Tuesday, 26 January 2010

Gerimis di Petojo

Pagi yang tak berseri
Menimbang mata tuk tegakkan diri
Semu terlantun semu dalam guratan mimpi
Yang telah tiada seiring menggeliatnya pori

Jalanan basah mendinginkan wajah telapak kaki
Dingin meresap ke dalam lubang rambut yang tak tumbuh
Memutihkan pucat berkerut malu

Tetesan air masih tersisa di dahan
Yang terkadang turun seiring angin bergoyang
Mengguncang ranting yang belum mau patah

Petojo pagi ini
Gerimis...

Monday, 25 January 2010

Lihatlah

Apakah kamu tahu?
Saat engkau ingin aku datangi hatimu kala malam membusungkan dada
Saat mentari bahkan tak terlihat di angkasa
Bahkan saat bulan tertutup awan menjadi gelap
Aku berusaha untuk bangun dan membuka mata

Meski aku hanya mampu tuk mengatakan bahwa aku sayang sama kamu
Meski aku tak mampu tau apa yang kamu ingin aku lakukan
Yang kamu ingin aku katakan
Tapi taukah kamu saat itu
Aku berusaha tuk menelurkan kata-kata yang belum tentu saat itu keluar
Yang terkadang masih musti tersimpan dalam kehangatan persemayaman

Apakah kamu tahu?
Saat aku meneteskan keringat
Hanya untuk melihatmu bahagia
Hanya untuk mendengarmu suka cita

Tahukah kamu?
Deritan bunyi itu memekikkan telingaku
Menusuk tajam hingga otakku
Tapi taukah kamu kalau aku tak pedulikan itu
Aku hanya peduli ma dirimu

Rasa ini terlalu sulit untuk diungkapkan
Terlalu besar untuk aku keluarkan sekejap saja
Tidak mudah untuk dihabiskan dalam sebuah pembuktian

Pembuktian cinta
Mungkin itu tak terlepas dari takdir
Dimana seorang laki-laki harus menunjukkan rasa sayang dan cintanya kepada para gadisnya
Membuktikan bahwa aku sayang banget ma kamu

Tapi terkadang semua itu terkesan kurang
Terkesan hanya beberapa saja
Menggoreskan makna pun terkadang tiada terasa
Tapi tahukah engkau kalau aku tak peduli
Aku tak peduli apa anggapanmu
Apa penilaianmu

Aku memang manusia
Dan aku sadar aku terbatasi dengan kodrat yang aku miliki
Terbatasi dengan apa-apa yang telah dikaruniakan kepadaku
Dan semua itu memang wajar adanya

Senyuman kecil ini tak mengindahkan rasa lelahku
Karena lelah ini takkan menghentikan langkahku
Takkan memupuskan rasaku
Takkan mengubah arah hidupku

Aku adalah aku
Aku yang menyayangimu
Aku yang selalu ingin buat kamu bahagia

Wednesday, 20 January 2010

A True Love

John dan Jessica telah berumah tangga selama 7 tahun..

Mereka saling mencintai, namun Jessica sejak awal menutupi semua perasaan cintanya terhadap John..Ia begitu takut apabila John mengetahui betapa ia mencintai pria itu, John lantas meninggalkannya sebagaimana kekasih-kekasihnya selama ini..Tapi tidak bagi John..Ia selalu menyatakan perasaan cintanya kepada Jessica dengan tulus dan begitu terbuka..Setiap saat ketika bersama Jessica, John selalu menunjukkan cintanya yang besar, seolah-olah itulah saat akhir John bersama Jessica..

Jessica selalu bersikap tidak menyenangkan terhadap John..Setiap saat dia selalu mencoba menguji seberapa besar cinta John terhadapnya. Jessica selalu mencoba melakukan hal-hal yang keterlaluan dan diluar batas kepada John..Meski Jessica tahu betapa hal itu sungguh salah, namun melihat sikap John yang tetap berlaku baik padanya, membuat Jessica tetap bertahan untuk melihat seberapa besar kesungguhan cinta pria yg dinikahinya itu..

Hari pertama pernikahan mereka.. Jessica bangun siang..Dia tidak sempat menyiapkan sarapan untuk John ketika John hendak berangkat kerja..Namun John tetap tersenyum dan mengatakan, "Tidak apa-apa..Nanti aku bisa sarapan di kantor.."


Saat John pulang dari kantor, Jessica tidak sengaja memasak makanan yang tidak disukai John..Meski menyadari hal itu, Jessica tetap memaksakan agar suaminya mau makan makanan itu..John tetap tersenyum dan berkata, " Wah..sepertinya sudah saatnya aku belajar menghadapi tantangan..Masakanmu sepertinya tantangan yang hebat, sayang..Aku sudah tidak sabar untuk menyantapnya." Jessica terkejut, tapi tidak mengatakan apa-apa.

Tetapi Malaikat tahu betapa malam-malam saat Jessica terlelap John memanjatkan doa, "Tuhan....Di pagi pertama pernikahan kami Jessica tidak membuatkanku sarapan. Padahal aku begitu ingin bercakap-cakap di meja makan bersamanya sambil membicarakan betapa indah hari ini, di hari pertama kami menjalani kehidupan baru sebagai suami istri.. Tapi tidak apa-apa, Tuhan.. Karena sepertinya Jessica kelelahan setelah resepsi pernikahan kami tadi malam..Bantulah kekasih hatiku ini, Tuhan agar dia boleh punya tenaga yang cukup untuk menghadapi hari baru bersamaku besok..Tuhan, Engkau tau betapa aku tidak bisa makan spaghetti karena pencernaanku yang tidak begitu baik..Tapi sepertinya Jessica sudah bekerja keras untuk masak makanan itu..Mampukan aku untuk menghargai setiap apa yang dilakukan istriku kepadaku, Tuhan..Jangan biarkan aku menyakiti perasaannya meski itu tidak mengenakkan bagiku.."

Tahun kedua pernikahan mereka..John membangunkan Jessica pagi-pagi untuk berdoa bersama..Namun Jessica menolak dan lebih memilih melanjutkan tidurnya. John tersenyum dan akhirnya berdoa seorang diri.

Sore hari sepulang kantor, John mengajak Jessica berjalan-jalan ke taman..Meski terpaksa, Jessica akhirnya mau juga ke tempat dimana dulu perasaannya begitu berbunga-bunga saat bersama John..Tetapi Jessica menolak rangkulan John, dan berkata, "Jangan, John..Aku malu.."..John tersenyum dan berkata, "Ya, aku mengerti.." Jessica melihat kekecewaan dimata John, namun tidak melakukan apapun untuk menghilangkan kekecewaan itu..

Tetapi Malaikat tahu betapa malam-malam setelah Jessica terlelap, John memanjatkan doanya.." Tuhan..Ampuni aku yang tidak bisa membawa istriku untuk lebih dekat padaMU pagi hari ini..Mungkin tidurnya kurang karena pikirannya yang sedang berat..Tapi aku yakin, Tuhan besok Jessica mau bersama-sama denganku bercakap-cakap kepadaMu..Tuhan, Engkau juga tahu kesedihanku saat Jessica meolak kurangkul ketika ke taman hari ini. Tapi tidak apa-apa Dia sedang datang bulan, mungkin karena itu perasaannya juga jadi lebih sensitive Mampukan aku untuk melihat suasana hati istriku, Tuhan."

Tahun ketiga pernikahan mereka. Mereka kini mempunyai seorang putera bernama Mark. Jessica menjadi tidak pernah lagi meneruskan kebiasaannya membaca bersama John sebelum tidur. Jessica semakin sering menolak ciuman John..

Jessica memarahi John habis-habisan sore itu ketika John lupa mencuci tangan saat akan menggendong Mark ketika John pulang kerja..Jessica tahu betapa hal itu membuat John terpukul..Namun idealismenya terhadap mendidik Mark membuat Jessica mengabaikan perasaan John..Dan John tetap tersenyum..

Tetapi Malaikat tahu betapa malam-malam setelah Jessica terlelap, John memanjatkan doanya.."Tuhan, Engkau tahu betapa sedih hatiku saat ini..Semenjak kelahiran Mark, aku kehilangan begitu banyak waktu bersama Jessica..Aku merindukan saat-saat kami membaca bersama sebelum tidur dan menciuminya sebelum ia tertidur..Tapi tidak apa-apa..Dia begitu capek mengurusi Mark seharian saat aku bekerja di kantor..Hanya saja, biarkanlah dia tetap terus tertidur dalam pelukanku, Tuhan....Karena aku begitu mencintainya. Sore tadi Jessica memarahiku karena aku lupa mencuci tangan saat menggendong Mark, Tuhan..Aku begitu kangen pada anakku sehingga teledor melakukan sebagaimana yg diminta istriku..Engkau tahu betapa aku terluka akan kata-kata Jessica, Tuhan..Tapi tidak apa-apa..Jessica mungkin hanya kuatir terhadap kesehatan anak kami Mark apabila aku langsung menggendongnya. .Kesehatan Mark lebih penting daripada harga diriku."

Tahun keempat pernikahan mereka.. Jessica tidak ingat memasak makanan kesukaan John di hari ulang tahunnya..Jessica terlalu sibuk belanja sehingga lupa bahwa John selalu minta dibuatkan Blackforest dengan taburan coklat dan ceri diatasnya setiap ulang tahunnya tiba..

Jessica juga lupa menyetrika kemeja John yang menyebabkan John terlambat ke kantor pagi itu karena John terpaksa menyetrika sendiri kemejanya..Jessica tau kesalahannya, namun tidak menganggap hal itu sebagai sesuatu hal yang penting.

Tetapi Malaikat tahu betapa malam-malam setelah Jessica terlelap, John memanjatkan doanya.."Tuhan, Untuk kali pertama Jessica lupa membuatkan Blackforest kesukaanku di hari ulang tahunku ini..Padahal aku sangat menyukai kue buatannya itu. Menikmati kue Blackforest buatannya membuatku bersyukur mempunyai istri yang pandai memasak sepertinya, dan merasakan cintanya padaku.. Namun tahun ini aku tidak mendapatinya. Tapi tidak apa-apa..mungkin lebih banyak hal-hal lain yang jauh lebih penting daripada sekedar Blackforest itu. Paling tidak, aku masih mendapatkan senyuman dan ciuman darinya hari ini. Ampuni aku, Tuhan apabila tadi pagi aku lupa tersenyum kepada Jessica..Aku terlalu sibuk menyetrika bajuku dan memikirkan pekerjaanku di kantor..Jessica sepertinya lupa untuk melakukan hal itu, meski aku sudah meminta tolong padanya tadi malam. Jangan biarkan aku melampiaskan emosiku karena dampratan atasanku akibat keterlambatanku hari ini kepada Jessica, Tuhan.. Jessica mungkin keliru menyetrika kemeja mana yang seharusnya kupakai hari ini.. Lagipula, sepatuku begitu mengkilap..Aku yakin Jessica sudah berusaha keras agar aku kelihatan menarik saat presentasiku tadi..Terima kasih untuk kebaikan istriku, Tuhan."

Tahun kelima pernikahan mereka. Jessica menampar dan menyalahkan John karena Mark sakit sepulang mereka berenang..John terlalu asyik bermain-main dengan Mark sehingga tidak menyadari betapa Mark sangat sensitive terhadap dinginnya air kolam renang, yang mengakibatkan Mark terpaksa dirawat dirumah sakit....

Jessica mengancam akan meninggalkan John apabila terjadi apa-apa dengan Mark..Jessica melihat genangan air mata di mata John, namun kekerasan hatinya lebih menguasainya ketimbang perasaan John.

Tetapi Malaikat tahu betapa saat itu John lantas menuju ke Kapel rumah sakit dan memanjatkan doanya sambil menangis.." Tuhan..Tadi Jessica menamparku karena kelalaianku menjaga Mark sehingga dia sakit.. Belum pernah Jessica bersikap dan berkata sekasar itu padaku, Tuhan..Tapi tidak apa-apa..Jessica benar-benar kuatir terhadap anak kami sehingga ia bersikap demikian..Tapi Tuhan, aku begitu terluka saat ia mengatakan akan meninggalkanku. Engkau tahu betapa ia adalah belahan jiwaku. Jangan biarkan hal itu terjadi, Tuhan..Mungkin dia begitu dikuasai kekuatiran sehingga melampiaskannya padaku..Tidak apa-apa, Tuhan..Tidak apa-apa. Asal dia mendapat ketenangan, aku akan merasa bersyukur sekali.. Dan sembuhkanlah putera kami, Mark agar dia boleh kembali dapat ceria dan bermain-main bersama kami lagi, Tuhan.."

Tahun keenam pernikahan mereka.. Jessica semakin menjaga jarak dengan John setelah kehadiran Rebecca, puteri mereka..Jessica tidak pernah lagi menemani John makan malam karena menjaga puteri mereka yang baru berusia 5 bulan..

Jessica juga menjual kalung berlian pemberian John dan menggantinya dengan perhiasan lain yang lebih baru. Ketika John mengetahui hal itu, Jessica tau John menahan amarahnya, namun Jessica berdalih, "John, itu hanya kalung berlian biasa. Lagipula, aku bukan menjualnya, melainkan menukarnya dengan perhiasan yang lebih baru.."

Tetapi Malaikat tahu betapa malam-malam setelah Jessica terlelap, John memanjatkan doanya.."Tuhan, Aku begitu kesepian melewatkan makan malam sendirian tanpa Jessica bersamaku.. Aku begitu ingin terus bercerita dan tertawa bersamanya di meja makan..Engkau tau, itulah penghiburanku untuk melepas kepenatanku setelah seharian bekerja di kantor..Tapi tidak apa-apa..Rebecca tentu lebih membutuhkan perhatiannya daripadaku.. Lagipula, Mark kadang-kadang mau menemaniku.. Hanya saja, jangan biarkan aku memendam sakit hati kepada Jessica karena menjual kalung pemberianku. .Engkau tau begitu lama aku menabung dan bekerja ekstra demi menghadiahinya kalung itu, hanya untuk membuktikan terima kasihku padanya atas kesetiaan dan pengabdiannya sebagai istriku dan ibu dari anak-anakku. Ampuni aku apabila tadi aku sempat berpikir untuk marah padanya.."

Tahun ketujuh pernikahan mereka.. Jessica sama sekali tidak mengindahkan kebiasaannya membelai kepala John dan mencium kening suaminya sebelum John berangkat kantor..Padahal Jessica tau, selama ini apabila dia lupa melakukannya, John selalu kembali kerumah siang hari demi mendapatkan belaian dan ciuman Jessica untuknya..Karena John tidak akan pernah tenang bekerja apabila hal itu belum dilakukan Jessica padanya..Jessica tidak mengucapkan I LOVE YOU untuk kali pertama dalam 7 tahun pernikahan mereka..

Dan di tahun ketujuh itu pula, John mengalami kecelakaan saat akan berangkat ke kantor..Ia mengalami pendarahan yang hebat, yang membuatnya terbaring tidak sadarkan diri di ranjang rumah sakit..

Jessica begitu terguncang dan terpukul.. Ia begitu takut kehilangan John, suami yang dicintainya. .Yang selalu ada kapan saja dia butuhkan..Yang selalu dengan tersenyum menampung semua emosi dan kemarahannya. Yang tak pernah berhenti mengatakan betapa John mencintainya.. Tak sedikitpun Jessica beranjak dari sisi tempat tidur John..Tangannya menggenggam erat jemari suaminya yang terbaring lemah tak sadarkan diri..Bibirnya terus mengucapkan I LOVE YOU, karena ia ingat kalau ia belum mengatakan kalimat itu hari ini..

Karena begitu sedih dan lelah menunggui John, Jessica tertidur..Dalam tidurnya, malaikat yang selama ini mendengar doa-doa John pada Tuhan membawa Jessica melihat setiap malam yg John lewatkan untuk mendoakan Jessica..Ia menangis sedih melihat ketulusan dan rasa cinta yg besar dari John padanya..Tak sedikitpun John menyalahkannya atas semua sikapnya yang tidak mempedulikan perasaan dan harga diri John selama ini..Alih-alih demikian, John malahan menyalahkan dirinya sendiri.. Jessica menangis menahan perasaannya. Dan untuk kali pertama dalam hidupnya, Jessica berdoa, "Tuhan, ampuni aku yang selama ini menyia-nyiakan rasa cinta suamiku terhadapku.. Ampuni aku yang tidak memahami perasaan dan harga dirinya selama ini.. Beri aku kesempatan untuk menunjukkan cintaku pada suamiku, Tuhan.. Beri aku kesempatan untuk meminta maaf dan melayaninya sebagai suami yang kucintai.."

Dan ketika Jessica terbangun, Ia melihat pancaran kasih suaminya menatapnya.." Kamu keliatan begitu lelah, sayang.. Maafkan aku yang tidak berhati-hati menyetir sehingga keadaannya mesti jadi begini dan membuatmu kuatir..Aku tidak konsentrasi saat menyetir karena memikirkan bahwa kau lupa mengatakan I LOVE YOU padaku.."..Belum selesai John berbicara, Jessica lantas menangis keras dan menghambur ke pelukan suaminya..

"Maafkan aku, John..Maafkan aku..I LOVE YOU..I really Love you..Kaulah matahariku, John..Aku tidak bisa bertahan tanpamu..Aku berjanji tidak akan pernah lupa lagi mengatakan betapa aku mencintaimu. .Aku berjanji tidak akan pernah mengabaikan perasaan dan harga dirimu lagi..I LOVE YOU, John..I LOVE YOU."

Sumber:
http://www.kaskus.us/showthread.php?p=157089043&posted=1#post157089043

Monday, 18 January 2010

Sambel Bawang

Bawang lombok diuleg dadi siji
Uyah dikepyur-kepyuri
Dicampur ndadekke wangi
Ditetesi lenga jlantah nambahi rasa mengeni

Kapudar rasa ora doyan mangan
Ilang sirna kantenan rasan

Pedes gurih resep nang lathi
Joget bingung kepedesen
Garuk rambut rasa gatel

Sambel bawang
Suwe aku ra nemoni sliramu
Teko masak sing tak gegayuhi
Nrajang rasa, rasa tresna

Abang lombok rawit
Tansah ketok wiji-wijine

Sambel bawang dudu sambel bawang biasa
Digawe nganggo sejagad rasa asmoro
Tansah rinancang kanti ati sing gumyah gemilang

Sambel bawang...
Sambel bawang sing diulek nganggo rasa tresna

Sambel bawang...
Sing digawe marang widodari sing tak tresnani

Sambel bawang...

Selayang Pandang Kota Tua

Hari itu hujan rintik-rintik membasahi ibukota. Sejak dari adzan subuh berkumandang hingga tengah hari langit masih memuramkan raut wajahnya. Tetesan air hujan dengan cepat membasahi tanah Jakarta yang tak lagi berwarna coklat. Kehitaman beralaskan bebatuan. Air menitik hingga akhirya menggenang. Merendam alas kaki yang hilir mudik berjalan tuk meraih mimpi.

Sajadah kulipat saat matahari mulai tegak berada di sisi balik punggungku. Menapak perlahan namun tenggelam di balik awan yang bergelimang dengan air hujan. Merayap perlahan aku menenggelamkan keraguanku untuk berjalan. Helai-demi helai kain membalut tubuhku. Bersiap diri tuk nikmati hari.

Rencana yang telah lama tergambar dalam hati. Bersuka cita di Kota Tua bersama seseorang yang ku puja. Bercermin dan katakan…Kota Tua…hari ini aku datang..

Gemeretak anak kunci tlah berputar di lobang kunci. Menutup pintu membakar semangat tuk tinggalkan kamar tidurku yang dingin senantiasa mengajakku tuk terlelap. Detak langkahku perlahan meninggalkan kost. Satu, dua, tiga bahkan entah berapa langkah aku berjalan.

Mendengarkan musik tak terkira aku sudah berada di dalam angkot 08. Kota – Tanah Abang. Menjemput pujaanku tuk lalui hari ini. Stasiun Tanah Abang. Pemberhentian pertamaku. Tuk menuju Stasiun Pondok Ranji dimana aku melanjutkan perjalananku menjemput kekasihku. Hiruk pikuk manusia mendengar ocehan. Berlari berjalan sama saja. Hanya untuk meraih mimpi.

Sampailah aku di Staisun Pondok Ranji. Stasiun kedua dimana KRL Serpong Express berhenti setelah Stasiun Kebayoran Baru. Stasiun dimana aku sering turun untuk menjemput kekasihku. Kulanjutkan perjalanan dengan menyusuri tanah yang basah karena siraman air hujan. Menggenang namun sedikit berwarna merah kecoklatan karena masih sedikit tersisa tanah di sana. Hingga aku melihat angkot berwarna putih bertuliskan angka 09.

Duduk di dalam angkot yang belum penuh sesak penumpang. Masih setia dengan MP3 Player yang aku putar. Dimana earphone masih tak beranjak dari sepasang telingaku. Hingga mengantarkanku di depan kost De’...Q...

Senyum indah menyambutku pagi itu. Air mata berbinar ada di sana. Canda tawa merekah di antara langkah-langkah kami. Tak membisu meski semenitpun.

Hujan mengiringi langkah kami menuju kota tua. Namun tak menyurutkan kobaran api asmara yang menghangatkan pagi yang dingin saat itu. Hingga payung tersibakkan di atas kepala kami. Berpayung namun tetap basah.

Hingga tibalah kami di Kota Tua (tentu saja perjalanan menggunakan KRL AC Ciujung dan angkot 08 penuh dengan canda suka). Kaki ini berhenti sejenak, mata terseruak tajam melihat bangunan Kota Tua. Arsitek lama yang tetap dipertahankan. Termasuk jamur-jamur yang bertebaran dalam setiap hamparan tembok-tembok nan lusuh.

”Kenapa sih enggak dibersihin, kan bisa bikin bangunan lapuk”.

Tempat pertama yang kami singgahi adalah museum Fatahillah. Banyak benda-benda bersejarah dipajang disana. Ruang-ruang yang didesain sedemikian rupa mencirikhaskan bangunan Belanda. Pintu, Jendela, Kursi dan meja yang besar-besar. Terbayangkan bagaimana orang jaman dulu bersusah payah untuk membuka jendela saat pagi hari karena jendela itu terletak tinggi dan besar di atas ketinggian 3 meter. Sempat bergidik saat melihat penjara di bawah bangunan nan megah itu. Inikah tempat orang Indonesia dulu yang mengorbankan tiap tetes darahnya untuk bumi pertiwi ini?ruangan yang sungguh gelap,sempit dan pengap. Bahkan ada penjara yang didesain penuh dengan air, apakah dulu para pahlawan dipenjara dalam kubangan air tersebut?Pahlawan, aku bangga pada mereka. Pahlawan adalah orang yang berkorban demi bangsa negara ini. Tepat sudah kalo mereka menyanyikan lagu ”....bagimu negeri,jiwa raga...kaa...mi...”

Usai sudah kami berjelajah di Museum Fatahillah. Mengirup udara segar kembali di halaman museum. Krukkkk....Tak sadar pagi ini kami belum sarapan. Membuka tas mencari tempat duduk. Membeli es krim (padahal hujan telah cukup mendinginkan hingga sungsum tulang). Hew...

Coklat pun memoles tiap sudut bibir kami. Selesai sudah kami bercengkerama dengan es krim cone. Langkah kami kembali tertuju pada museum. Museum Wayang. Tak sebagus Museum Fatahillah memang, karena di situ kami tak banyak melihat sisi sejarah di sana. Tak lama pula kami singgah di sana karena tak banyak barang yang dipamerkan.

Masih ada beberapa museum berdiri kokoh di sana. Meski tak serapuh bangunannya. Namun hati ini tertuju pada jasa persewaan sepeda. Pandangan mata tertuju pada sebuah sepeda mini berwarna merah jambu. Sejam Rp. 20.000,-. Terbayar sudah sepeda selama satu jam. Membaca peta di brosur yang kami dapatkan di Museum Fatahillah. Tertulis di sana Jembatan Kota Intan. Jembatan bangunan Peemrintah Belanda jaman dahulu kala. Jembatan yang bisa dibuka untuk kapal yang mau lewat.

Bersepda kami menuju ke sana. Sungguh saat yang sangat membahagiakan. Bersepeda dengan kekasih pujaan hati. Menapaki jalanan Kota Tua. Kayuh demin kayuh tak menyurutkan kisah indah hari itu. Keringat bertetes namun di seka segera oleh dia. Membasuh capek dengan rautan senyum bahagia.

Sungguh saat yang berbahagia bersepeda dengan penuh gelora asmara. Gelora asmara di Kota Tua...

Friday, 15 January 2010

Suami Berhati Malaikat

Pratomo Suyatno, siapa yang tidak kenal lelaki bersahaja ini? Namanya sering muncul di koran, televisi, di buku-buku investasi dan keuangan.
Dialah salah seorang dibalik kemajuan industri reksadana di Indonesia dan juga seorang pemimpin dari sebuah perusahaan investasi reksadana besar di negeri ini.

Dalam posisinya seperti sekarang ini, boleh jadi kita beranggapan bahwa pria ini pasti super sibuk dengan segudang jadwal padat. Tapi dalam note ini saya tidak akan menyoroti kesuksesan beliau sebagai eksekutif. Karena ada sisi kesehariannya yang luar biasa!!!!

Usianya sudah tidak terbilang muda lagi, 60 tahun. Orang bilang sudah senja bahkan sudah mendekati malam, tapi Pak Suyatno masih bersemangat merawat istrinya yang sedang sakit. Mereka menikah sudah lebih 32 tahun. Dikaruniai 4 orang anak.

Dari sinilah awal cobaan itu menerpa, saat istrinya melahirkan anak yang ke empat. tiba-tiba kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan. Hal itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang, lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.

Setiap hari sebelum berangkat kerja Pak Suyatno sendirian memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi dan mengangkat istrinya ke tempat tidur. Dia letakkan istrinya di depan TV agar istrinya tidak merasa kesepian. Walau istrinya sudah tidak dapat bicara tapi selalu terlihat senyum. Untunglah tempat berkantor Pak Suyatno tidak terlalu jauh dari kediamannya, sehingga siang hari dapat pulang untuk menyuapi istrinya makan siang.

Sorenya adalah jadwal memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa saja yg dia alami seharian. Walaupun istrinya hanya bisa menanggapi lewat tatapan matanya, namun begitu bagi Pak Suyatno sudah cukup menyenangkan. Bahkan terkadang diselingi dengan menggoda istrinya setiap berangkat tidur. Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun. Dengan penuh kesabaran dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke 4 buah hati mereka. Sekarang anak- anak mereka sudah dewasa, tinggal si bungsu yg masih kuliah.

Pada suatu hari…saat seluruh anaknya berkumpul di rumah menjenguk ibunya-- karena setelah anak-anak mereka menikah dan tinggal bersama keluarga masing-masing- - Pak Suyatno memutuskan dirinyalah yang merawat ibu mereka karena yang dia inginkan hanya satu 'agar semua anaknya dapat berhasil'.

Dengan kalimat yang cukup hati-hati, anak yang sulung berkata:

“Pak kami ingin sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak……bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu." Sambil air mata si sulung berlinang.

"Sudah keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak, dengan berkorban seperti ini, kami sudah tidak tega melihat bapak, kami janji akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian”. Si Sulung melanjutkan permohonannya.

”Anak-anakku. ..Jikalau perkimpoian dan hidup di dunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah lagi, tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian di sampingku itu sudah lebih dari cukup,dia telah melahirkan kalian….*sejenak kerongkongannya tersekat*… kalian yang selalu kurindukan hadir di dunia ini dengan penuh cinta yang tidak satupun dapat dihargai dengan apapun. Coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti ini ?? Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya seperti sekarang, kalian menginginkan bapak yang masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan ibumu yang masih sakit." Pak Suyatno menjawab hal yang sama sekali tidak diduga anak-anaknya

Sejenak meledaklah tangis anak-anak Pak Suyatno, merekapun melihat butiran-butiran kecil jatuh di pelupuk mata Ibu Suyatno..dengan pilu ditatapnya mata suami yang sangat dicintainya itu……

Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada Pak Suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yg sudah tidak bisa apa-apa....disaat itulah meledak tangisnya dengan tamu yang hadir di studio kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru.

Disitulah Pak Suyatno bercerita : “Jika manusia di dunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkimpoiannya, tetapi tidak mau memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian itu adalah kesia-siaan. Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 anak yang lucu-lucu..Sekarang saat dia sakit karena berkorban untuk cinta kami bersama… dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya. Sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit...” Sambil menangis

"Setiap malam saya bersujud dan menangis dan saya hanya dapat bercerita kepada Allah di atas sajadah..dan saya yakin hanya kepada Allah saya percaya untuk menyimpan dan mendengar rahasia saya... "BAHWA CINTA SAYA KEPADA ISTRI, SAYA SERAHKAN SEPENUHNYA KEPADA ALLAH".

Sumber:
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3130549

Monday, 11 January 2010

kami, para wanita sungguh sebenarnya tau...

Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian bukanlah tokoh romantis yang dapat melukis seperti Jack Dawson dalam Titanic, maka itu kami tidak pernah minta kalian melukis wajah kami dengan indah, paling tidak saat kami minta kalian menggambar wajah kami , gambarlah, meskipun hasil akhirnya akan seperti Jayko adik perempuan Giant dalam film Doraemon, tapi kami tahu, kalian berusaha.
((buat agan2 yg cowo.. coba deh gambar cwe kalian dengan tampang jaiko... pasti ngambek itu cwe... wkwkwkkwkwk yah klo ga ngambek setidak na cemberut dikit lah))

Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian bukan peramal seperti Dedi Corbuzier yang dapat menebak isi pikiran kami atau apa yang kami inginkan saat kami hanya terdiam dan memasang wajah bosan, tapi saat itu kami hanya ingin tau, sesabar apakah kalian menghadapi kami jika kami sedang sangat menyebalkan seperti itu, kami tidak minta kalian mampu menebak keinginan kami, setidaknya bersabarlah pada kami dengan terus bertanya “jadi sekarang maunya gimana?”
(kalo misal na kita lagi ribut dan kita bilang "jadi skarang maunya bijimana?.... tau apa yg akan di jawab
jawaban 1. Ga tau ah terserah kamu aja
jawaban 2. Udah ah Kita Putus aj
dan alhasil pertengkaran malah makin besar
nah coba klo seandai na cowo na yg lagi diam trs masang wajah bosan... paling cuma didiemin doank... klo ga langsung deh di omelin dengan berkata "aku ga suka di diemin..."
coba donk sekali2 saat kami diam saat kami ksal... peluk kami dari blakang dan bilang... Maaf ya klo aku...(isi sendiri dah) maksud aku tuh...(isi sndiri lagi) yuk ngakak lagi)


Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian bukanlah penyair sekaliber Kahlil Gibran atau yang mampu menceritakan kisah romantis seperti Shakespear, maka itu kami pun tidak meminta kalian mengirimi kami puisi cinta berisi kalimat angan-angan nan indah setiap hari atau setiap minggu, tapi setidaknya mengertilah bahwa setelah menonton film korea yang amat romantis itu, kami sangat berandai-andai kekasih kami dapat melakukan yang sama, meskipun isi puisi tersebut tidak sebagus kahlil Gibran, kami akan sangat senang –sungguh- jika kalian mengirimkannya dengan tulus dan niat. (bahkan meskipun ujungnya terdapat “hehe, aneh ya?”, kami akan benar-benar melayang, tuan)
(kalian cuma akan berkata "ah gombal" (kalian tau ga klo kita sakit banget saat kita melakukan hal gitu lalu di bilang Gombal mentah2 walaupun cuma bercanda? sakit cici atau yg lebih sakit lagi... "tumben ngomong kyk gitu"

Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian tidaklah setampan Leonardo Dicaprio, tapi tolong mengertilah itu sama sekali bukan masalah bagi kami, saat kami memuja-muja pemuda seperti itu, itulah pujian dan pujaan, tapi hati kami sungguhnya telah terikat oleh kalian, tuan. Mungkin saat itu kami hanya ingin tau apa pendapat kalian jika kami jatuh cinta pada orang lain, semacam mengukur tingkat kecemburuan kalian.
(tau ga sih ketika kalian bilang "aihh si A ganteng banget...." kita tuh sakit banget.. dan apa yg terjadi klo kita para cowo cemburu? 80% kmungkinan pasti ribut... coba deh klo yg cowo bilang "aiihh si B cantik banget...." Bete ga tuh yg cwe2?.... lho kok yg cwe boleh bete yg cowo ga boleh bete ??? karena wanita ingin dimengerti? trs cowo gmn donk? dijajah wanita? hiks kasihani kami para pria cici.........)

Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian tidaklah semenakjubkan John Nash atau sebrillian Isaac Newton, namun kami sebenarnya sangat menghargai bantuan kecil dari kalian meskipun hanya membantu mencarikan artikel dari internet, kami ingin menunjukkan pada kalian bahwa kalian lebih kami percayakan daripada Newton atau Galileo.
("makasiiiiiiihhhhhh" saat kita capek2 membantu dan pada saat kita membantu bgitu kalian santai2.. cuma makasih aja? kita ingin 1 hal yg lebih.. nda bnyk kok... cuma mengalungkan kedua tangan kalian di leher kami sambil bilang makasih, yah syukur2 sih klo di kasih bonus)


Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian tidaklah segagah Achilles pada film Troy, maka itu kami tidak pernah minta kalian mengikuti program peng six-pack an tubuh atau kontes L-men. Namun dengan kalian berhenti dan tidak pernah merokok, kami sangat akan memilih kalian dari Achilles manapun. Menyuruh kalian berhenti merokok adalah untuk meyakinkan diri kami bahwa kalian lebih gagah dari Achilles (karena tentu kalian akan kalah beradu pedang dengan Achilles bukan?).
(Achilles siapa sih? minta di bacok ini orang kita ga pernah peduli cici... mw semaco apapun orang itu... sampai dewa pun akan kami lawan klo buat kamu orang yg kami sayang.... kami ga knal rasa takut akan kmatian jika untuk kamu.......... jadi bukan maslah kami menang atau kalah.... tapi apakah cici bisa menerima kami apa adanya?)


Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian bukan Pangeran denga kuda putih yang akan melawan naga demi kami, karena kami pun bukan putri tidurnya, dan maka dari itu kami tidak pernah minta kalian melawan preman pasar yang pernah menggoda kami waktu lalu, tapi setidaknya, mengertilah tanpa kami harus minta, saat hujan lebat datang dan dirumah sedang mati lampu dan ayah ibu belum datang, kami hanya dapat mengandalkan kalian, maka itu temani kami walau hanya dengan sms dan telepon, karena menurut kami, berbincang dengan kalian adalah melegakan, maka itu jangan tradeoff (tukar) keadaan seperti itu dengan Game PES 2010 terbaru kalian itu (sangat mengesalkan!)
(cici......... kami mau kok nemenin kerumah.. tapi tunggu bntar ya. 2 mnit aj buat save file kami....... boleh ga?? ..... tapi coba deh skarang di balik... kita berjam2 nungguin kamu di tempat janjian tapi kamu na lama bangeeeetttttt...... kami ga ngeluh tuh kami cuma 2 mnit doank kok buat save file..... yah paling lama 10 mnit lah dengan 8 mnit extra ganti baju dan siapin motor/mobil buat mluncur ksana)

Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian bukanlah bayi yang harus diingatkan hal ini dan itu setiap waktunya, tapi mengertilah bahwa kami sangat merisaukan anda, kenapa kami mengingatkan kalian makan atau sembahyang, itu karena tepat saat itu, kami baru saja hendak makan atau sembahyang, maka itu saat kalian bertanya kembali atau mengingatkan kembali, kami akan jawab “iya, bentar lagi nih”
(makasih udh diingetin... kami seneng kok di ingetin)

Kami, para wanita tau kalian bukanlah Romi Rafael yang pandai menyulap saputangan menjadi bunga, maka itu kami tidak pernah meminta hal hal semacam itu, namun mengertilah bahwa melihat bunga rose di pinggiran jalan itu menggoda hati kami, bahkan meski kami tidak suka bunga, pemberian kalian akan menjadi hal yang kami sukai, karena kami sebenarnya hanya sangat ingin menyimpan kalian saat itu, setelah malam kalian antar kami pulang, namun kami tahu kita harus berpisah saat itu.
(cici... 1 hal yg bikin kami para cowo selalu pusing.. cici ga pernah mau kasih tau apa yg cici mau... kami para cowo... jgn kan cuma setangkai mawar... nyawa kami pun mau kok kami kasih buat cici... tapi kami cuma minta 1 hal......... kasih tau donk mau na cici... biar kita ga salah paham..^^)


Kami, para wanita tau kalian bukanlah Mr. Bean yang dapat membuat kami tertawa terbahak saat sedang bosan, maka itu jangan coba-coba menjadi juru selamat untuk mencoba membuat kami tertawa saat itu, karena kami tau kalian tidak mampu sekocak Mr. Bean dan malah hanya akan memperkeruh suasana, yang kami inginkan saat itu hanyalah memastikan kalian ada disamping kami saat masa-masa sulit meski hanya dengan senyuman menenangkan.
(saat kami berada disamping kalian, dan kalian sedang seperti itu... kami serba salah..... saat mencoba menghibur.. kalian ga mau di hibur... tapi klo kami na diem aj.. kalian malah marah ke kami... trs kami harus ngapain?? tolong donk kasih 1 hal atau 1 pernyataan aj yg kalian ingin kami lakukan. We love you.. we wanna see your smile not your tears...)


Kami, para wanita juga tau kalian bukanlah pemuda seperti Edward Cullen yang akan segera datang dengan Volvo saat kami diganggu oleh preman jalanan, namun setidaknya, pastikan kami aman bersama kalian saat itu dengan tidak membawa kami pulang terlalu larut dan mengantarkan kami sampai depan pintu rumah dan bertemu ayah ibu, (jangan hanya sampai depan gang, hey, tuan!)
(Edward Cullen siapa sih? minta di bacok ini orang kita ga pernah peduli cici... mw semaco apapun orang itu... sampai dewa pun akan kami lawan klo buat kamu orang yg kami sayang.... kami ga knal rasa takut akan kmatian jika untuk kamu.......... jadi bukan maslah kami menang atau kalah.... tapi apakah cici bisa menerima kami apa adanya?)

Kami, para wanita tau kalian tidak akan bisa seperti ibu kami yang dapat menghentikan tangisan kami, namun tolong mengerti, saat kami menangis dihadapanmu, kami bukan sedang ingin dihentikan tangisannya, justru kami sangat ingin kalian dihadapan kami menampung berapa banyak air mata yang kami punya, atau sekedar melihat apa reaksi kalian melihat kami yang –menurut kami- akan terlihat jelek saat menangis
(Tenang aj cici.... kamu ga pernah kliatan jelek kok dimata kami.... sini nangis aj dipelukan kami.... kami seneng kok bisa menjadi shoulder to cry on kamu)


Kami, para wanita tau juga sebenarnya, bahwa kalian tidak akan punya jawaban yang benar atas pertanyaan, “aku gendut ya?”, kami sungguh tau, tapi saat itu kami hanya ingin tau, apa pendapat kalian tentang kami yang pagi tadi baru bercermin dan sedang merasa tidak secantik Kristen Stewart.
(memang bbrp cowo pengen cwe sexy toge bla bla bla... tapi tnang aj cici.... size doesn`t matter for us... bisa diperbaiki kok^^)


Kami tau, kalian adalah makhluk bodoh yang tidak peka dan terlalu lugu untuk percaya pada setiap hal yang kami katakan, tapi mengertilah bahwa saat kalian bertanya “baik-baik aja?” dan kami jawab “iya, aku baik-baik aja” itu adalah bahasa kami untuk menyatakan keadaan kami yang sedang tidak baik namun kami masih menganggap kalian adalah malaikat penyelamat yang mampu mengatasi ketidak-baik-baikan kami saat itu tanpa kami beritau, (tentu mestinya kalian sadari jika kami memang benar sedang baik-baik saja kami akan menambahkan perkataan seperti “iya aku baik-baik aja, malah tadi aku di kampus ketemu dengan dosen yang itu lho….*bla.bla.bla”)
(cici.... kami selalu ingin kalian jujur ke kami.... klo kalian sakit bilang sakit.. klo marah bilang marah < eh marah kok bilang2 > nda usah takut.. kami akan selalu ada untuk kamu....)


Iya, kami sepertinya tau apa yang kalian pikirkan tentang kami yang begitu merepotkan. Tapi begitulah kami, akan selalu merepotkan kalian, tuan. Hal ini bukan sesuatu yang kami banggakan, namun inilah bahasa kami untuk mempercayakan hati kami pada kalian, jika kalian bukanlah pemuda yang kami percayakan dan kami butuhkan, tentu saja yang kami repotkan dan persulitkan bukan kalian. Kami makhluk yang amat perasa dan gampang merasa “tidak enak”. Kami enggan merepotkan “orang lain”.

Jika kami merepotkan dan menyusahkan, berarti kami menganggap anda bukanlah orang lain, tuan.

Kami tidak senang bermain-main, tuan pemuda. Maka tolong jaga hati yang kami percayakan ini. Kami mungkin mudah berbesar hati atau “geer”, tapi sekali kami menaruh hati kami pada satu pemuda, butuh waktu yang lebih lama dari menemukan lampu bohlam untuk menghilangkannya (bukan melupakan).

Kami akan sulit menerima hati baru setelah itu, karena kami harus membiasakan diri lagi. Padahal kami sudah terbiasa dengan anda, terbiasa melakukan semuanya dengan anda. Maka tolong, mengertilah tuan. Karena kami, wanita sungguh sangat tau sebenarnya kalian, pemuda, dapat mengatasi semua tingkah kami yang merepotkan ini.

(jgn cuma wanita yg ingin dimengerti.. tapi kami cowo jg ingin dimengerti....
"man isn`t a prisoner of fate, but prisoner of their own minds"
~A. Lincoln
kami selalu pusing dengan apa yang kamu mau... oleh karena itu... tolong bantu kami dengan mengatakan apa yg kamu mau...
1 hal yg selalu di katakan ketika ribut " kamu ga ngertiin banget sih.... "
gw cuma bisa bilang
"Tidak ada 1 orang pun didunia ini.. yg bisa mengerti satu sama lain dengan baik"
oleh karena itu... jangan paksa kami untuk mengerti kalian jika kalian sendiri tidak membantu kami untuk mengerti.... dan silahkan ktakan hal yang sama kepada kami bisa kami tidak membantu kalian untuk mengerti kami..)


Repost dari:
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3093434
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3096810

Monday, 4 January 2010

Tangis Bawah Pohon Kelapa


Saat itu aku tak datang
Memberi secercah senyum merajam pilu
Aku tak hadir sore itu
Mengelak dari harapan-harapan

Anak-anak bertanya tentangku
Itu katamu
Penuh harapan berlomba menantiku

Dan ternyata
Engkau juga menungguku
Menunggu untuk ditemani karena engkau sendiri
Menunggu untuk anak nakal yang musti diatasi

Riuh ramai anak sore itu
Mungkin semakin mengacaukan pikiranmu
Menjadi harapan palsu menungguku

Berlari engkau meninggalkan mereka
Menghempas segala penat
Mungkin rindu yang terawat

Semua meledak dalam titik air mata
Membasuh pipi seiring tenggelamnya surya
Entah apa yang kamu tangisi dan karena apa engkau menangis
Tapi air mata itu
Adalah air mata Tangis Bawah Pohon Kelapa

Puisi di atas menggambarkan betapa seseorang perempuan yang tengah galau dalam menghadapi situasi yang tidak menyenangkan. Sementara seseorang yang dia harapkan untuk dapat menyelesaikan justru tidak menampakkan diri meski semua telah selesa dengan sendirinya. Kepenatan yang teramat sangat dilepaskan dengan menangis. Menangis di bawah pohon kelapa depan masjid yang pada akhirnya melahirkan sebuah kisah kasih di antara keduanya. Liku-liku perjalanan cinta yang teramat panjang untuk diceritakan. Bahagia dan duka serta pertempuran-pertempuran jiwa yang berkobar seiring perjalanan pengakuan cinta telah menghiasi kisah tersebut. Kini harapan-harapan jiwa penuh asmara terajut rapi dalam genggaman sepasang kekasih tersebut. Meski kadang rajutan tersebut terurai sebentar ujungya dan memberikan kewajiban untuk di rajut kembali. Untuk menggapai mimpi-mimpi yang pernah terangkai indah dalam harapan-harapan asmara.

Thanks To : KKN UGM dengan koordinator Anto (Fakultas Geografi Universitas GAdjah Mada)