
Pagi itu udara dingin menyapu kulitku. 6 jam terlelap dalam balutan udara jakarta. Meskipun panas namun tak terasa saat malam bergelayut dengan lampu-lampu gedung bertingkat. Polusi asap berganti kabut. Perlahan pula ku golekkan tubuh yang telah beristirahat. Ku buka mata dan melihat jam tangan yang aku gantungkan di dinding. Mungkin gak itu disebut sebagai jam dinding. Samar-samar ku lihat jam itu menunjukkan pukul 04.30. Sayup-sayup ku dengar suara rekaman orang mengaji. Terdengar dari masjid di dekat kosku. Aku bergegas menuju kamar mandi. Membasuh muka dan kemudian berwudhu. Aku sempat bercermin, meliaht wajahku yang matanya masih berbentuk tanda strip.
Meraih kain sarung yang tergantung di lemari, kemudian aku bergegas menuju masjid Baiturahman dekat kosku. Berbaur dengan masyarakat sekitar dalam kesejukan sholat subuh. Dua rokaat yang cukup mendekatkan jiwa manusia kepada sang khalik.
Salam telah terucap, bergegas pulang ke kost. Masih meneduhkan suasana hati dengan beberapa ayat Quran. Sayup-sayup mungkin membangunkan tetangga kos. Tapi tidak apalah, toh itu juga bakal memberikan manfaat kepada mereka bila mereka bisa bangun lebih pagi.
Tertutup sudah Quran setelah beberapa ayat tergaung di kamarku. Berganti dengan suara dan tayangan dari televisi. Newsya, tayangan televisi favorit pertama di pagi hari. Mengetahui apa-apa yang terjadi sehari sebelumnya. Sambil menunggu waktu siang. Menit demi menit berlalu dan jam pun menunjukkan pukul 06.00. Berniat untuk mandi, membuka pintu dan melongok ke arah kamar mandi. Pintu kamar mandi tertutup, berarti sedang ada orang yang memakai kamar mandi tersebut. Akhirnya ku rebahkan kembali badan ini di tempat tidur yang baru aja aku ganti spreinya. Aku tonton lagi televisi, kali ini aku tonton acara spongebob squarepants, karena pada akhirnya isi berita dari berbagai stasiun televisi sama isinya.
Akhirnya samar-samar aku dengar suara pintu kamar mandi dibuka. Maklum, kunci kamar mandi agak seret, jadi terdengar kalo pintu kamar mandinya dibuka. Akhirnya aku bergegas meraih peralatan mandi dan handuk yang aku kaitkan di tempat jemuran handuk.
Mengguyur badan dengan air adalah hal paling menyenangkan, badan jadi segar. Bersih tentu saja. Setelah sekian menit bercengkerama dengan buliran busa sabun, busa pasta gigi akhirnya kusudahi romantisme ku dengan kamar mandi. Kembali menuju kamar, berias diri dengan peralatan ala kadarnya. Cuma hand & body lotion, minyak rambut dan deodorant. Mengenakan kemeja yang digantung rapi di dalam lemari. 15 menit cukup sudah aku bersiap. Sambil mendendangkan lagu, aku mengenakan sepatu, mematikan semua perkakas listrik di kamar, mengunci pintu dan kemudian menyeret sepeda keluar, mengunci gerbang dan mengayuh sepeda.
Kantorku tidak terletak jauh dari kosku. Hanya diperlukan jalan kaki saja sebenarnya cukup. 10 menit jalan kaki, 6 menit menggunakan sepeda. Tapi tidak untuk sepeda motor bahkan mobil, karena justru akan memakan waktu lebih lama sekitar 15 menit. Hal ini karena kondisi jalanan ibukota negara ini sudah sangat sumpek, penuh dengan kendaraan bermotor. Dengan jalan kaki ato sepeda aku masih bisa nelusup lewat gang-gang kecil.
Aturan kantor menyebutkan harus datang paling lambat jam 08.00 tepat. Dengan beberapa kayuhan santai sepedaku, akhirnya aku bisa memarkirkan sepedaku kurang dari jam 7.30, dan absen juga masih di bawah jam 7.30.
Melangkahkan kaki ke lantai tiga tempat aku bekerja di lembaga berlambangkan garuda. Menekan tombol up di lift kantor, ting..tung..tanda lift telah sampai di lantai tiga. Persis di depan pintu lift ada ruangan pantry, aku selosorkan langkah ke pantry dulu, mengingat aku belum sarapan. Indomie goreng ya pok...begitu penuturanku kepada OB senior di kantorku yang biasanya dipanggil mpok.
Sesaat kemudian aku telah sampai di mejaku, suasana kantor masih belum begitu ramai. Maklum ini mas jam 7.30 lebih dikit. Kantor baru rame saat jam menunjukkan pukul 7.50. Sambil menunggu pesenan mie goreng jadi, aku berganti sepatu, dari sepatu kats menjadi sepatu kerja, melepas jaket, dan minum segelas air. Bersiap menghadapi kerja menjadi salah satu staf di lembaga di bawah lambang garuda.
No comments:
Post a Comment