Monday, 22 September 2008

Saat Pagi

Demi matahari dan cahayanya di pagi hari
QS Asy Syams ayat 1

Matahari tersenyum menyibakkan tiap helai awan yang menutupi segarnya pagi. Yang telah menyelimuti malam dari dinginnya embun yang menetes. Hiruk pikuk manusia pun di mulai. Kepulan asap-asap pun mulai nampak. Desingan suara mesin kendaraan pun tak ayal menjejali telinga. Kabut segar pagi pun diusir secara paksa oleh gas karbon mono oksida dari tiap selongsong knalpot kendaraan.

Dengan berbagai alasan dan ragam manusia bergerak kala pagi. Hitam putih merah biru semua nampak berlalu. Memadatkan setiap jengkal tanah yang sudah terlalu panas bergesekan dengan roda-roda manusia. Dengan nampak wajah segar. Dengan berbagai ragam aroma di jalanan. Mulai dari bau pekatnya bensin, solar, asap knalpot sampai simpang siurnya bau parfum atau sekedar pelembut pakaian. Semua menandakan ini sudah pagi dan saatnya manusia beraksi.

Entah ke sekolah atau untuk bekerja. Ku lihat beberapa orang nampak rapi berseragam coklat PNS. Berjaket rapat. Berhelm gelap dan besar (standard). Beberapa orang mengenakan seragam sekolah. Lengkap dengan pernak-perniknya. Motor bersih, gaul dan rapi atau apa adanya pun ada. Jaket keren, tas masa kini, sepatu yang trendi siap di ajak bergaya bahkan beberapa pernak-pernik di tiap senti tubuh mereka. PIN di tas mereka. Jam di pergelangan mereka seringkali disisipi kilaunya gelang-gelang. Rambut yang dipotong mirip selebriti yang sering tampil di televisi.

No comments: