Monday, 8 September 2008

Aku Rindu Saat Itu

Aku sendiri nggak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi. Ketidak tahuanku itu sebenarnya justru semakin membuat aku tersiksa. Antara bingung dan apalah semua ini. Sampai bulan Ramadhan kali ini. Aku isi tanpa hal yang berarti. Konsep lebih baik dari hari kemarin pun entah lenyap kemana. Hariku benar-benar hampa.

Lantunan merdu ayat-ayat suci hanya kadang saja terdengar dari mulutku, basuhan air wudhu kala dhuha hanya sesekali saja mengisi pagiku. Tidur malam dan bangun siang menjadi hal yang bisa dikatakan wajar saat ini. Shalat subuh berjamaah pun menjadi sebuah hal yang tidak aku lakukan.

Kini aku terlalu banyak tidur. Lemas. Tak bersemangat.
Aku selalu mengira ini semua terjadi karena rentetan peristiwa yang ada setelah aku resmi menjadi seorang sarjana yang berhasil menjadi pengangguran. Meski sudah beberapa pekerjaan aku cicipi namun aku belum menemukan hal yang nyaman, indah ataupun bahagia dalam berbagai pekerjaan tersebut.

Meski bukan dilihat dari segi materi, segi tingkat kesulitan pekerjaan. Semua normal-normal aja. Entah apa yang sedang terjadi aku tidak tahu.
Hidupku menjadi tidak teratur.
Hasilnya pun badanku tidak terasa sehat. Tidak terasa fit. Inspirasiku untuk menulis pun entah menghilang kemana. Rambutku panjang tak beraturan, bahkan bisa dikatakan awul-awulan, aku biarkan begitu saja. Rangkaian cerita demi cerita De’…Q seolah hanya menjadi penghibur sementara, pelipur segala yang tak kasat mata. Bahkan aku menjadi merasa sangat manja. Sangat berharap pada tiap guyonannya, tiap nasehatnya, tiap tingkahnya, tiap ngeyelnya. Seolah aku seperti lampu minyak tanpa korek api yang akan menyalakannya. Menjadi gelaplah aku. Meski minyak telah terisi, sumbu telah memanjang namun tiada aku menyala.

Game dan game. Mengisi waktu luangku. Sampai terkadang aku benar-benar merasakan bosan akan semua ini. Bingung mo ngapaian.

Akhir-akhir ini aku bergabung menjadi volunteer di sebuah LSM pro perempuan di Yogyakarta. Pekerjaan yang menuntut ku untuk bekerja keras untuk menumbuhkan atau menegakkan hak asasi manusi pro perempuan. Aku bergabung di divisi pengorganisasian komunitas desa.
Meski aku belum tahu kemana sebenarnya alur kehidupanku mengalir. Namun aku biarkan semua ini menyiksaku tanpa rasa keingintahuanku. Rasa pemecahan masalahku.

Aku rindu..
Saat-saat menjelang pendadaran ujjian skripsiku. Aku bisa rutin membaca AL Quran tiap habis subuh dan maghrib. Shalat subuh berjamaah di masjid. Shalat Isya’ berjamaah di masjid. Mandi di dini hari. Lari pagi kala hari minggu. Tidur sore bangun pagi.
Ya, aku rindu saat seperti itu…

1 comment:

Anonymous said...

Sdih,,,

Can't do nothing 4 U