasar kita dalam mengemudi di jalan yang relatif sepi di dalam komplek perumahan. Setelah lulus tahap pertama ini, maka penguji akan meminta untuk mengendarai mobil ke jalan yang lebih ramai. Alhamdulillah dari tahap ini aku lulus....
Setelah dinyatakan lulus, kemudian aku diminta untuk diambil gambar nya (di foto), lalu tanda tangan digital serta menempelkan sidik jari ke mesin sidik jadi. Setelah membayar bea administrasi, lisensi akan dikirim ke alamat rumah dalam waktu paling lambat 5 hari kerja. Dan akhirnya lisensi mengemudi Victoria ku pun jadii..yeaaayyy dengan klasifikasi full license. Total biaya untuk mendapatkan lisensi mengemudi ini pun lengkap tersaji di website Vicroads, mmm...kira kira AU200an plus AU240 untuk kelas mengemudi dan pendampingan saat hari H DT ...
Entah alasan keamanan dalam berlalu lintas atau pembatasan eksodus para imigran yang bekerja di Victoria atau alasan penerimaan negara di kala pertumbuhan ekonomi yang sedang sulit, yang jelas dengan penerapan aturan tersebut beberapa pemegang visa temporari yang menggunakan kendaraan baik untuk bekerja atau hanya sebatas untuk mobilisasi sehari-hari agak sedikit kelabakan dengan penerapan kebijakan ini.
Pekerjaanku yang sebagai tukang antar koran menggunakan mobil pun terkenda dampak dari kebijakan ini, karena otomatis semua pengemudi wajib mengurus lisensi ini, sanksi bukan hanya ditegakkan kepada si pengemudi, tapi juga diberikan kepada si pemberi kerja, tentu tahu sendiri kalau denda/sanksi di Victoria ini tidak main-main dari besarannya, bisa bikin auto misqueen.
Nah, kali ini aku akan membagikan pengalamanku dalam membuat surat ijin mengemudi negara bagian Victoria.
Tata cara dan peraturan tentang mengemudi di negara bagian Victoria ini sebenarnya sudah dijelaskan secara gamblangoleh Vicroads sebagai otoritas perlalu lintasan di Victoria. Pun semua diunggah ke dalam website Vicroads di www.vicroads.vic.gov.au. Nah dari web ini kita bisa mengerti bagaimana tata cara mengemudi di Victoria, aturan berkendara dan rambu-rambunya, proses mendapatkan lisensi mengemudi dan lain sebagainya.
Oke baiklah..tahap pertama
Sebagai pemegang lisensi mengemudi Indonesia (SIM A) pertama-tama aku harus membuat janji dulu ke Vicroads untuk mengajukan proses verifikasi (tahapan ini ada beberapa versi ya, ada beberapa officer yang mengatakan bahwa proses verifikasi bisa dilakukan kapan saja sepanjang sebelum dilakukannya tes praktik mengemudi, tapi sekali lagi di sini aku membagikan apa yang aku alami). Proses verifikasi ini bertujuan nantinya untuk mengklasifikasikan lisensi apa yang bisa kita dapatkan, ada beberapa klasifikasi lisensi mengemudi, seperti L, P1, P2, Full License, dan lisensi untuk kendaraan dengan sumbu roda lainnya. Penentuan klasifikasi lisensi tersebut salah satunya ditentukan dari lamanya kita telah memiliki lisensi dari negara asal kita. Apabila kita telah memiliki (mengemudi menggunakan lisensi secara resmi) lebih dari tiga tahun maka kita berhak untuk mendapatkan lisensi penuh atau Full License. Tentu masing-masing klasifikasi ini memiliki implikasinya, seperti mengemudi harus didampingi oleh pemegang full license (untuk pemegang lisensi dengan klasifikasi L) tidak boleh menggunakan bantuan GPS di smartphone yang diletakkan di dashboard (untuk pemegang lisensi dengan klasifikasi P), dan lain sebagainya.
Nah saat proses janji untuk verifikasi ini, bisa dilakukan dengan menghubungi Vicroads melalui telepon, atau datang langsung ke kantor nya (sebenarnya ada opsi untuk janji online, tapi sepertinya saat itu sedang ada perawatan fasilitas sehingga tidak bisa digunakan). Untuk janji temu menggunakan telepon nanti kita akan disambungkan ke operator yang akan menanyakan kepentingan janji temu kita, oh iya tantangan janji temu melalui telepon ini adalah durasi waktu tunggunya, bisa 10 menit, 16 menit, atau bahkan aku pernah 3 x 16 menit...jadi berapa menit tuh..hehehehe...sementara itu waktu aku datang ke kantornya, dari mulai proses awal datang sampai selesai, hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit (tentu saja kondisi ini tergantung dengan antrian di kantornya ya). Nah setelah membuat janji temu, nanti si petugas akan menawarkan kepada kita tanggal dan waktu yang tersedia untuk bertemu untuk melakukan verifikasi SIM Indonesia ku. Kita bisa memilih di sini, tentu sesuai dengan ketersediaan waktu kita. Dokumen yang dibutuhkan untuk verifikasi ini adalahp pasport asli, SIM Indonesia asli, terjemahan SIM dalam bahasa Inggris, bukti alamat kita di Victoria, dan kartu bank. Pada saat proses bikin janji temu ini kita akan dikenakan biaya sebesar AU19, nantinya semua proses ada janji temu nya dan tarifnya juga sama.
Oke, itu proses janji temu untuk verifikasi SIM Indonesia. Pada saatnya tiba, si petugas akan melakukan pengecekan dokumen lisensi mengemudi tersebut dengan mencocokkan dengan paspor, serta melihat tanggal terbit lisensi mengemudi kita untuk menentukan klasifikasi SIM Victoria kita nantinya (ada beberapa kasus yang SIM Indonesianya baru saja diperpanjang, maka perlu menyampaikan dokumen surat pernyataan dan salinan dari SIM yang lama kepada Vicroads dengan legalisasi dari Kedutaan Indonesia). Proses verifikasi ini memakan waktu sekitar 10 menit saja..hehehehe...
Nah setelah selesai dengan proses verifikasi lisensi mengemudi, selanjutnya akan masuk ke tahap tes pertama, yaitu Learner Permit Test. Learner Permit Test atau disingkat saja LPT ini merupakan tes pengetahuan dasar tentang tata cara berkendara dan aturan yang ada di Victoria. Wah..musti belajar lagi dong...tenang semua sudah ada di website Vicroads. Kalau mau baca ada buku panduannya, mmmm...kalau tidak salah sekitar 80 halaman..mblenger kan..hehehehe..nah kalau males baca seperti saya, bisa langsung mengikuti simulasi atau latihan soalnya, juga di website Vicroads nya. Nah, model latihan soal ini, kita akan mendapatkan latihan soal secara online dimana soalnya tersebut merupakan soal yang sesungguhnya yang diambil dari bank data atau bank soal Vicroads. Soal yang keluar pada saat LPT akan sama persis dengan latihan soal tersebut. Meskipun tidak 100% sama ya, biasanya akan ada 3-5 soal baru yang akan keluar, ya namanya bank soal bisa saja diacak waktu LPT nya. Tapi kalau kita sering latihan di web Vicroads, kemungkinan besar kita akan lulus LPT ini. Nilai minimal LPT ini adalah kita berhasil mengerjakan dengan benar 78% dari total keseluruhan soal. Tidak sulit bukan...
Nah, setelah lulus dari LPT, test tahap berikutnya adalah tes HPT (Hazard Perception Test). Tes ini semacam untuk mengukur tingkat kewaspadaan kita di jalan raya. Kalau yang LPT tadi adalah tes tertulis pilihan ganda, HPT ini tesnya menggunakan video. Jadi layar monitor akan menampilkan rekaman perjalanan, seolah-olah kita berada di dalam mobil dengan kondisi jalan yang riil, nah nanti kita akan diminta apa yang musti kita lakukan ketika dalam kondisi tertentu. Misal kita bisa mendahului, berhenti, atau minggir atau memelankan kendaraan dan lain-sebagainya. Nah, ukuran dalam tes ini sebenarnya aku tidak tahu berapa poin minimalnya, ketika mengerjakan tes ini, hasil nya banyak beberapa catatan utamanya adalah aku harus belajar untuk berbagi dan lebih menghargai pengendara lain di jalan raya, tapi intinya lulus.
Tes berikutnya adalah tes praktik mengemudi atau disebut sebagai Driving Test (DT). Nah, DT ini adalah tes penghujung yang paling menentukan lulus atau tidaknya untuk mendapatkan lisensi mengemudi di Victoria. Banyak yang bilang aturan di Victoria dan sikap penilainya sangat strict atau ketat, seperti ban mobil menginjak marka jalan langsung gagal, melampaui batas kecepatan langsung gagal. Ya, mungkin saja benar begitu mungkin saja tidak, yang jelas memang aturan mengemudi di Victoria ini sedikit berbeda dengan di Indonesia, tapi ya tidak semuanya, toh sama-sama mengemudi di sisi kiri jalan kan..hehehehe..so tinggal lebih ketat saja dalam mentaati peraturannya. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebiasaan mengendari di Victoria ini maka aku mengambil kelas mengemudi di salah satu instruktur mengemudi di Victoria yang kebetulan juga adalah orang Indonesia yang sudah lama menetap di Victoria. Nah dari mengikuti kelas mengemudi tersebut, aku sekaligus mengerti tips dan trik untuk dapat lulus DT. Hal krusial yang wajib dicatat adalah benar-benar stop di tanda stop, tidak boleh melampaui batas kecepatan yang ditentukan, headcheck (ini perlu dilatih juga, karena di Indonesia tidak mengenal istilah ini, di Indonesia bahkan kita diminta untuk mempercayakan kepada spion tidak boleh tengak tengok). Satu lagi poin penting, minimalisasi gugup saat hari H DT nya, karena kalau gugup buyar semua deh latihan-latihan yang sudah dijalani.
Nah pas di hari H DT, aku juga meminta pendampingan ke instruktur kursus ku serta sewa mobilnya untuk DT. Tapi ingat, instruktur tidak boleh sama sekali membantu pengemudi dalam mengemudikan mobilnya, sekali ketahuan membantu maka lisensi instruktur nya bisa dicabut dan si pengemudi dipastikan gagal mendapatkan lisensi. Sang instruktur duduk di bangku depan sebelah kiri,sementara si penilai/penguji duduk di bagian belakang, di posisi dia bisa melihat tanda kecepatan (speedometer) dengan jelas. Di tahap awal, si penguji akan menanyakan beberapa instrumen penting di mobil, seperti tuas sign, lampu utama, lampu hazard, wiper dan washer, demisher/fogger, rem tangan dan lain sebagainya. Setelah kita menunjukkan instrumen tersebut, maka si penguji akan segera memberikan instruksi untuk mengendarai kendaraan, seperti belok kiri, belok kanan, lurus, pindah lajur, parkir, putar balik, parkir paralel dan lain sebagainya. Mengemudi di kecepatan yang sesuai dengan rambu yang ada di jalan raya, serta memastikan semua aman apabila kita berbelok, pindah lajur, atau menyeberang di persimpangan. Nah, pentingnya headcheck tadi juga dipraktikkan. Secara teori apabila hendak berbelok ke kanan maka urutannya adalah, melihat spion tengah, spion kanan, memberikan tanda lampu sign, headcheck, lalu kalau kondisi aman baru bisa berbelok. Tingkat kewaspadaan dan ketidak gugupan pada saat mengendarai mobil juga akan diperhatikan oleh penguji di sini. DT ini berlangsung sekitar 30-45 menit, dimana 15 menit pertama penguji akan menguji kemampuan dasar kita dalam mengemudi di jalan yang relatif sepi di dalam komplek perumahan. Setelah lulus tahap pertama ini, maka penguji akan meminta untuk mengendarai mobil ke jalan yang lebih ramai. Alhamdulillah dari tahap ini aku lulus....
Setelah dinyatakan lulus, kemudian aku diminta untuk diambil gambar nya (di foto), lalu tanda tangan digital serta menempelkan sidik jari ke mesin sidik jadi. Setelah membayar bea administrasi, lisensi akan dikirim ke alamat rumah dalam waktu paling lambat 5 hari kerja. Dan akhirnya lisensi mengemudi Victoria ku pun jadii..yeaaayyy dengan klasifikasi full license. Total biaya untuk mendapatkan lisensi mengemudi ini pun lengkap tersaji di website Vicroads, mmm...kira kira AU200an plus AU240 untuk kelas mengemudi dan pendampingan saat hari H DT ...
No comments:
Post a Comment